Chapter 4

123 15 2
                                    

"Sebenci bencinya kita sama perempuan selagi mereka belom main kekerasan kita nggak boleh ngedahuluin"

~Catherine Auristella

Tapi yang di lakukan Kevin hanya menggeleng geleng kan kepala tidak percaya ada perempuan selancang ini. Sedetik kemudian ia menaikan sudut bibirnya dan membolak balikan surat itu tanpa membacanya.

"Vin?? Isinya apaan??" Tanya Davin.

"Gue aja yang bacain" ucap Lionel sambil menarik surat tersebut.

"Ish! Lionel Jangannnnn!" Ucap Vani ingin mengambil surat yang di pegang oleh Lionel.

"Sorry sorry nih ya Van lo mending sanaan dikit dari pada lo malu" ujar Adrian.

"Iya neng Vani mending kesini aja deng sama babang Raza.." ucap Raza dengan nada di lebay lebay kan.

"Rese lo!" Ucap Vani pada Raza.

Noxious pun ikut melihat kejadian tersebut tapi mereka tak memedulikan. Toh, itu masalah mereka bukan masalah Noxious.

"GUYSSSS PERHATIAN PERHATIAANN DENGERIN GUEEE MAU NGOMONGG" pekik Lionel dengan posisi berdiri di atas meja. "GUE BAKALAN BACAIN SURAT YANG DI KASIH VANI KE KEVIN GUYSS" lanjutnya.

"Hai Kevin..
Ini guee Vani, ya tau lah ya..
Gue suka banget sama lo vin..
Gue Cinta banget sama lo..
Gue bahkan Cinta Mati sama lo..
Gue rela mati buat merjuangin lo..
Pliss ya jadi pacar gue..
Pliss terima gue jadi pacar lo..
Selama gue tau lo..
Yang ada di hati gue dan pikiran
Gue cuma lo Kevin..
Gue sayang sama lo..
Please jadiin gue yang pertama dan terakhir di hati lo..
Jadi pacar gue ya Vin..

With love Shivania Oriana" baca Lionel dengan nada di puisi puisikan.

Sementara Vani sudah mengeluarkan air mata derass. Lionel tidak merasakan bagaimana rasa malunya dia. Lionel turun dari meja dan memberi surat itu kembali ke Kevin."Gimana Vin?? Di terima nggak??" Lanjut Lionel.

"Kagak lah, cewek murahan kayak gini kok sama gue!"

Cathy yang awalnya menahan emosi dengan cara mengepalkan tangannya sudah kehilangan kendali. Ia berdiri, ketika ingin berjalan, tangannya di cekal oleh Lenci. Cathy menatap Lenci tajam sementara Lenci menggeleng gelengkan kepalanya.

"Dia termasuk sahabat gue Len, lepasin gue" ucap Cathy halus sangat halus.

"Len lepasin Cathy Len!" Suruh Viona.

"Gue nggak mau lepasin Cathy, biarin aja.. kan dia yang kayak gitu jadi dia harus tau akibatnya dong" ujar Lenci.

"Gue mau lo nggak jadi egois Len" ujar Cathy.

"Gue tau lo nggak suka sama dia Len.. tapi jangan kayak gini juga.. lihat dia" ucap Rachel sambil menunjuk kearah Vani yang dilontarkan berbagai hujatan. "Lo nggak kasihan apa sama dia??"

Anak mami ya gini

Cabe banget ya

Gila adek kelass udah berani main nembak nembak

Murahan banget si

Temennya siapa ya dia

"Gue" ucap Cathy ketika dengar ada yang berkata 'temennya siapa ya dia'

"Cat lo cantik, lo mahal, lo perfect, lo nggak seharusnya temenan sama dia" ucap kak Clara yang mendapatkan julukan sebagai 'Queen bee'  itu sambil mencekal tangan Cathy.

CATHERINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang