HUSBAND [ISHVEER] ✓

HUSBAND 14 - Dinner

Jangan lupa baca cerita aku yang Baarish dan Relia ya!

Vote dan comennya

Happy Reading😍

***

"Sayang bangun."

Samar-samar Ishani mendengar suara sang suami. Perlahan mata cantik itu terbuka. Ishani terkejut saat mendapati wajah tampan suaminya tepat berada didepan wajahnya.

"Mas ngapain?" tanya Ishani gugup.

"Kamu yang ngapain, kok tiduran di sofa ruang tamu?"

"Ah masa."

Ishani ingat sekarang. Setelah kedua sahabatnya pulang, Ishani membereskan rumahnya. Lalu dia merebahkan tubuhnya disofa, niat untuk beristirahat sebentar. Tapi ternyata Ishani malah ketiduraan.

"Astaga lama banget ternyata aku tidur." gumam Ishani. Gadis itu bangun dari sofa, lalu duduk diatas sofa.

"Kalau masih cape kamu kekamar aja, istirahat." suruh Ranveer yang tak tega melihat Ishani kecapean.

"Enggak! masa aku enak-enakan tidur, sedangkan kamu cape baru pulang kerja." tolak Ishani tegas.

"Duh perhatiannya istriku." Ranveer mencium pipi Ishani sekilas. Hal itu menimbukan rona merah dikedua pipi Ishani.

"Ciee blu..."

Kruk kruk

Suara yang berasal dari perut Ishani menghentikan adegan romantis suami istri itu.

Pipi Ishani lagi-lagi memerah. Bukan karena Ranveer, tapi karena suara perutnya yang minta isi.

"Kamu lapar?" tanya Ranveer.

Ishani menggaruk belakang kepalanya. Gadis itu nyengir lebar.

"Aku juga laper, gimana kalau kita makan diluar?" ajak Ranveer.

Ishani mengangguk antusias. Mayan Ishani juga belum masak gara-gara ketiduran.

"Ya udah, kalau gitu kamu mandi geh."

Ishani langsung bangkit dari sofa. Gadis itu berlari menaiki anak tangga. Ranveer yang melihat itu menggelengkan kepalanya.

*****

"Yuk berangkat." ajak Ishani yang baru saja menuruni anak tangga.

Ranveer menatap tajam Ishani yang tersenyum tanpa dosa. Ranveer bukan marah pada Ishani, tapi gaun yang dipakai oleh Ishani.

Gaun berwarna biru dongker dengan panjang dibawah lulut. Panjang gaun itu tidak masalah bagi Ranveer. Yang bermasalah adalah potongan gaun itu. Bagaimana bisa Ishani memakai gaun dengan potongan dada yang rendah, dan parahnya lagi tangan gaun itu sejajar dengan dada Ishani. Hal itu membuat pundak gadis itu terpampang jelas.