5TH: The Question

27 11 0
                                    

Semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Untuk mempertemukan keduanya, yang dibutuhkan hanyalah waktu.
—Unknown—

***

APA yang kau bawa?” tanya Miguel saat melihat Violet pulang membawa kantung plastik hitam di tangannya.

“Kepala.”

Miguel langsung kaget mendengarnya. “K-kau membunuh seseorang?”

Violet mengangguk. “Dia adalah sepupu dari target kita.”

Miguel tersenyum. “Bagus. Apa jepitan bunga yang ku buat berfungsi dengan baik?”

Violet mengangguk.

“Ah, sudah ku duga. Semua alat yang ku buat pasti berfungsi dengan baik, hahaha,” tawa Miguel memuji dirinya sendiri.

“Emm, ngomong-ngomong, Tuan...”

Miguel menghentikan tawanya dan menatap Violet. “Apa?”

“Apa tugasku sudah selesai? Aku sudah berhasil membunuh salah satu anggota keluarga mereka. Itu artinya aku—”

“Tidak!”

“T-tapi, Tuan...”

“Ku bilang tidak!” bentak Miguel. “Perjanjian kita ubah. Kau harus membunuh putranya.”

Violet langsung melebarkan matanya dan menggeleng tak terima. “Bagaimana bisa berubah semudah itu? Ini tidak adil. Perjanjian kita sejak awal ialah membunuh salah satu anggota keluarga mereka, tapi sekarang Tuan mengubah perjanjian itu untuk membunuh putranya. Kau tidak bisa seperti itu! Kau harus konsisten!”

Miguel berjalan ke arah kamarnya tanpa memperdulikan bantahan Violet.

“Tuan! Tuan! Kau tidak bisa seperti itu! Dengarkan aku... Tuan! Ayah! A—”

“KU BILANG TIDAK!!” bentak Miguel lagi dengan suara yang lebih keras. “Kau harus membunuh keluarga inti! Yang kau bunuh itu hanyalah keluarga cabang.”

“Tapi, Ayah...”

Miguel berjalan cepat mendekati Violet, kemudian dia menamparnya dengan sangat keras. “PERJANJIAN KITA BELUM SELESAI! BERHENTI MEMANGGILKU AYAH!!”

Violet mengusap pipinya yang merah dan perih akibat tamparan Miguel. “B-baik, Tuan..”

Setelah itu Miguel pergi ke kamarnya meninggalkan Violet sendirian. Kejadian ini seperti dejavu. Bedanya, sekarang Violet tidak menangis seperti dulu. Dia sudah kuat. Dia sudah terbiasa mendapatkan perlakuan seperti ini dari ayahnya sendiri.

-;-

Keesokan harinya Violet sekolah seperti biasa. Saat dia baru saja memasuki gerbang sekolahnya, Violet melihat banyak sekali para murid beramai-ramai melihat mading yang ada di koridor lantai dasar. Melihat itu, Violet segera menghampiri keramaian itu, dan mengecek ada apa yang terjadi.

Setibanya di keramaian, Violet sama sekali tidak bisa melihat dengan jelas apa yang sedang mereka ributkan.

“Violet!” panggil Aelita yang sedang menghampirinya.

“Ah, Aelita. Kebetulan kamu ada di sini. Aku ingin bertanya sesuatu tentang ini semua,” tanya Violet sambil menunjuk keramaian itu.

Aelita melihat ke arah keramaian itu, lalu dia menggenggam tangan Violet dan membawanya ke kelas. Setibanya di kelas, Aelita melepaskan genggamannya.

VIOLET: The Killer GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang