/Chapter 12/

20 2 0
                                    

'Sedikit Kecewa Namun Harus Bagaimana?'
- Inayra.
.
.
.

Keesokan harinya Inayra berangkat bersama Samudra seperti kemarin. Tak ada percakapan menarik di perjalanan mereka, hanya suara angkutan umum dan beberapa kendaraan.

Sesampainya mereka di parkiran sekolah mereka disambut dengan tatapan heran setiap siswa disana, pasalnya kali ini Samudra membonceng Inayra yang notabenenya selalu mengejar-ngejar Samudra.

"Gue ke kelas." Samudra pergi mendahului Inayra setelah mengatakan hal itu.

Inayra sudah terbiasa dengan sikap Samudra yang seperti itu. Lalu, Inayra langsung melangkahkan kakinya kedalam koridor sekolah untuk menuju ruang kelas nya.

11 MIPA 2 .
Inayra melangkah masuk kedalam kelas dan menaruh tasnya diatas bangku. Pukul 6.20, pantas saja kelas nya ini masih kosong karena bunyi bel masih sekitar 55 menit lagi.

Sambil menghilangkan rasa bosan Inayra menyumpal telinga dengan headset bluetooth nya dan menelungkupkan kepala ke atas meja hingga tak butuh waktu lama Inayra mulai memejamkan mata nya.

.

"Wah-wah beda nih aroma aroma orang habis jatuh cinta."

Samudra hanya menatap tajam ke arah Resa yang kini menyengir kuda ketika melihat tatapan Samudra.

"Boro-boro jatuh cinta, orang abang gue ini masih sayang sama --" Ucapan Benua terhenti saat kaki nya di senggol oleh Resa.

"Sialll untung ga kebablasan."

"Sama siapa? sama gue? gue tau ko kalo mantan gue satu ini pasti masih sayang sama gue. Iya kan sa-yang?" Tukas Nabila yang tiba- tiba datang tanpa diundang dengan nada sarkastik.

"Demi allah kalo lo cowok udah gue-"

"Apa? gausah rese deh lo" potong Nabila sambil bergelanyut manja di lengan Samudra.

"Heh yang ada tuh lo yang rese nenek kebayan" saut Resa dengan kesal.

Benua yang mendengar sautan Resa hanya tertawa karena menurut nya itu lucu sekali.

"Udah deh udah lo mending jauh - jauh dari abang gue , takut abang gue kena mental dilendotin mulu sama lo." ucap Benua sambil memisahkan lengan Nabila dengan Samudra.

"Ck pada gak waras lo semua"

Nabila pun melengos pergi karena kesal di kata-katai oleh Resa dan Benua.

"Yee nenek lampir ga waras sendiri malah ngajak-ngajak." tukas Resa yang masih saja meladeni kata-kata Nabila.

"Bang lo gak ada niatan jenguk-- , ya lo tau siapa lah, udah 1 tahun bang lo gak jengukin dia lagi."

Ucapan Benua yang tiba-tiba membahas hal yang tak ingin Samudra ingat membuat Samudra mengepalkan tangan untuk menyalurkan rasa sakitnya.

"Gue sibuk."

"Sam, jangan terus lari dari masa lalu, gue tau lo masih peduli sama dia." saut Resa dengan serius.

"Gue tau hati lo bakal sakit kalo ngeliat dia dengan kondisi kaya gitu, tapi sepenuhnya bukan salah lo bang, setiap gue jengukin dia, dia terus nyebut nama lo, gue ga tega denger nya." ucap Benua meyakinkan kembaran nya yang sangat keras kepala itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rotate✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang