Truth♥️

1.9K 169 6
                                    

Rose pov

Aku sudah berada di dalam ruangan direktur, tepat di meja sekretaris itu adalah tempat bekerjaku selama beberapa minggu terakhir ini.

Menyiapkan kebutuhan Jeon Jungkook dan melihat semua jadwalnya hari ini,
cukup padat.. eumm no no no
sangat padat.

Jam 08:00 - Rapat bersama seluruh
kepala bagian
Jam 09:00 - Rapat perubahan dan
penambahan program kerja
perusahaan, Direktur sebagai
pemateri
Jam 10:30 - Pergi mengontrol lahan dan
proyek bangunan di Busan
Jam 13:00 - Makan siang bersama klien
dari Italia
Jam 14:00 - Pertemuan dan
menandatangani
kontrak kerjasama dari USA
Jam 16:00 - Kunjungan dan seminar ke 2
universitas
Jam 19:30 - Makan malam bersama klien
dari USA
Jam 20:30 - Menandatangani surat
perjanjian

Ahh banyak sekali :(
"Eoh? Kau sudah datang Rose?"
aku melihat ke pintu dan dia sudah datang. Sekarang sudah jam 07:15 KST.
Aku memberi tahu jadwal pertamanya dan cuma bilang bahwa dia akan sangat lelah hari ini.
Raut wajahnya biasa saja, seperti
"ah itu sudah biasa bagiku" - lelaki tangguh, Jeon Jungkook. Ini suara hatiku, bukan dari dia.

🍒

Author pov

Waktu mulai menunjukkan pukul 21:00 tapi Jungkook masih menandatangani surat-surat yang tertumpuk di meja kerjanya. Itu lembaran terakhir dan finally sudah selesai.
Oh ini hari yang sangat melelahkan baginya.
Dia menatap Rose yang berjarak 30 meter darinya, Rose masih saja berkutat dengan laptop dengan sangat serius.
Rose bahkan memakai kacamata saat itu.
"Roje" - Jungkook
"Eoh? wae?" - Rose.
Dia berbicara dengan bahasa non-formal kepada atasannya saat itu.
Entah dia sadar atau tidak, dia mungkin terlalu serius dengan pekerjaan didepannya.
Jungkook tertawa kecil, seperti sedang bicara dengan sesama direktur saja kalau begini.
"Kau tidak lelah?" - Jungkook
"Aniyo, sudah tugasku menjadi sekretaris dan kurasa jika harus mengeluh sekarang akan membuatku lebih lelah nantinya" - Rose.
Dia bicara panjang lebar, masih menatap laptop tanpa melihat kearah Jungkook.
"Eoh jinjja? Kau jadi bijaksana hari ini"
Jungkook bertanya, sambil sedang menikmati pertunjukan "antara Rose yang sangat serius dan Jungkook yang ingin mengganggunya karena Rose sangat menggemaskan saat itu"
"Ye, Appa mengajarkanku. Eomma juga. Oh Alice Eonnie juga" - Rose
(masih sibuk dengan laptopnya)
"Keluargamu orang yang baik, tapi kenapa kau bisa bicara dengan tidak formal sekarang? Aku masih menjabat sebagai direkturmu saat ini. Kita belum pulang ke rumah masing-masing" - Jungkook.

Rose pov

Mataku membulat didepan laptopku sendiri, bisa kulihat pantulan wajahku yang begitu sangat amat lesuh dan kusut di layar laptop.
Kalian harus tahu ruangan itu menjadi remang-remang saat malam hari, siapapun yang duduk di ruangan kerja ini, kupastikan tidur dengan nyenyak dan tentram.
Tapi tidak untuk saat ini.
Aku mengangkat wajahku pelan-pelan ke arah seseorang yang duduk cukup jauh tapi langsung bisa melihat wajahku.

Andwaeeeee!!!
Yak! mulut sial,
bicara apa kau tadi dengan atasanmu?
aniyoo..

Aku langsung berlari panik kearah Jungkook dan menunduk hormat sambil bilang kata "Mianhaeyo Sajangnim" tanpa berhenti.

"Hahahahaaha"
"eoh? dia tertawa? apanya yang lucu?" batinku. Masih dengan keadaan menunduk tentunya.

Mata sipitku bisa melihat dia bangkit dari kursinya.
Kakinya menuju kearahku..
tiba-tiba kedua tangannya berada di lenganku dan seperti menegakkan tubuhku.
Sekarang kami berhadapan dan pipiku memerah tentunya.

"Kenapa kau menangis?" - Jungkook
"K-kapan? air mataku bahkan tidak bisa mengalir saat ini" - Rose
"Kemarin kau menamparku dan bilang semuanya karena ulahku, hm?" - Jungkook
"Eoh? jinjja?" - batinku.
Jadi kemarin waktu tidur aku benar-benar menamparnya secara nyata? Aku kira itu cuma mimpi..
Ohh Na oetteokhe!??
"Kenapa kau cuma diam saja? aku tidak mengerti maksudmu jadi kutanya sekarang" - Jungkook
Masih dapat kurasakan dia memegang lenganku saat ini, tidak ada kekerasan. Ini sangat nyaman
Tapi aku tidak bisa menjawab apapun, yaampun.
"Chaeyoung-aa kau bisa biacara atau tidak?"
"Kau dapat mendengarkanku kan?"
"Harus kupanggil dengan nama yang mana?"
"Kau tidak suka ku panggil Chaeyoung?"
"Park Roseanne, Roje-ssi, Chaengi-aa..."
Cukup! tidak bisa kutahan lagi semua pertanyaan mengapa aku menamparnya kemarin.
Aku sudah muak!
"Yak! Jungkook-aa! Kau tahu kesalahanmu?! Kau sudah membuatku bingung dan merona beberapa kali! Bahkan dari pertama bertemu denganmu! Hanya karena kau atasanku, kau dapat menciumku semaumu saja? Kau kira aku permainan hah? Jangan bilang kau lupa tentang kejadian sok romantismu di pantai dua hari lalu!..."
Aku membentaknya dengan posisi masih berhadapan dengannya.
Kami berdua masih di kantor dan aku sangat kasar saat itu.
Terserah!
Aku muak dengan semua perasaanku.
Lebih baik aku dipecat dan keluar saja dari tempat ini daripada harus bertemu dengannya tiap hari.
Menyembunyikan perasaanku dan menjadi gila sendiri nantinya.

Author pov

Wajah Jungkook sedikit berubah,
dia terkejut. Ini pertama kalinya dia mendengar perasaan orang kepadanya.
Ya, dia juga mencintai Rose tapi harus diakui, Rose sangat berani saat itu.
Jungkook tersenyum.
Rose sangat heran
"kenapa dia malah tersenyum?"
Jungkook masih tersenyum, lalu
"Saranghae"
dia merangkul Rose, memeluknya, memberikan rasa hangat.

Rose pov

Hah? "Saranghae"?
Aku berada dalam pelukannya saat ini.
Benar-benar tidak terduga.
Belum bisa kubalas pelukannya sudah menangis saja dahulu.
Dia melepaskan pelukannya dan kembali memegang lenganku seperti tadi.
"Chaengi-aa kau menangis?" - Jungkook.
dia mengusap air mataku dan ya...
ini adalah kedua kalinya setelah mendapatkan first kiss dari Jungkook.
Lampu-lampu ini,
suasana ini, dan keramaian dibawah sana sangat mengerti denganku malam ini.
Daddy, i have a sweet moment now!
serasa ingin berteriak karena Jungkook sangat manis saat ini.


To be continued
.
.
.
.
.
.
.
Feelnya dpt gak?😭
Please ya Jungkook please :(
Ngetik dengan sangat gugup karena harus pake feel, meanwhile aku jomblo, i feel me 🌛

Don't forget to vote and comment ya semoga kalian baper❤️✨😂

Confused Love [Rosekook] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang