Ishani Nareta Madan, terpaksa harus menikah dengan seorang CEO yang bernama Ranveer Saker Arora, demi melunasi hutang kedua orang tuanya.
Perusahaan kedua orang tuanya bangkrut, dan ayahnya berhutang kepada ayahnya Ranveer, Sakir Arora.
Lalu bagai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terima kasih buat 153k nya😘😘❤️
Happy Reading
*****
Ishani menunggu dengan gelisah di depan ruang UGD. Tadi pagi Ranveer tiba-tiba mengeluh sakit kepala. Katanya sakit kepalanya ini lebih sakit dari biasanya. Akhirnya Ranveer pun dibawa kerumah sakit.
Setelah 30 menit berlalu akhirnya dokter yang menangani Ranveer keluar juga dari ruang UGD. Dokter itu tersenyum ramah pada Ishani.
"Gimana dok keadaan suami saya?" Ishani bertanya dengan cemas. Dia takut sang suami kenapa-napa.
Masih dengan senyumannya, dokter laki-laki itu menjelaskan kepada Ishani bahwa Ranveer tidak apa-apa. "Sekarang dia lagi tidur, jadi tenang lah."
Ishani bernapas lega. "Syukurlah."
"Oh ya, kamu sendirian?"
"Ah iya dok. Saya belum mengabari orang tua saya." Ishani tersenyum canggung.
Bi Rum yang menemaninya tadi sudah dia suruh pulang untuk mengambil baju-baju Ranveer bersama dengan sang supir. Dan jadilah sekarang Ishani seorang diri menunggu Ranveer.
"Lebih baik segera hubungi mereka, kasihan kamu sendiri menunggu disini."
"Iya, makasih dok."
"Panggil saya Athala saja, gak usah dok. Sepertinya kita seumuran."
Ishani mengangguk.
"Ya sudah saya permisi."
*****
Ishani menelpon orang tuanya dan juga orang tua Ranveer, mengabarkan jika Ranveer masuk rumah sakit. Tak lupa dia juga mengabari sahabat-sahabatnya.
Ishani duduk seorang diri dikursi tunggu depan ruang UGD. Ranveer belum bangun juga.
"Hey." Ishani terlonjak kaget ketika ada yang menepuk pundaknya. Ishani menoleh dan mendapati Dokter Athala yang berdiri menjulang di sampingnya.
"Eh dokter." Ishani tersenyum dan mempersilahkan pria itu duduk disampingnya.
"Kan saya udah bilang, panggil saya Athala aja."
"Eh iya Athala."
"Saya liat tadi kamu masih sendirian, jadi saya samperin."