Kringg
Bunyi alarm nyaring membangunkan Rosa, dia segera duduk lalu mengucek mata nya sebentar dan berlalu kedalam kamar mandi untuk melakukan ritual pagi.
Setelah selesai dengan ritualnya, dia segera memakai sepatu dan tak lupa menggandong tas sekolahnya. Saat dirasa sudah cukup tidak ada yang tertinggal, Rosa segera berjalan tergesa-gesa menyusuri anak tangga. Siapa tau mereka lagi sarapan, batinnya.
Dan benar dugaannya, orangtuanya sedang sarapan. Diapun segera berjalan kearah meja makan dan tak lupa untuk membawa bekal yang disiapkan oleh bi Nijah, saat hendak pergi dari meja makan tiba tiba tangannya dicekal oleh ibunya.
"Mau kemana kamu?tumben ga ikut sarapan?" tanya ibunya heran dan membuat Rosa tersenyum.
"Bun, aku belum ngerjain pr makanya buru-buru" ucap Rosa sambil melepaskan tangan ibunya lalu menyalimi tangan kedua orang tuanya.
"Jangan bawa motor, dianter mang Wahid aja!" ucap ayahnya dan membuat Rosa mengangguk, diapun pergi ke halaman rumah untuk mencari mang Wahid agar mengantarkannya ke sekolah. Disaat dia ingin menelpon mang Wahid tiba-tiba ada yang menepuk bahunya pelan membuat dia terlonjak kaget lalu menoleh ke belakang.
"Eh hehe non Rosa nyari saya ya?" tanya mang Wahid tersenyum lugu membuat Rosa memutar bola matanya.
"Duh mang Wahid ngagetin aja ishhh! Iyalah Rosa nyariin mang Wahid buat nganterin Rosa ke sekolah!" ucap Rosa kesal membuat mang Wahid tersenyum, mang Wahid pun mengantarkan Rosa ke sekolah.
Sekolah
Rosa berjalan tergesa-gesa menyusuri koridor sekolah, pasalnya dia belum mengerjakan pr hari ini semoga saja temannya sudah pada datang. Setelah sampai di depan pintu kelas XI- Ipa I, tiba-tiba Rosa menghela napas lega saat melihat salah satu temannya sudah datang.
Dia segera berlari kearah temannya dan temannya pun menepuk jidat, pasti bakal nyontek nih!!!
"Huh huh huh, cape anjay! Eh udah ngerjain pr belom lu Tra?" tanya Rosa dengan napas terengah ke lelaki dihadapannya.
"Udah, nih gue tau lu mau nyontek kan?" tanya lelaki itu lalu memberikan buku yang ada di dalam tasnya ke tangan Rosa.
"Uhhhh Putra emang terbaik, lopyuh!!!" ucap riang Rosa sambil duduk dibangku hadapannya untuk menyalin jawaban milik Putra, Putra pun yang melihatnya hanya menggelengkan kepala.
Tak terasa bel tanda masuk telah berbunyi, Rosa segera mengembalikan buku Putra tak lupa mengucapkan terimakasih.
"Makasih Tra, gue ke bangku dulu ya!"ucap Rosa dan diangguki oleh Putra, guru pun datang dan memulai pelajaran di awal hari itu.
Tettt
Bel tanda istirahat telah berbunyi, membuat para siswa segera keluar kelas untuk menuju kantin. Sama halnya dengan Rosa dkk, mereka segera menuju meja yang biasa mereka duduki.
" Eh siapa yang mau pesen nih?!"tanya Rosa kesal, pasalnya dari tadi teman-temannya itu pada bungkam dan hanya memperhatikan Rosa dengan intens.
"Elah biasa aja woy toa masjid!" ucap salah satu teman Rosa dengan kesal, karna saat sedang menatap wajah gadis itu tiba-tiba dia dikagetkan oleh suara gadis yang diperhatikannya. Saat Rosa ingin membuka mulut tiba-tiba Putra berbicara,
"Elah berisik woy! Biar Rosa yang pilih aja deh, mau pilih siapa Ros? Fajri, Riski, Nayla, Maman, apa gue?" tanya Putra sambil menatap Rosa.
"Emm si Iki aja deh, biasa ya!" ucap Rosa dan diangguki oleh teman-temannya lalu Riski pergi memesankan makanan untuk mereka semua.
