"Aku kenyang" jihoon mengelus perutnya. Punya soonyoung tadi dia yang habiskan. Sayang kalo gak di makan.
"Gimana gak kenyang,dua mangkuk sop kamu yang habiskan" soonyoung mengeluarkan beberapa uang.
"Coba aku yang buang-buang makanan kamu bakalan marah,sedangkan kamu, gak sayang sama duit"
"Terserah aku dong"
"Selalu aja begitu,"
"Ayo... kamu gak mau pulang?"
"Tadi kamu bilang mau melamar kerja, gimana sih,jangan bikin aku bingung dong" ujar jihoon sedikit marah.
"Uda gak mood" soonyoung beranjak keluar. Jihoon menghentakan kakinya. Kesal sekali sama manusia yang sudah di depan pintu.
"Aku tinggal nih"
Soonyoung sudah sampai di motornya.
"Tinggalin aja,aku bisa pulang sendiri" jihoon berhak marah dong.
"Oh. Ya uda" balas soonyoung mulai menghidupkan motornya.
Jihoon masih berdiri tetap di tempatnya.
Hah.
Soonyoung mematikan motornya lalu turun dan menuju ke arah jihoon.Jaket yang soonyoung pakai di lepas. Dan di taruh di tubuh jihoon.
"Pulangnya jangan ke lamaan,aku banyak tugas. Gak bisa nemani kamu jalan-jalan"
Cup
"Hati-hati" ujar soonyoung sebelum beranjak pergi.
Kapan sih soonyoung bisa di tebak.
Jihoon jadi bingung kan. Mau marah atau senang.
Tubuh soonyoung sudah menghilang.
Jihoon mengendus aroma parfum yang tertinggal di jaket soonyoung. Wanginya bikin nyaman.Jihoon memutuskan untuk pulang, dia gak bisa keluar sendiri karna takut.
"Ingat,jangan pulang kemalaman,entar kamu di culik oom-oom" soonyoung mengirim pesan pada jihoon.
"Aku tahu,lagian aku uda sampai di apartemen" balas jihoon disaat sudah membersihkan diri.
"Bagus.. ,aku suka kamu yang nurut tanpa aku perintah"
******
Sinar mentari di sore hari itu indah. Seperti manusia yang sedang berlarian di atas pasir putih.Saat ini soonyoung membawa jihoon ke pantai. Sekedar hiburan.
Tentu saja jihoon senang sekali. Selama pacaran sama soonyoung dia gak perna di ajak keluar.
"Kamu seperti anak kecil tahu" teriak soonyoung dari kejauhan. Soonyoung enggan mengikuti jihoon yang berlarian bagaikan anak kecil.
"Haha.." jihoon berlari mendekat dan
Hup
Memeluk tubuh soonyoung "aku senang, terima kasih banyak" jihoon menatap tepat di bola mata soonyoung.
Untuk kali ini. Soonyoung tidak bisa menahan senyumnya.
Dia tersenyum lebar.
"Aku akan lakukan apa yang kamu inginkan" soonyoung mengecup kening jihoon lembut.
Drettt dreett
Pelukkan terlepas.
Soonyoung membuka tas milik jihoon yang dia gendong."Siapa?" Tanya jihoon penasaran.
"Dari mama," ujar soonyoung menyodorkan ponsel ke jihoon.
"Aku angkat dulu ya" jihoon sedikit menjauh dari tubuh soonyoung dan soonyoung memperhatikan raut wajah jihoon.
"Harus banget ya ma" ujar jihoon lesu.
"Ok.. besok aku ke sana"
Jihoon menutup panggilannya.
"Wajah mu kok murung?" Tanya soonyoung ketika Jihoon kembali.
"Mama nyuruh aku pulang"
"Kapan?"
"Besokk"
"Ok. Besok aku yang anter, jam berapa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/190085635-288-k85169.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Berkepala Batu, Berkelakuan Datar Dan Dingin(SOONHOON)
NouvellesKisah cinta terpaksa jihoon dengan soonyoung berkepala batu. Apakah berakhir manis atau malah sebaliknya?