HUSBAND 43 - Kecelakaan

5.2K 170 5
                                    

Satu minggu sudah Ishani dirawat di rumah sakit. Kondisi Ishani mulai membaik. Dan hari ini Ishani dan ketiga anaknya sudah diperbolehkan untuk pulang.

Ranveer pergi ke kantor sebentar untuk mencek pekerjaannya. Selama Ishani dirawat dirumah sakit, Ranveer tak mau meninggalkan Ishani. Padahal ada mama papa dan kedua mertuanya yang akan menjaga Ishani. Bahkan teman-teman mereka pun kadang datang kerumah sakit untuk menjenguk Ishani dan bayinya.

Tapi Ranveer benar-benar tak ingin jauh dari istrinya dan bayinya itu. Baru hari ini lah Ranveer pergi ke kantor, itu pun setelah dipaksa oleh Ishani.

"Akhirnya selesai." Ranveer meregangkan otot-ototnya setelah selesai mengerjakan pekerjaannya.

Ranveer mengambil ponselnya, dia melihat jam di layar ponselnya sudah menunjukkan pukul 14:45.

Ranveer pun merapikan mejanya. Setelah itu pria itu bangkit dari kursinya dan keluar dari kantornya. Dia sudah tak sabar untuk bertemu dengan sang istri dan bayinya. Padahal belum sampai sehari Ranveer berpisah dengan mereka tapi Ranveer sudah begitu rindu.

Setelah sampai ditempat parkir mobilnya, Ranveer pun masuk kedalam mobil dan mulai mengendarai mobilnya.

Saking rindunya dengan sang istri dan ketiga bayinya, Ranveer mengendarai mobilnya diatas rata-rata.

Di tengah perjalanan, Ranveer kaget saat tiba-tiba saja sebuah truk berhenti ditengah jalan. Sepertinya mobil truk itu mogok. Dan sialnya adalah rem mobilnya mendadak tak berfungsi.

Bruuk

Semuanya terjadi begitu cepat.

*****

Prangg

Ishani yang baru saja mengambil segelas air diatas nakas langsung kaget begitu gelas ditangannya itu jatuh ke lantai. Perasaannya mendadak tak enak.

Ishani langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Ranveer. Namun tak diangkat.

Ishani tak menyerah begitu saja. Dia kembali menelpon Ranveer. Namun lagi-lagi Ranveer tak mengangkat panggilannya. Perasaan Ishani bertambah tak enak.

Oweek oweek

Ishani kaget begitu mendengar suara tangisan bayinya. Dia langsung melepaskan ponselnya dan berjalan menuju box bayi. Rupanya putrinya lah yang tengah menangis.

Dia mengangkat bayi perempuan itu dan menggendongnya.

"Cup cup sayang...." perasaan Ishani masih begitu cemas. Pikirannya sekarang hanya tertuju pada sang suami.

Cuph

Ishani mencium kening putrinya begitu putrinya itu kembali tertidur. "Semoga papa kamu gak kenapa napa ya sayang."

Ishani pun meletakkan kembali putrinya di box bersama dengan kedua kakak laki-lakinya.

*****

"Ishani...Ishani...." Rithika dan Veera baru saja masuk kedalam ruang rawat Ishani dengan napas yang masih ngos-ngosan.

"Kenapa?" tanya Ishani bingung melihat kedua sahabatnya itu.

"Shan, lo yang sabar ya." Rithika berbicara dengan pelan. Kepala nya juga menunduk.

"Kalian kenapa sih? Ada apa?" Ishani mulai tak sabar. Apalagi sedari tadi perasaannya sudah tak enak. Dan Ishani memiliki firasat jika kedua sahabatnya ini akan memberi tahu kabar buruk padanya.

"Suami lo.... kecelakaan." ucap Veera begitu lirih.

Ishani terdiam begitu mendengar ucapan Veera. "Ka...kalian gak boong kan?" Ishani menatap kedua sahabatnya dengan mata yang berkaca-kaca, sebentar lagi air matanya pasti akan jatuh.

Veera dan Rithika mengangguk bersamaan.

"Sekarang dia dimana?" tanya Ishani dengan kedua mata yang sudah dibanjiri dengan air mata.

"Dia dirumah sakit ini. Di ruang UGD." jelas Rithika.

"Gue mau kesana." Ishani langsung turun dari ranjang rawat inapnya.

"Rithika, tolong jagain bayi gue." pinta Ishani pada Rithika.

Rithika mengangguk.

Veera menuntun Ishani menuju ruang UGD. Disepanjang jalan menuju ruang UGD Ishani tak berhenti menangis. Ishani tak perduli semua orang yang ada dirumah sakit ini menatap kearahnya. Ishani hanya ingin melihat sang suami sekarang.

Sesampainya di muka ruang UGD, Ishani melihat Sharman dan Manish disana. Keduanya tengah duduk dikursi tunggu. Dan tak jauh dari mereka berdua, Ishani bisa melihat ada Arya dan Disha.

Veera pun mengajak Ishani kesana.

"Orang tua Ranveer sudah kalian kabarin?" tanya Ishani pada Sharman dan Manish.

"Sudah." sahut Sharman.

Ishani mengangguk, kemudian duduk disamping Sharman. Veera pun juga ikut duduk disamping Ishani.

"Ishani."

Ishani mendongak, dia melihat Tisha berdiri dihadapannya.

Ishani langsung memeluk cewek itu. "Disha."

"Shan, yang kuat. Gue yakin lo bisa."

"Gue...gue gak bisa Sha. Gue takut Ranveer kenapa-napa." Ishani menumpahkan tangisnya di bahu Disha.

Ishani begitu rindu dengan perempuan ini. Setelah kejadian dimana Ishani yang membuat kaki Arya patah, Ishani dan Disha tak pernah bertemu lagi. Dan pada hari ini lah Ishani akhirnya bertemu kembali.

Ishani tak ingin ambil pusing kenapa Disha dan Arya berada disini sekarang.

"Ishani, lo harus kuat. Lo sekarang bukan cuma seorang istri, tapi sudah jadi ibu dari tiga anak-anak lo. Gue yakin Ranveer gak kenapa-napa."

"Mungkin ini karma bagi gue karena dulu pernah buat suami lo patah kaki." isak Ishani. Ishani mengeratkan pelukannya pada tubuh Disha.

Disha menggeleng. Kemudian melepaskan tubuh Ishani dari pelukannya.

"Liat gue Shan. Itu bukan salah lo. Gue yang salah. Gue minta maaf karena waktu itu nuduh lo. Gue bener-bener minta maaf. Lo gak salah Shan, tapi gue." Disha meneteskan air matanya.

"Lo gak salah Sha."

Setelah mengatakan itu tubuh Ishani luruh ke lantai. Dia pingsan didepan Disha.

"ISHANI!"










---TBC---

Jangan lupa vote dan komennya ya🤗🤗🤗

.
.

Gimana perasaan kalian setelah baca ini?














HUSBAND [ISHVEER] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang