BAB 8

4.3K 283 18
                                    

Sudah sejak setengah jam yang lalu Desti melamun di meja kerjanya sambil senyum-senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah sejak setengah jam yang lalu Desti melamun di meja kerjanya sambil senyum-senyum. Pagi tadi Dika menyapanya dihadapan semua karyawan. Membuat moodnya berada di tingkat bahagia paling tinggi. Dewa memutar matanya malas melihat teman satu divisinya itu yang lebih mirip orang gila sekarang.

"Susah emang kalau tetanggaan sama orang buta, bikin gue pengen muntah."Bisiknya sengaja agar terdengar Desti. Gadis itu mengerucutkan bibirnya sambil melirik Dewa penuh permusuhan.

"Siapa yang buta? Mata gue masih normal. Masih bisa lihat muka butek lo tiap hari." Sungutnya.

"Enak aja muka gue bening gini dibilang butek. Jatuh cinta kan bikin orang jadi buta. Lo lagi jatuh cinta berarti lo buta." Teori yang tidak bertanggungjawab.

"Susah sih kalau ngomong sama orang yang udah jomblo sampai karatan. Sampai lupa gimana rasanya jatuh cinta." Desti terkikik melihat wajah masam Dewa. Salahnya sendiri memulai perdebatan dengannya.

Dewa itu masuk dalam kategori cowok ganteng. Muka blasteran Canada-Indonesia, dengan hidung mancung yang sempurna. Membuat para wanita meliriknya penuh kekaguman. Tapi semenjak laki-laki itu ditinggal oleh pacarnya untuk selamanya, dia tidak pernah membahas perempuan sekalipun. Padahal dulu Desti sampai panas telinganya karena setiap hari mendengar curhatan Dewa tentang pacarnya.

"Lo gak akan ngerti artinya patah hati kalau lo belum pernah kehilangan seseorang yang benar-benar sudah tak tersentuh lagi bahkan lahirnya." Desti Diam. Ingin sekali dia mengatakan analogi tentang patah hati yang dialaminya. Tapi wanita itu memilih diam karena tidak mau semakin menggores luka dihatinya sendiri.

"Ya ya ya, yang paling akrab sama patah hati. Aku mah apa atuh hidupnya bahagia terus dari jaman sebelum masehi sampai sekarang." Dewa tersenyum. Bagaimanapun memiliki teman yang luarbiasa aneh seperti Desti dapat menjadi penghiburan sendiri untuk jiwanya yang sepi. Desti itu paling pengertian menurut Dewa. Gadis itu adalah tipe yang selalu menjaga perasaan orang lain. Bahkan kadang melebihi perasaanya sendiri.

Mereka berteman sejak SMA dan bertemu kembali di kantor ini. Dewa senang bukan main, karena sahabat baiknya yang berpisah sejak Dewa melanjutkan kuliah di Canada akhirnya bertemu kembali. Desti itu gadis yang cuek, bisa sangat cerewet tapi luar biasa diam saat marah. Banyak sekali laki-laki yang ingin dekat dengannya, tapi wanita itu selalu saja menghindar. Ada satu hal yang paling Dewa benci dari sosok Desti. Yaitu sifat tertutupnya. Dewa hanya mengenal Desti ketika di sekolah.

Laki-laki itu tidak tahu menahu mengenai kehidupan Desti diluar sekolah. Desti juga seperti tidak pernah ada masalah. Karena tidak sekalipun Dewa mendengar curhatannya. Dan ketika Desti memberitahu Dewa jika dia mencintai bosnya, Dewa tertawa sekencang-kencangnya. Tapi kemudian Dewa sedikit takut, takut kalau Desti akan patah hati nantinya. Bagaimanapun seseorang sekelas pak Dika pasti memiliki banyak teman wanita cantik di luar sana.

BROKEN HEART ||TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang