HUSBAND [ISHVEER] ✓

HUSBAND 37 - Maaf

"Ishani, awas!" Arya berteriak kencang dan dengan segera berlari kearah Ishani. Pria itu mendorong pelan tubuh Ishani sehingga terhempas ke trotoar yang mengakibatkan pelipis wanita itu mengeluarkan darah.

Namun sialnya Arya tak sempat lagi untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Sehingga sekarang dirinya lah yang tertabrak.

Disha yang melihat itu segera berlari menghampiri sang suami yang sudah tak sadarkan diri sambil terisak.

Tadi Arya dan Disha melihat mobil Rithika berhenti dipinggir jalan. Disha pun menyarankan pada sang suami agar menghentikan mobilnya juga. Siapa tau ada masalah.

Orang-orang mulai berdatangan menghampiri Arya dan Disha. Begitu juga dengan Ishani yang sudah dibopong kemobilnya Rithika.

"Pak tolong bantu saya membawa kemobil." kata Disha pada beberapa orang yang menggerumbunginya dan sang suami.

Akhirnya Arya pun diangkat dan dibawa kedalam mobilnya. Setelah itu Disha segera melajukan mobilnya kerumah sakit terdekat.

*****

Rithika dan Veera menunggu dengan cemas didepan ruang UGD. Saat dibawa menuju rumah sakit tadi Ishani pingsan karena kekurangan banyak darah.

"Ra, lo aja deh yang telpon Ranveer. Gue gak berani soalnya." kata Rithika pada Veera.

Veera mendelik. "Gue juga gak berani."

"Gimana dong. Ini Ishani kasihan, takut kenapa-napa." ucap Rithika cemas.

Veera terdiam sebentar kemudian mengambil ponselnya.

Veera menelpon Ranveer. Tepat pada deringan yang ketiga Ranveer mengangkatnya.

"Ha...hallo." kata Veera takut-takut.

"Iya. Kenapa Ra?" sahut Ranveer diseberang sana.

"Anu...Ishani..."

"Ada apa dengan Ishani?"

"Ishani kecelakaan."

Tuttt

Setelah itu panggilan itu terputus begitu saja. Rithika dan Veera saling pandang. Apa setelah ini mereka akan kena marah Ranveer?

"Permisi."

Rithika dan Veera menatap bingung seorang pria yang tiba-tiba saja berdiri disamping mereka.

"Kenapa ya?" Veera bertanya dengan bingung.

"Apa dia sudah sadar?" tanya balik pria itu tanpa membalas pertanyaan Veera.

Rithika dan Veera saling pandang. Mereka berdua merasa aneh dengan pria ini. "Dia siapa sih? Kalau bicara yang jelas dong." sahut Rithika sedikit emosi.

"Wanita yang hampir saya tabra...."

"Oh jadi lo yang mau nabrak temen gue tadi." Rithika memotong ucapan pria tadi. Gadis itu menatap tajam orang yang hampir menabrak Ishani.

"Maaf, saya tidak sengaja."

"Awas aja lo kalau sampai sahabat dan calon ponakan gue kenapa-napa, lo bakal dibunuh ama suaminya."