"Kok bisa sih dia mau jadi pacar
Si soonyoung,yang aku dengar-dengar soonyoung keras kepala.""Tau tuh sih jihoon kok bisa mau ya? Apa jangan-jangan dia di pelet kali sama si soonyoung"
"Ia kan,aku juga mikir gitu, lihat lha kepribadian mereka itu bertolak belakang sekali"
Soonyoung dan jihoon bergandengan tangan menuju ruang kelas. Bisik-bisik di atas sudah menjadi makanan jihoon setiap hari. Dia tidak mengambil pusing sebab dia sudah cukup pusing dengan pacarnya yang satu ini.
Pertemuan yang klasik yang mereka alami. Dimana jihoon yang tidak sengaja menumpah kan minum ke baju soonyoung waktu di kantin lalu. Soonyoung yang kurang terima langsung menyeret jihoon ke toilet kampus.
"Lu mau nyari masalah ya sama gue" maki soonyoung kasar.
Jihoon yang tak terima atas perkataan soonyoung membalas.
"Eh.. sipit. Mata lu tuh yang kurang terbuka lebar jelas-jelas lu yang nabrak gue" telunjuk jihoon terancung di depan wajah soonyoung."Berani-beraninya lu sama gue" soonyoung menepis tangan jihoon kasar.
"Apa?? Lu pikir gue takut sama lu" tantang jihoon tak terima di remehi.
Nafas soonyoung memburu. Menahan amarah. Di tariknya tangan jihoon dengan kasar. "Lepas, lepasin." teriak jihoon meronta. Sonyoung tak mengindahkan ucapan jihoon. Dia terus menarik jihoon hingga sampai ke atas gedung dan di sana jihoon di dorong di tepi tembok. "Minta maaf gak lu" paksa soonyoung sedikit mengikis jarak ke tubuh jihoon. "Minggir.. " tangan jihoon mendorong tubuh soonyoung sebisanya. Namun soonyoung tak bergerak sedikit pun. "Minta maaf gakk" bentak soonyoung tak peduli. "Aku gak mau,karna aku gak salah" balas jihoon ikut membentak.
"Minta maaf atau gue dorong lu dari sini,biar lu mati sekalian" soonyoung mulai memegang bahu jihoon. Jihoon tidak bisa bergerak sedikit pun. Tubuhnya terkunci oleh tubuh soonyoung dan pembatas tembok. "Coba aja" jihoon masih berani menantang. Mata soonyoung menajam dan dengan cepat dia mendorong tubuh jihoon.
Namun dengan cepat juga soonyoung menariknya. Hingga tubuh jihoon mengantung di udara. "Lu lihat ke bawah. Sekali gue lepas lu tak bernyawa" gertak soonyoung sombong.
Jihoon melirik ke bawah dengan takut-takut. "Apakah dia akan bener-bener melakukan hal itu" ujarnya dalam hati.
"Cepattt..." desak soonyoung tak sabaran.
Dengan gugup jihoon berujar "gue minta maaf,gue akuin gue yang salah" dengan sedikit memohon dan memasang tampang memelas.
"Bagusss..,jangan perna berani-berani lu sama gue" soonyoung menarik tubuh jihoon.
Jihoon bernafas lega. Dia memegang dadanya yang masih berdegup kencang. Nyawanya hampir saja melayang.
"Lu harus jadi pacar gue" soonyoung langsung menarik tubuh jihoon mendekat hingga rapat tak berjarak.
Cup.
Soonyoung menekan tengkuk jihoon guna memperdalam ciumannya. Soonyoung melumat bibir jihoon dengan rakus. Meraup bibir itu dengan ganas.Puk puk puk
Dengan tenaga yang tersisa jihoon memukul dada soonyoung. Dia sudah kehabisa nafas. "Lepasss..- ugh" ujar jihoon dengan susah payah.Soonyoung tak peduli. Yang dia tahu bibir jihoon manis. Semanis permen.
Ugh.
Jihoon sudah kehabisan tenaga untuk sekedar mendorong tubuh soonyoung saja di sudah tak kuat. Dan berahkir dia hanya pasrah dengan apa yang soonyoung perbuat."Bibir mu manis juga" soonyoung mengapus saliva yang membasahi di sekitar bibir jihoon yang sudah membengkak dan memerah. Jihoon merahup oksigen dengan rakus. Berasa mau mati. "Tiap hari lu harus ngasih gue kiss,seperti yang tadi"
Cup.
Soonyoung langsung mengecup kening jihoon sebelum jihoon ingin protes."Jangan perna jalan sama yang lain" peringat soonyoung sebelum meninggalkan jihoon.
"Priaaaaaa gillaaaaaaa..." teriak jihoon histeri...
-wkwkw. Ini baru. Silakan di baca.-terima kasih-

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Berkepala Batu, Berkelakuan Datar Dan Dingin(SOONHOON)
Short StoryKisah cinta terpaksa jihoon dengan soonyoung berkepala batu. Apakah berakhir manis atau malah sebaliknya?