"Eh Ros ada acara gak?" tanya Nayla membuat Rosa memeriksa jadwal harian di ponselnya lalu diapun menggeleng dan membuat Nayla tersenyum.
"Apaan emang Nay?" tanya Rosa membuat teman yang lainnya menatap Nayla juga.
"Ngga apa-apa sih, cuman nanya doang gue" ucap Nayla enteng.
"Babi kau Nay!" tukas Rosa tajam dan membuat teman-temannya terkekeh, tapi ada satu yang menjanggal hatinya. Ada yang menatapnya terlalu intens!!!
"Ngapa lu Tra liatin gue gitu amat?!" tanya Rosa tidack santuy kearah Putra.
"Hah apa? Lo cantik" ucap Putra membuat teman-temannya begitupun Riski yang baru datang ingin muntah saja! Tetapi berbeda dengan Rosa, dia hanya menatap Putra dengan intens. Putra iniiii tampan, sangat tampan. Saking tampannya membuat tangan cantik Rosa mendarat kearah pipi Putra.
"Anjir sakit Ros!" ucap Putra sambil memegami pipinya karna cubitan keras dari Rosa, lalu meja mereka dihiasi gelak tawa oleh mereka.
Saat pulang sekolah pun tiba, Rosa segera berlari menuju parkiran. Saat dia akan mendekat ke arah mobil tiba-tiba tatapannya bertubrukan dengan tatapan datar Rio lagi, selang beberapa detik tidak ada yang memutuskan tatapannya. Seakan tersadar sesuatu, Rosa segera memutuskan kontak mata itu. Segeralah dia berjalan tergesa-gesa masuk kedalam kursi penumpang mobilnya, dia segera menutup kaca mobil dan menyuruh mang Wahid agar meninggalkan parkiran. Mang Wahid yang melihatnya tersenyum samar, dia tau jika tadi Rosa tidak sengaja bertemu dengan mantan kekasihnya.
"Non tumben mau di anter jemput mang Wahid, kan biasanya suka ada ekhem" ucap mang Wahid membuyarkan lamunan Rosa, hmmm memang setelah berakhir dengan Rio. Rosa memang pernah berpacaran dengan beberapa orang, tapi anehnya setiap berpacaran dengan yang lain pasti Rosa tidak pernah merasakan apa yang dia rasakan terhadap Rio, huhhh aneh.
"Ah aku lagi males aja mang" ucap Rosa dan membuat mang Wahid mengangguk.
Saat sampai dirumah, Rosa segera berlari ke kamar untuk beristirahat. Dia menyusuri kamarnya, tidak ada yang menarik! Lalu diapun segera membuka ponsel, ketika membuka aplikasi chat tiba-tiba ada yang menelponnya. Angkat aja deh siapa tau penting, batinnya.
"Hallo, ini Rosa?" tanya disebrang sana membuat Rosa mematung, anjayyyyy suara ini.
"Y-ya, ini siapa ya hehe?" tanya Rosa, padahalkan dia tau siapa yang nelpon dia. Pura-pura gatau biar agak lama telponannya!!
"Ini aku Rio! Oh iya sa, besok kita berangkat bareng gimana?"tanya Rio, Rosa yang mendengarnya itu hanya bisa memegang dadanya yang rata. Alahh jantung murahan, batinnya.
" Ah hmm iya deh"ucap Rosa melantur membuat Rio disebrang sana tertawa dibuatnya.
"Yaudah besok aku jemput, bye Rosa!" ucap disebrang sana lalu telponnya pun mati.
Sedetik....
Dua detik...
Tiga detik....
Setelah mematung, Rosa segera meloncat-loncat dikasurnya saking bahagia. Astagaaaaa ini mimpi apa beneran sih?!!!!
"Gila inimah woy!!!" ucap Rosa berteriak lalu diapun segera pergi kealam mimpinya, tidur lebih cepet kan lebih bagus!!
Rabu, 12 Juni 2019
Jangan lupa vote+coment nya:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen FictionTernyata mencintai itu tidak seindah kelihatannya, pengorbanan itu tidak semudah yang orang lain ucapkan, dan bodohnya merekalah manusia yang selalu menganggap bahwa dirinyalah yang paling tersakiti oleh cintanya. Yuk baca cerita pertama aku:*