"Des gue duluan yah!" Gadis itu mengangguk tanpa menoleh. Hampir semua temannya sudah meniggalkan kantor, tapi wanita itu masih asyik di depan komputernya. Ada beberapa berkas yang belum dia selesaikan. Padahal tidak ada yang marah seandainya Desti melanjutkan besok saja, tapi gadis itu merasa hanya tinggal sedikit lagi , tidak masalah jika dia pulang sedikit terlambat.
"Ini udah setengah enam loh Des, lo yakin belum mau pulang?" Yang ini suara Dewa. Laki-laki itu sengaja menunggui Desti karena merasa kawatir jika wanita itu pulang sendirian.
"lo duluan aja sana Wa! gue sedikit lagi kok." Dewa menghembuskan nafasnya lelah, Desti memang kadang keras kepala.
"Yakin nih, gue tinggalin? ntar lu balik sama siapa?"Akhirnya wanita itu berhenti memandang layar komputernya dan menengok ke arah Dewa.
"Naik ojek online aja Wa." Ucapnya sembari tersenyum. Dewa bangkit dan mulai merapikan mejanya.
"Yaudah gue duluan nih yah?"
"Hmmm..." Gumam Desti tanpa menoleh.
"Jangan malem-malem baliknya Des!"
"Iya bawel, udah sono pulang."Dewa terkekeh dan mulai berjalan meninggalkan ruanganya.
"Kalau gak dapet ojek online telpon gue Des!" Teriaknya sambil berjalan namun sudah tak lagi mendapat jawaban dari Desti.
Selang satu jam setelah kepergian Dewa akhirnya pekerjaan Desti selesai juga. Wanita itu menghembuskan nafasnya perlahan sambil meluruskan otot-otot tangannya yang sedikit kaku. Langit tampak sudah gelap dilihat dari kaca-kaca jendela, setelah melihat jam mungil di pergelangan tangannya ternyata sudah lewat dari jam enam sore. Wanita itu buru-buru membereskan barang-barangnya sembari merapikan meja, tidak lupa mematikan komputer. Setelah itu dia beranjak dan meraih tas tapi tiba-tiba saja perutnya terasa sakit sekali.
Desti memutuskan untuk duduk sejenak mencoba mengurangi sakit di perutnya. Kalau diingat-ingat sepertinya wanita itu tidak lupa meminum obat tadi siang, tapi kenapa perutnya bisa sesakit ini? Sudah beberapa kali dia menghirup udara banyak-banyak kemudian membuangnya perlahan tapi sakit itu tidak berkurang.
Desti merogoh tasnya dengan menahan sakit luar biasa di perut, mencoba mencari ponselnya. Mungkin saja dia bisa mencari bantuan karena kantor tampak sudah sangat sepi. Tapi wanita itu kurang beruntung karena ponselnya kehabisan baterai. Desti mengerang sambil memegangi perutnya. Mencoba untuk berdiri tapi tidak sanggup, akhirnya wanita itu memutuskan untuk duduk sebentar lagi. Seandainya saja dia tidak memaksa untuk melanjutkan pekerjaanya hingga menjelang malam begini. Bundanya pasti sangat mengkhawatirkanya sekarang.
Desti pikir tidak akan memakan waktu hingga semua langit sudah gelap seperti sekarang. Ternyata karena begitu asyiknya, wanita itu sampai tidak sadar waktu sudah berjalan begitu cepat. Setelah kira-kira tiga puluh menit Desti duduk, perutnya sudah sedikit lumayan. Dia memutuskan untuk berdiri dan berjalan keluar perlahan. Bagaimanapun Desti tidak mungkin menginap di kantor ini.
Dengan langkah terseok dan beberapa kali hampir terjatuh akhirnya Desti berhasil keluar dari lobby kantor, terlihat pak Yanto sedang berpatroli. Laki-laki itu sempat melihat Desti dari kejauhan, tapi belum sempat Desti mengeluarkan suara dia sudah masuk ke dalam toilet pria. Akhirnya Desti memilih untuk duduk di kursi dekat pos satpam. Mungkin saja nanti ada taxi lewat atau menunggu pak Yanto datang dan menghampirinya. Karena tenaganya sudah tidak ada lagi untuk berteriak minta tolong.
Setelah beberapa saat ada sebuah mobil berhenti tepat di hadapan bangku panjang yang sedang Desti duduki.
"Kamu kenapa? sakit? mau saya antar pulang?"
Perlahan Desti menaikan posisi kepalanya menghadap Dika yang saat ini sedang menatap kawatir. Tanpa bisa dicegah, sebutir air mata jatuh di pipinya. Dia mulai menangis, membuat Dika kebingungan. Berada di hadapan Dika dengan kondisi rapuh seperti sekarang adalah hal yang paling tidak diinginkan Desti, karena itulah dia tidak bisa menahan desakan air mata yang memberontak ingin keluar. Wanita itu selalu ingin terlihat sehat dan ceria di hadapan laki-laki yang dicintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HEART ||TERBIT
Romance21+ SUDAH DIHAPUS... SILAHKAN HUBUNGI INSTAGRAM EVOLIF MEDIA UNTUK PEMESANAN BUKU. 💙🧡 Follow author sebelum membaca!! ❤❤❤ Cerita sedang di revisi jadi harap maklum jika menemukan hal hal yang aneh. Dika baru saja putus setelah tiga tahun berpaca...