1ST: The Past

107 15 7
                                    

Masa lalu memang merupakan suatu bagian dari kehidupan seseorang. Setiap orang memiliki masa lalu entah buruk maupun baik. Kehidupan masa lalu yang buruk seringkali menghantui langkah kita untuk melangkah maju demi mencapai kehidupan yang lebih baik.
—Unknown—

***

VIOLET bukanlah seorang gadis yang memiliki bakat membunuh sejak lahir, namun ayahnya yang notabene adalah seorang pembunuh berantai yang ditakuti pada masanya memaksa Violet untuk mengikuti jejaknya.

Pada masa itu ayahnya atau yang dikenal dengan nama Mr. Vanolet sudah membunuh total 78 orang, dan rata-rata semua korbannya adalah saingan kerjanya. Saat Mr. Vanolet sudah menginjak usia berkepala 3, beliau memutuskan untuk hidup normal. Beliau mengganti nama serta identitas lainnya untuk melupakan masa lalunya yang kelam. Mr. Vanolet mengubah namanya menjadi Miguel.

Sejak saat itu, nama Mr. Vanolet tidaklah lagi terdengar. Banyak media setempat yang memberitakan bahwa beliau sudah meninggal, namun kenyataannya beliau masih berada dan tinggal di desa yang sama. Hanya saja sekarang beliau tinggal di rumah sederhana dengan identitas barunya.

Mr. Vanolet atau yang sekarang dikenal dengan nama Miguel menikahi seorang wanita. Namanya Viona. Perawakannya manis dengan rambut coklat khas orang desa. Pertama kali mereka bertemu yaitu saat Miguel sedang membeli makanan di salah satu toko kue yang ada di desa. Kebetulan saat itu Viona lah yang menjadi pelayan toko. Mereka berbincang-bincang hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menjenjang hubungan ke yang berwajib.

Memang singkat, namun mereka selalu mengenangnya dan mengatakan kalau masa itu adalah masa yang paling konyol bagi keduanya. Yang awalnya hanya sebatas pelanggan dan pelayan akhirnya bisa menjadi suami dan istri. Yah, jodoh tidak ada yang tahu.

Dua tahun kemudian, putri pertama mereka lahir. Wajah bahagia keduanya tidak bisa dipungkiri.

"Viona, mau kau kasih nama siapa putri pertama kita ini?" tanya Miguel antusias sambil menggendong putri pertamanya.

"Bagaimana kalau Violet? Aku rasa nama bunga itu cocok untuk putri kita ini. Dan juga, nama itu mirip dengan namaku."

Awalnya Miguel ragu. Karena nama itu sedikit mirip dengan nama masa lalunya, namun dia mencoba untuk menghalau pikirannya tersebut. "Bagus. Aku setuju! Bunga itu memang cantik, cocok untuk putri kita ini. Apalagi nama itu mirip dengan namamu. Pasti saat sudah dewasa, putri kita ini akan tumbuh cantik dan baik sepertimu," ujarnya sambil mencium hidung mungil Violet kecil.

"Kau!" balas Viona dengan pipi yang memerah.

"Kenapa? Bukannya kau memang cantik? Kau sendiri juga pernah bilang dirimu cantik saat kau berada di depan cermin."

"Kau mengintip!?"

"Ups! Ketahuan, hahaha." Kemudian keduanya tergelak bersama. Mereka bahagia atas kedatangan putri pertamanya.

Waktu berjalan begitu cepat. Saat mereka sedang merayakan ulang tahun Violet yang ke-11 tahun di ruang tamu pada malam hari, peristiwa menegangkan terjadi. Seorang pria dengan topeng perak di wajahnya tiba-tiba datang dan langsung menodongkan pistol ke arah Violet. Tepat depan matanya. Melihat itu tentu saja membuat Miguel geram. Tapi apa daya, jika Miguel bergerak, maka isi dari senjata tajam tersebut akan menancap tepat di manik hitam mata putrinya.

"A-ayah, Vio takut..." ujar Violet ketakutan.

"Tenang, Violet!" Miguel mencoba menenangkan, "Lepaskan putriku! Jika kau sampai berani menembaknya, keluargamu tidak akan pernah tenang!"

VIOLET: The Killer GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang