Boy with Umbrellas

40 8 4
                                    

Menyendiri adalah cara terbaik untuk mengeluh tanpa menyalahkan siapapun.

Langit mungkin mengerti bagaimana perasaan Ayra. Sehingga, kini hujan menghapus airmatanya. Duduk menyendiri di sebuah kursi taman yang sepi karena malam telah tiba. Tidak ada kendaraan yang berlalu lalang, tidak ada orang yang berjalan, tidak ada kegaduhan. Sepi, kesepian dan sunyi. Hanya suara petir dan deras hujan yang ikut menemani.

"Kenapa? Aku salah apa? Kenapa seperti ini? Begitu sakit ... Sangat sakit. Aku tidak sanggup melihat orang tuaku selalu bertengkar. Aku hikss ... Aku takut. Tuhan, tolong Aku!" ucap Ayra.

Kesendirian ini membuat Ayra merasa lebih tenang, Ia enggan untuk pulang. Tiada kenyamanan, tiada cinta di sana. Tidak peduli hujan masih mengguyur bumi, tidak peduli tubuhnya menggigil kedinginan. Ia hanya ingin sendiri. Duduk bersedekup dengan menenggelamkan kepalanya, merasakan dinginnya hujan di malam hari yang mengguyur tubuhnya.

Ayra menegakkan kepalanya saat Ia merasakan hujan tidak lagi mengguyurnya. Padahal, Ia melihat di sekelilingnya masih hujan. Lalu, Ia mendongakkan kepalanya dan melihat sebuah payung di atasnya. Seorang lelaki telah memayunginya, membuat Ia bangkit dari duduknya.

"Lo siapa?" tanya Ayra.

Lelaki itu tidak menjawabnya. Ia menarik tangan Ayra dan memberikan payungnya. Lalu, pergi meninggalkan Ayra begitu saja tanpa menjawab pertannyaannya.

Ayra mendengus kesal menatap punggung lelaki itu. Ia memutuskan untuk mengejarnya.

"BERHENTI LO!" teriak Ayra membuat lelaki itu menghentikan langkah dan berbalik badan untuk melihatnya.

Ayra langsung memberikan payung itu kembali kepadanya, lelaki itu mengeryit bingung.

"Gue gak butuh payung dari lo," ujar Ayra.

Lelaki itu mengambil payung dari tangan Ayra, dan memayunginya.

"Huhhh. Maksud Lo itu apaan sih. Gue gak butuh payung, apalagi di payungin." Ayra mengambil payung itu lalu membuangnya.

"GUE ENGGAK BUTUH!" ucap Ayra dengan penuh penekanan.

Ayra pergi meninggalkan lelaki itu dengan memeluk tubuhnya sendiri. Belum begitu jauh, lelaki itu meneriakinya.

"LO BUTUH APA?"

"Gue butuh sendiri!" jawab Ayra yang terus berjalan mengikuti langkah kakinya.

Lelaki itu mengambil payung miliknya yang tergeletak di atas rerumputan. Ia berjalan di belakang gadis yang baru Ia temui.

"Di tolongin malah nyolot. Untung lo cewek," gumamnya.

Ayra menyadari seseorang mengikutinya, Ia merasa kesal karenaa yang mengikutinya adalah lelaki yang memberikan payung kepadanya. Ayra berhenti dan menghentakkan kakinya. Ia berbalik badan menatap lelaki itu dengan tatapan tajam dan memanyunkan bibir.

"Lo itu maunya apa sih hah? Ngapain ngikuttin gue? Ooohh lo mau macem-macem yaa sama gue, ngaku lo! Sok sok-an ngasih payung tapi ada maksud terselubung. Dasar, laki-laki memang semuanya jahat. Pergi lo! Atau Gue pukul nih," ancam Ayra.

Lelaki itu terkekeh mendengar ucapan Ayra. "Siapa juga yang ngikuttin lo. Gue tuh mau masuk kemobil gue," ujarnya menunjuk mobil sport putih yang terparkir di dekat Ayra.

Sontak Ayra melihat ke sampingnya, benar saja. Mobil mewah itu di dekatnya, membuat mata Ayra berkedip-kedip.

"Minggir lo! Ngehalangin jalan gue," pinta lelaki itu.

"Ya udah kali tinggal jalan apa susahnya? Lo gak punya kaki yaa sampai mau jalan aja nyuruh-nyuruh orang." tukas Ayra.

"Heh, Elo itu ngehalangin pintu mobil gue. Gak liat ya? Makanya punya mata itu di pakai! Minggir minggir!" cicit Lelaki itu sambil menggeser tubuh Ayra.

"Hla ini Gue pakai mata," ucap Ayra menunjuk matanya sendiri.

"Gila Gue ketemu cewek kaya Loe. Di tolongin bukannya baik-baik sama orang tapi malah nyolot aja. Kalau Loe mau pergi, ya udah pergi sana!" kesalnya.

Ayra terdiam sejenak.

"Tanpa loe suruh Gue akan pergi," ucap Ayra berlalu pergi.

Lelaki itupun masuk ke dalam mobilnya. Tidak lama kemudian, terdengar sesuatu dari luar. Ia pun keluar untuk melihat apa yang terjadi. Dan benar saja, gadis yang Ia temui tergeletak di tengah jalan.

Bersambung ....

Wah wahhh wahhhhhhhh suara apa ituu? Makasih loh yang udah nyempetin baca dan berkomentar! Jangan lupa VOTING jugaa agar Othor jadi lebih semangaaat ngetiknya. Share ke temen-teman kalian dan ajak baca ya! Karena cerita ini akan semakin seruuu dan menarik dan kalian bisa mengambil hikmahnyaa....

Yukk!

Terima kasihhh..😘😘😘

ROLLER COASTER~~ [Kim Jisoo & Cha Eunwoo] Ayra X AlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang