Silent & Tears

1.7K 157 2
                                    

Seperti biasanya,
Rose sudah melajukan mobilnya pergi ke kantor,
dia mau memulai semuanya dengan biasa-biasa saja. Dia yakin pasti hari ini dia tidak akan terpengaruh dengan semua hal-hal manis dari Jungkook.

🍒

Rose pov

Okay, ini sudah di lobby dan kurasa hatiku berdegup sangat kencang.
Tidak, tidak..
Ini karena lelah, tadi aku sempat berlari dari tempat parkir.
Menuju lift,
Naik ke lantai 15,
dan...

ting

Aku sudah keluar dari lift,
pergi kedalam ruangan Jungkook Sajangnim, dan..
Oh shit!
dia sudah disana, aku menunjukkan wajah terkejut nan idiot di depan Jungkook.
Aku ketahuan karena belum siap bertemu dengan dia.
Aku sangat..
Ooh aku seperti ingin balik kanan maju jalan!
Tapi tidak bisa,,,
aku harus bekerja karena sudah sangat sembuh dan
"Kau belum membuatkan teh pagi untukku, dan masih saja berdiri di situ?"
Jungkook berbicara, nadanya datar dan suaranya berat.
Dia seperti bapak-bapak tapi tidak juga..
"Ah ye, Sajangnim. Mianhae"
balasku sigap dan langsung menuju mejaku, menyiapkan segala benda kerjaku dan melakukan kewajibanku.

🍒

Jungkook pov

Aku bisa lihat muka gugupnya,
mencoba untuk pergi tapi..
Tidak akan kubiarkan kau pergi Roseanne Park!
Aku menarik napas dan mengatur suaraku agar sedikit terdengar berwibawa, ekhem ekhem..
"Kau belum membuatkan teh pagi untukku, dan masih saja berdiri di situ?"
Aku rasa tawaku mau meledak saja memenuhi ruangan ini.
Suaraku seperti,
Bapak-bapak beranak dua dan sangat tua.
Astaga, kurasa Rose juga sedang menahan tawa sekarang.
Kulihat dia mulai bergerak dan bekerja tentunya, apalagi kalau bukan itu?

🍒

Author pov

Mereka sudah bersama sejak pagi tadi tapi tidak ada yang berbicara,
bahkan untuk menggandakan surat saja Jungkook lakukan sendiri.
Itu sebenarnya adalah tugas Rose,
tapi dia sangat malu untuk harus bicara dengan Rose.

🍒

Rose pov

Kami sangat canggung saat ini, tapi ketika Jungkook berbicara, aku malah sedikit tersentak.
Kupastikan itu dilihat Jungkook.
Aku tidak dapat menyembunyikan apapun sampai kapanpun.
"Setelah ini, aku punya jadwal apa?" - Jungkook.
"A-aniyo, Sajangnim. Hari ini tidak ada jadwal temu dengan klien. Kau bisa mengambil waktu istirahat setelah tanda tangan surat-surat yang sudah digandakan tadi" jawabku.
"Ok, aku ingin kau pulang saja dahulu. Tugasmu sudah selesai hari ini dan kau dapat kembali bekerja besok" - Jungkook
"Ye Sajangnim" ...
Tidak seperti biasanya, aura ruangan ini sangat berbeda.
Dia sangat dingin dan aku seperti baru saja masuk kerja hari ini.
Seperti karyawan baru yang baru diterima masuk perusahaan.

🍒

Kurasa moodku sangat buruk saat ini.
Kalian tahu? aku sudah pulang sejak tadi dari kantor karena diusir Jungkook Sajangnim (kurasa seperti diusir) dan sekarang sedang mengendarai mobil ke...
Kemana saja pokoknya,
Intinya aku harus sendiri.
Benar-benar sendiri.
Baru kali ini aku merasa,
mempunyai masalah yang tidak bisa kuceritakan kepada siapa-siapa dan tak ingin siapapun tahu.
Aku tidak dapat menerima kenyataan bahwa ternyata aku patah hati dengan kelakuan Jeon Jungkook beberapa hari ini.
Dia membuatku bingung dan tak tahu harus bagaimana.
Seperti di ombang-ambingkan, tak punya arah yang jelas.
Aku ingin saja bertanya padanya tapi tetap saja tidak bisa.

Aku mendapat sebuah spot yang tenang, sekarang aku jauh dari perkotaan dan itu menghadap ke lautan luas.

Aku mendapat sebuah spot yang tenang, sekarang aku jauh dari perkotaan dan itu menghadap ke lautan luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada seorangpun.
Ah ada,
aku melihat seorang bapak-bapak.
Dia adalah penjaga taman di pinggir laut ini.
Pantas saja bersih.
Setelah bapak-bapak itu berlalu,
semua kejadian bertemu Jungkook seakan berulang dari pertama.
Aku betul-betul ingin berbicara dengannya tentang perasaanku ini.
Kenapa dia selalu membuatku bingung, membuatku terkejut, pipiku memerah.
Itu seperti pendekatan tapi tidak ada kemajuan.
Malah sekarang semakin mundur dan..
kami seperti menjauh satu sama lain.

Ohh aku sangat benci ini,
air mataku jatuh dan..
sekarang aku sendiri.
Kurasa keluh kesahku diterima baik oleh angin dan laut didepanku,
mereka bersaut-saut mengikuti tangisanku.

Jatuh cintaku kali ini terasa sangat cepat dan entahlah darimana aku mencintai Jungkook.
Pertemuan pertama saja sudah membuat hatiku berdegup kencang,
ngomong-ngomong, itu pertama kalinya Jungkook menarik tanganku.
Seperti
"jangan dekat dengan siapapun, tolong aku, kamu harus selalu berada didekatku"..
Hanya khayalan..
Itu hanya untuk menghibur diriku, sedetik kemudian batinku seperi menuntunku
"menangis sajalah Rose, itu akan sedikit membantu"
- walaupun tidak sepenuhnya-

To be continued
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sorry kalo part ini kurng dpt feelnya :(
Soalnya wktu ngetik ini, lagi diganggu sama orang dirumah biar gak bisa fokus (TT)
Ok, enough.

Please gimme some vote n comment❤️✨

Confused Love [Rosekook] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang