BAB 3

4.7K 297 33
                                    

Dika mengedipkan matanya pada Desti memberi isyarat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dika mengedipkan matanya pada Desti memberi isyarat. Entah dapat ide dari mana tiba-tiba saja laki-laki itu ingin terlihat baik-baik saja di hadapan mantan kekasihnya dengan berpura-pura sudah memiliki pengganti.

 Untung saja yang diajak kerjasama adalah Desti. Si gadis cerdik yang banyak akal. Otaknya sangat cepat berproses untuk urusan acting berpura-pura.

"Ohh Hai salam kenal temannya Dika yah? " Ucap Desti ramah. Fika masih mematung melihat pemandangan romantis di hadapanya. Bahkan ketika masih menjadi kekasihnya dulu, Dika tidak pernah seromantis ini. Laki-laki itu tergolong pacar yang cuek dan tidak suka pamer dalam pacaran.

Dalam hati Dika tersenyum melihat betapa syoknya Fika. Dan mensyukuri kepekaan Desti dalam diajak bekerja sama. "Maaf yah, lagi Repot. Regarta emang gini kalau udah sama aku. Pasti gak mau lepas. Iya kan sayang?" Dika tersenyum begitu manis sambil mengangguk.

"Sudah aku bilang kan dia terlanjur nyaman sama kamu." Fika ingin muntah rasanya melihat pandangan penuh cinta yang ditunjukan Dika untuk wanita dihadapanya.

Janis yang sudah tidak tahan melihat drama ala sinetron itupun memilih keluar dari ruangan bosnya itu. Lebih baik tidak perlu ikut campur urusan pribadi Dika yang rumit itu.

"Ayo Fika masuk silahkan duduk." Ucap Dika ramah. Wanita itu melangkah menuju sofa berwarna putih di samping area bermain Regarta.  Dan merasa penasaran setengah mati dengan wanita yang begitu akrab dengan keponakan Dika itu. Padahal dulu waktu mereka masih pacaran, bocah kecil itu tidak mau sedikitpun di sentuh olehnya.

Desti yang sedang memainkan peran pura-pura itu tentu saja ikut mengekor bos gantengnya itu. Dengan sengaja duduk di sebelah Dika. Dekat sekali. Seperti menjelaskan pada wanita yang Desti yakin adalah mantan pacar bosnya itu bahwa Dika sekarang adalah miliknya.

Mendapat sedikit guncangan bayi menggemaskan di gendongan Desti membuka matanya. Tapi begitu melihat Desti tersenyum, anak itu ikut tersenyum dan kembali memeluk Wanita itu sambil membenamkan wajanya. Seiring dengan elusan lembut dipunggung yang dilakukan Desti, Regarta kembali memejamkan matanya.

"Oh iya aku ke sini mau anterin ini." Dika sudah tahu sebenarnya bahwa mantan pacarnya itu pasti hendak mengantarkan undangan. Melihat selembar kartu berwarna putih itu, otak Desti langsung menyimpulkan bahwa sang mantan akan menikah dan sang bos belum mampu move on. Sehingga terciptalah drama pura-pura ini.

"Oh iya, ngomong-ngomong calon suami kamu mana kok gak ikutan?" Tadinya Fika ingin pamer di hadapan Dika bahwa calon suaminya adalah orang kaya. Pekerjaanya dokter di salah satu Rumah Sakit umum di daerahnya. Tapi melihat kedudukan Dika yang merupakan Manager di perusahan sekelas Megatama Corp yang tentu saja sangat bonafit membuatnya kalah telak sebelum berperang. Posisi Dokter yang dimiliki calon suaminya tentu saja tidak ada apa-apanya dengan posisi Dika sekarang.

Saat mendengar Dika bekerja di Megatama, awalnya Fika pikir laki-laki itu hanya staff biasa. Sehingga dengan semangat empat lima wanita itu datang ke sini untuk mengantarkan undangan. Tapi begitu sampai ternyata Fika diantarkan ke ruangan pak Manager. Dia kaget bukan main. Ditambah penampilan Dika sekarang, yang jauh sekali dari julukannya dulu. Dika si anak panti asuhan yang lusuh. Tidak bisa dipungkiri, wanita itu menyesal mengakhiri hubungannya dengan Dika. Jika tahu laki-laki itu akan sesukses ini, tentu saja Fika akan mempertahankannya.

BROKEN HEART ||TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang