Caca pun tak tinggal diam. Ia melangkah mendekati Angel.
Ditangannya terdapat sebotol air dingin. Ia ikut berjongkok, menjajarkan badannya dengan Angel.
Dibukanya botol tersebut. Lalu tanpa belas kasian, di tuangkannya isi dari botol itu ke arah kepala dan wajah Angel.
"Arrgghh....ssshhh.....sakittt...hikss....hiks..."
Kedua teman Keyla puas melihat Angel seperti itu. Namun, tidak untuk Keyla.menurutnya ini masih terlalu biasa dalam ia memberi pelajaran pada orang yang sudah mengusiknya. Ia ingin melanjutkan aksinya,tapi suara merdu bu Endah sudah menggelegar di setiap sudut sekolah.
"HEI HEI!!! ADA APA INI?! KENAPA PADA GEROMBOL DISINI?!"
Tatapan bu Endah tertuju pada empat orang siswinya yang berada di tengah lapangan.
"Angel! Kamu kenapa?! Kalian pasti kan yang melakukan ini?!!"
Keyla dan kedua temannya tak menjawab,mereka hanya menatap bu Endah datar.
"KALIAN!!! CEPAT BAWA ANGEL KE UKS!!! DAN KALIAN!! IKUT IBU KE RUANG BK!!"ucap bu Endah tak terbantahkan.
Dengan malas, Keyla dkk berjalan mengikuti bu Endah.
Setelah sampai di ruang BK, bu Endah menyuruh ketiga anak didik nya itu duduk dihadapannya. Keyla dan kedua temannya duduk dihadapan bu Endah dengan wajah datar dan tak berdosa.
"Apa yang kalian lakuin tadi?"
"Menurut ibu apa?"jawab Keyla datar.
"Bulliying. Bukankah kalian tau, jika sekolah kita sangat melarang keras bulliying? Kalian juga tau kan, kalo ada siswa yang melanggar, orang tuanya akan dipanggil dan yang bersangkutan akan di skors? Atau paling parah di drop out. Kalian pasti sudah tau hal itu, benar kan?"
"Setahun disini, nggak ngebuat kita jadi anak kudet, bu. So pasti, kita tahu lah"ucap Vio santai.
"Lalu? Kenapa kalian tetap melakukannya? Terutama kamu, Keyla!! Orang tua kamu sudahh dua kali mendapat panggilan dan ini akan menjadi ketiga kalinya, kamu nggak kapok juga?"
"Dan kalian. Vio, Caca. Kenapa kalian ikut ikutan? Ini pertama kalinya kalian melakukan hal ini. Jujur saya kecewa dengan kalian berdua, karena saya pikir kalian tetap menjadi anak baik baik walaupun kalian bergaul dengan Keyla. Tetapi, dugaan saya salah."lanjut Bu Endah.
"Then, Ibu mau panggil orangtua saya? Silahkan, saya nggak masalah. Ibuk mau skors saya? Saya berterima kasih. Atau ibu mau drop out saya? I really want it. Toh saya juga nggak rugi"ucap Keyla santai.
"Iya buk, ibuk mau panggil ortu kami? Skors kami? Nggak masalah sih"timpal Caca.
"Kaliaann!!!!"geram bu Endah.
"Kenapa? Ibuk mau hukum kami? No problem"balas Keyla, masih dengan santainya.
"Ya! Kalian bertiga saya hukum, bersihkan lapangan basket, toilet guru dan gudang. Nanti sepulang sekolah. Keyla, kamu saya skors selama 15 hari. Dan untuk kalian berdua, Vio, Caca. Kalian saya skors selama seminggu"
"Udah bu? Ya udah mana?"ucap Keyla sambil mengadahkan tangannya ke bu Endah.
"Apa?"
"Surat panggilan orang tua saya"
"Kenapa kamu malah memintanya? Memangnya kamu tidak takut orang tua kamu marah?"
Keyla tertawa hambar, "Kenapa harus marah? Toh orang tua saya nggak bakal datang. Paling abang saya yang datang kalo nggak gitu pembantu saya. Haha...orang tua saya terlalu baik, bu. Mereka membiarkan saya bebas bermain tanpa harus terbebani dengan sekolah. Mereka dengan tidak pernah menghadiri panggilan sekolah, secara nggak langsung mengijinkan sekolah untuk mendrop out saya dan mengijinkan saya untuk bermain dengan bebas."
"Kalo suratnya sudah ada, taruh saja di meja kelas saya"Lanjut Keyla. Setelah itu, Keyla keluar dari ruang BK dan berjalan menuju rooftop. Ia butuh menenangkan pikirannya.
Sampai di rooftop, Keyla berdiri didepan pagar pembatas. Ia memejamkan matanya, membiarkan angin menerpa wajahnya. Keyla merasa jika dada nya tiba tiba sesak, mengingat ucapannya tadi.
Ia membuka matanya, menatap kosong pemandangan didepannya. Tiba tiba ia tertawa sendiri. Tertawa miris. Atau menertawakan hidupnya yang absurd ini.
"Ngapain lo disitu?"ucap Keyla pada seseorang.
Walaupun dalam posisi membelakangi, Keyla tahu bahwa ada seseorang yang berdiri di depan pintu rooftop.
"Emm...itu..---"
"Lo ngikutin gue?"
"Siapa juga yang ngikutin lo, pede amat jadi orang"
Keyla membalikkan badannya, menatap tajam orang itu.
"Trus? Kalo nggak ngikutin gue, lo ngapain disitu?"
"Gue tadi emang mau ke rooftop, pas buka pintu gue liat ada cewek berdiri. Gue kira setan, jadi gue diem aja dulu sambil ngeliatin lo. Sapa tau wujud lo bisa berubah"
Keyla menghela napas pelan. Tak habis pikir dengan cowok itu. Bagaimana bisa Keyla dibilang setan. Sungguh perbandingan yang tak pantas.
"Bodo"ucap Keyla. Ia lantas segera pergi dari rooftop. Niat ingin menenangkan diri hancur sudah.
Keyla berjalan menuju parkiran. Jarak 5 meter menuju parkiran, Keyla menghentikan langkahnya. Ia merasa diikuti.
"Ngapain ngintilin gue?"
"Lo mau kemana?"
"Bukan urusan lo!"
.
.
.
.
tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Girl
JugendliteraturRank❤ (30.12.19) #49 in Geng (31.12.19) #65 in Kejam (29.12.19) #69 in Kejam (27.12.19) #95 in Pengkhianatan (31.12.19) #136 in Devil (31.12.19) #228 in Dingin "Gue bakal dapetin lo..apapun caranya. Dan setelah gue dapetin lo, gue janji ga bakal lep...