~~Happy Reading~~
Seorang gadis berambut [H/C] [H/S] tengah berjalan santai menuju kantin setelah bel istirahat berbunyi. Di samping kanannya sudah ada dua sahabatnya yang sedang berbincang ringan mengenai ujian kimia tadi pagi.
"Sepertinya kalian suka sekali membahas ujian yang sudah berlalu. Aku saja masih pusing mengingat betapa horornya soal-soal kimia itu" ucap gadis itu, [Y/N].
"Bagiku itu sangat menyenangkan. Memangnya kau tidak begitu ya?" tanya gadis berkacamata, Ying.
"Ah, tidak. Prinsipku saat ujian itu, datang-kerjakan-selesai-lupakan" jawab [Y/N] sambil mengibaskan tangannya di depan wajah.
"Itu tidak baik, [Y/N]. Menurutku, dengan membahas soal ujian, kita jadi tahu apa kesalahan kita. Seperti mengevaluasi. Jadi kita tidak akan terjebak di lubang yang sama nantinya" ucap gadis berhijab, Yaya.
"Dengarkan apa kata Yaya. Ngomong-ngomong, bagaimana ujianmu tadi? Bukankah kau bisa mengerjakannya?" tanya Ying.
"Hmph! Mudah, kok. Kau tidak tahu kalau aku sudah selesai 30 menit sebelum waktu habis? Makanya aku tidak perlu membahas soal ujian seperti kalian" jawab [Y/N] sambil tersenyum angkuh.
Ying mendorong tubuh [Y/N]. "Kalau begitu kenapa kau berkata bahwa soal-soal kimia tadi memusingkanmu?" tanya Ying dengan kesal. Perempatan siku tercetak di pipinya.
[Y/N] mengusap lengannya. "Walaupun aku selesai lebih cepat, aku tidak menutup fakta jika soal-soal tadi lumayan susah. Hanya saja aku langsung mendapat pencerahan setelah berusaha mengerjakan dan berdoa dalam hati"
Ying memutar bola mata malas, sementara Yaya hanya tertawa. Tak terasa mereka sudah sampai di kantin.
"Ramai juga" gumam Yaya.
"Ah, itu ada satu meja yang kosong. Ayo ke sana" ucap [Y/N]. Ia pun berjalan mendahului teman-temannya.
Saat ia duduk, matanya membulat saat melihat seorang lelaki berkacamata juga duduk di hadapannya.
"Solar/[Y/N]?" beo keduanya bersamaan.
Ying dan Yaya yang baru datang pun menghela napas.
"Hei! Ini tempat dudukku. Lebih baik kau pergi" ucap [Y/N].
"Enak saja. Aku yang lebih dulu di sini. Jadi kau saja yang pergi" jawab Solar tak terima.
Ying menatap Fang --teman Solar-- yang tengah berdiri di belakang Solar dengan tatapan tanya. Namun lelaki bersurai indigo itu hanya mengangkat bahu.
"Aku bilang pergi! Aku dan kedua sahabatku ingin makan di sini" ucap [Y/N] sambil berdiri.
"Kubilang tidak ya tidak! Memangnya kau saja yang ingin makan di sini? Aku dan Fang juga ingin makan di sini" jawab Solar sambil berdiri.
'Hah~ perang lagi' batin Yaya, Ying, dan Fang jengah.
"Tempat ini tidak cukup luas untuk kita semua. Apa salahnya, sih kau mengalah pada perempuan? Lagipula, aku yang lebih dulu duduk di sini"
"Atas dasar apa kau menyuruhku mengalah? Kau kira kantin ini milik nenek moyangmu?"
"Hei, kalian berdua. Sudah hentikan. Apa kalian tidak malu menjadi pusat perhatian?" tanya Yaya yang memperhatikan sekeliling. Beberapa siswa sudah menatap pertengkaran [Y/N] dan Solar sambil menggelengkan kepala. Walaupun ada juga yang sudah terbiasa melihatnya.
"Aku tidak peduli!" seru [Y/N] dan Solar bersamaan. Detik berikutnya mereka saling melempar tatapan tajam.
Ying mengedarkan pandangannya. Lalu ia berseru saat melihat meja yang sudah kosong. "[Y/N] lihat. Ada meja yang kosong. Lebih baik kita ke sana saja. Kalau diteruskan nanti kita tidak jadi makan siang" ucapnya sambil memegang kedua pundak [Y/N].
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunshine [Boboiboy Solar X Reader]
Romance[COMPLETED] "Aku baru sadar, ternyata kaulah yang selalu menyinari hidupku yang kelam ini"- [Y/N]. "Dibalik sikap menyebalkanku, sebenarnya aku hanya ingin menarik perhatianmu"- Solar. [Y/N] adalah anak broken home. Setiap hari ia selalu melihat or...