Rotate✔

/Chapter 10/

👆
Mulmed 'Revan'
.
.
.

"Jangan pernah ngarepin orang yang ga pernah liat Lo ada."
-Revan.

Setelah Siswa/i melaksanakan Kegiatan belajar mengajar selama 4 jam kini saatnya Siswa/i untuk beristirahat.

Semua keluar dari kelas masing-masing menuju kantin sekolah.

Kini Inayra sedang menelungkupkan tangan dengan mata terpejam di bangku nya.

Elisa ingin sekali membangunkan Inayra yang tertidur pulas karena tadi mendengarkan cerita dari Bu Ira guru bahasa Indonesia yang menceritakan bagaimana dia bertemu suami nya.

Tak masuk akal memang tapi bukan nya semua murid senang jika pembahasan nya tidak membahas pelajaran? . Mereka akan berpura-pura tertarik dengan cerita guru tersebut hingga bunyi bel pelajaran itu selesai.

"Ra, woy. Laper kaga lo." Ucap Elisa seraya menoel lengan Inayra.

"Eunghh, paan si Sa." Saut Inayra yang masih pada posisi nya.

"Yee buset, dasar kebluk. Bodo ah gue tinggal." Elisa bangkit dari bangku nya lalu pergi sendirian ke kantin karena perut nya sudah tak bisa menahan lapar lagi.

"Hoaaahmmmm."

Inayra kini membuka mata nya setelah beberapa saat bergulat dengan mimpi indahnya.

"Nyata kan gue ditinggal, dasar Elsa projen." Ujar Inayra yang menyadari bangku Elisa yang kosong.

Inayra pergi ke kantin menyusul Elisa yang sekarang tengah memakan nasi goreng nya sambil mendengarkan musik dari headset nya.

Saat Inayra ingin belok ke arah kantin tiba-tiba saja dirinya menabrak seseorang.

"Lah , hai Inayra."

"Revan?."

"Yes, its me."

"Aduh, sorry ya."

"Santai aja, gue gapapa ko."

"Lo sendirian?" Tanya Revan kepada Inayra.

"Iya gue mau nyusul sahabat gue."

"Ga nyusul si ex ketos?"

Pertanyaan Revan benar-benar membuat Inayra keheranan.

"Siapa si yang gatau Ra,"

Ya, Revan benar. Tidak ada yang tidak tahu tentang Inayra si anak kelas 11 yang selalu mengejar Samudra si Mostwanted SMA Elang Raya, Mantan Ketua OSIS dan Kapten basket dengan pantang menyerah.

"Ra,"

Inayra yang merasa terpanggil menyaut dengan sautan kepala nya .

"Jangan pernah ngarepin orang yang ga pernah liat Lo ada."

"Ngomong apa sih Lo."

Inayra pergi meninggalkan Revan karena merasa obrolannya sudah menjadi tidak nyaman.

Inayra duduk di hadapan Elisa yang kini sedang menyeruput es jeruk nya dan masih dengan headset di telinga.