BAB 6

4.2K 277 30
                                    

Deretan buku berjajar rapih memanjakan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deretan buku berjajar rapih memanjakan mata. Dika mulai memilih dan membaca sinopsisnya. Sementara Desti langsung terpaku melihat sebuah buku yang dulu sering dibacanya bahkan hampir puluhan kali.

Tanganya mulai bergerak untuk mengambil buku bersampul ungu itu. Kali ini sudah buku yang ke tiga. Terakhir kali dia baca adalah buku yang ke kedua.

Judulnya adalah Broken Heart, buku yang bercerita tentang seorang Ballerina yang jatuh cinta pada seorang Dokter bedah ortopedi.

Gadis itu tidak pernah percaya bahwa cinta akan semenyenangkan yang dirasakan Ava. Karakter utama dalam novel itu, hingga dia bertemu dengan Dika. Tapi Desti juga tidak menyangka bahwa patah hati yang dialami Ava ketika dia tidak bisa menari Lagi akan dialaminya juga. Dan Rasanya sepuluh juta kali lebih sakit dari yang diceritakan Ava.

Desti tersenyum tapi hatinya seperti tergores kembali. Masih dia ingat dengan detail bagaimana marahnya dia pada buku kesayanganya itu, ketika semua konflik didalamnya juga ikut dirasakanya. Gadis itu bahkan pernah menganggap buku itu memiliki kutukan sehingga dia mengalami semuanya.

"Kamu suka novel itu?" Pertanyaan Dika membuyarkan semua lamunan Desti. "Kamu kok menangis?"Tanya laki-laki itu lagi.

"Hah?"

"Ada air mata dipipi kamu!" Desti buru-buru menghapusnya.

"Maaf tapi buku ini sedih sekali, saya sudah baca buku pertama dan keduanya " Ucapan gadis itu membuat Dika tertarik dan mengambil satu buku yang sama di dalam rak.

"Ballerina!" Ucapnya penasaran.

"Seseorang pernah bilang bahwa Ballerina akan mengalami dua kematian. Yang pertama adalah ketika dia harus berhenti menari dan yang kedua adalah ketika dia berhenti bernafas. Tokoh utama didalam novel ini mengalami kematian pertamanya." Ucap Desti menjelaskan. "Seperti aku." Tambahnya dalam hati. Dika manggut-manggut sambil membaca sinopsisnya dengan tertarik.

"Aku pikir orang kaya kamu gak suka baca." Ucap Dika tanpa menoleh.

"Memangnya menurut bapak saya orang yang seperti apa?" Dika terkekeh.

"Jangan marah tapi yah?" Desti mengangguk.

"Aku pikir kamu adalah orang yang lebih suka hang out bareng teman-teman wanitamu ke mall dan salon daripada membaca buku" Desti terkekeh.

"Seperti mantan bapak yang kemarin?"Tanya gadis itu sambil tersenyum jahil.

"Mungkin!" Jawab Dika acuh.

BROKEN HEART ||TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang