Chapter 13

101 11 1
                                    

Deg

'Astaghfirullah gue lupa anjir! Gue kan ada janji sama Lionel, bego Cathy bego! Pasti dia udah di rumah kakek. Kalo kayak gini gue yang mati dong' batin Cathy.

"Loh Cat?? Kok diem?? Kenapa??" Tanya Luna yang mampu membuyarkan lamunan Cathy.

"Hah a anu i itu mah eng enggak papa" Ucap Cathy terbata bata seraya berjalan ke ponselnya.

Srrtt

Saat Cathy ingin mengambil ponselnya Luna dengan sigap mengambil ponsel Cathy dan menyembunyikannya di belakang badan Luna.

"Nyembunyiin apa sama mamah??" Tanya Luna dingin.

"Enggak nyembunyiin apa apa mamahhhhh" Jawab Cathy.

"HAYOO, KALO KAMU NGGAK JUJUR MAMAH SITA HP KAMU!!" Bentak Luna yang membuat semua yang berada di rumah itu menghadap ke arah mereka.

"Ya Allah mah yodah siniin dulu hpnya ntar Cathy kasih tau deh" ucap Cathy sambil menarik narik lengan Luna. Ia pun memberi ponsel anak bungsunya tersebut.

Cathy langsung merebut ponselnya dan membuka sound record miliknya dan memutarnya kepada Luna. Yang membuat Luna pun mengernyitkan dahi.

"Kok mamah kayak kenal suara cowoknya??" Tanya Luna penasaran.

"Lionel" ucap Cathy singkat.

"Mamah nggak percaya" ucap Luna sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Yodah lihat ini" ucap Cathy sambil menunjukan  video tentang insiden di kantin yang ia dapat dari adik kelas. Video tersebu membuat Luna menganga tidak percaya.

Lalu Cathy menjelaskan tentang ia ingin bertemu dengan Lionel hari ini. "Trus kenapa kamu nggak ke rumah kakek sayang??" Tanya Luna.

"Lupa mah, GARA GARA BANG CHAR TUH!!" Pekik Cathy

"APAAN HAAH GUE LAGI GUE LAGI!!" Pekik Bang Char tak kalah keras.

"Hush dah sana tidurr" Pinta Luna kepada ketiga anaknya dan dibalas anggukan.

***

Krekk!!

Bunyi pintu pun terdengar saat Adrian memasuki rumahnya. Ia sangat lelah hari ini. Tetapi ada sesuatu yang mengganggunya.

"Mamah??!!!" Bentak Adrian kepada Melvia yang salah satu tangannya membawa botol minuman dan satunya memegang puntung rokok.

Adrian tanpa ba bi bu langsung memeluk mamahnya, walaupun ia sedikit mual akibat bau alkohol yang sangat kuat menembus hidungnya.

"Kamu nagapain kesini ha?? Urusin kerjaan kamu sama sekretaris kamu itu.." racau Melvia dengan mata sayunya.

"Mah ini Adrian mah.." ucap Adrian seraya menangkup wajah ibunya. Melvia langsung memeluk Adrian erat.

"Mamah kenapa??" Lirih Adrian tapi hanya di balas racauan tidak jelas oleh mamahnya itu.

Adrian berinsiatif membopong mamahnya kedalam kamarnya. "Bi tolong gantiin baju mamah ya.." ucap Adrian kepada salah satu pembantunya.

CATHERINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang