GIFTED CLASS

Tonmai

Aku terbangun ketika cahaya silau menembus gorden kamarku, sambil mengerjapkan mata beberapa kali kupandangi setiap sudut kamarku ini, kamar ini masih terasa asing dimataku karena aku sendiri baru menempatinya selama beberapa hari.

Rasanya aku belum terbiasa dengan kamar ini dan mulai merindukan kamarku yang lama di rumah.

Perlahan aku berjalan gontai menuju kamar mandi dan mulai menyalakan shower sambil menuangkan shampo aroma mint favoritku. Aku terdiam sejenak dengan shower yang masih menyala dan mulai memikirkan atau lebih tepatnya membayangkan apa yg mungkin akan terjadi padaku hari ini karena hari ini aku akan mulai kuliah di kampus baru, dengan orang-orang  baru yang tidak ku kenali dan tidak mengenaliku juga tentunya.

Ah, membayangkannya saja sudah membuatku malas terlebih aku hidup sendiri di kota ini, kota besar, kota dengan gemerlap kehidupannya yg terkenal, kota dengan tingginya tingkat kejahatan dan juga salah satu kota dengan jumlah wisatawan terbanyak di Thailand yaitu kota Bangkok.

Ku matikan shower yang sedari tadi masih menyala lalu bergegas mengeringkan tubuh dan mulai mengenakan seragam kampus yg baru, benar-benar baru karena aku masih menemukan label harga menempel di sisi kanan. Ku copot label tersebut dan mulai mengenakannya. Ukurannya sangat pas ditubuhku.

Ah, Noina memang yg terbaik. Meskipun dia tidak pernah mengukur tubuhku tapi dia selalu mengetahui ukuran baju yg aku butuhkan.

Aku berjalan menuju meja belajar, mengambil handuk kecil dan mulai mengeringkan rambutku yg beraroma mint.

"Drrt..drttt..drrt"

Handphone yg kuletakkan diatas kasur berbunyi, membuatku menghentikan aktifitas mengeringkan rambutku dan berjalan menuju kasur lalu mengangkatnya kulihat sekilas layar handphoneku yang menampilkan nama sang penelpon membuatku tersenyum.

"Halo Noina, ada apa?"

"Halo Tonmai ohooo, Bagaimana hari pertamamu di kampus?" tanya sosok dibalik telpon dengan ceria.

Ah Noina, aku jadi merindukanmu

"Meh meh meh ceritakan padaku bagaimana hari pertamamu di kampus ?" tanyanya lagi

"Bagaimana bisa aku menceritakan hari pertamaku di kampus padamu kalo aku saja bahkan belum menginjakkan kakiku disana". jawabku sambil kemudian melirik jam ditangan kiriku

"Hoih, aku lupa baiklah belajarlah yang rajin ya Tonmai, aku akan memutuskan telponnya sekarang karena aku harus menelpon grandfa ok bye love you"

~tut,,tut,,tut,,tut~

Huft .. itulah Noina, dia adalah satu-satunya sahabat yang aku miliki di Chiangmai. Dia adalah orang terdepan yang mendukungku untuk kuliah di Bangkok. Bahkan dia juga yang membelikan seragam yang sedang kugunakan ini. Haah~

Aku mulai menyisir rambutku yang masih belum kering sepenuhnya akibat telepon tadi, kufikir rambutku akan kering dengan sendirinya bila terkena sinar matahari kota bangkok yang sangat amat ampuh membuat para penduduknya kepanasan ini.
Setelah menyisir rambut dan mengenakan sepatu, aku mengambil tas kuliahku. Baiklah aku sudah siap untuk hari ini

~_~_~_~_~

"Mahidol university ya pak" ucapku kepada supir taksi didepanku. Kulihat dia mengangguk dan mulai menyalakan argo taksinya. Ku rogoh handphone yg berada di dalam tas kuliahku dan melihat ada sebuah pesan masuk dari ibu

Tonmai, bagaimana keadaanmu? Apakah uangmu masih cukup atau ibu perlu mengirimimu uang lagi?
                 
           

     Aku baik bu, soal uang aku masih memilikinya dan kurasa masih cukup. Aku akan mengabarimu jika aku sudah
membutuhkannya lagi

Baiklah. Jaga dirimu

"Kau ingin turun di gerbang depan atau di gerbang belakang? " suara supir taksi itu mengagetkanku

"Ehmm.. Sepertinya gerbang depan" kataku

"Baiklah" ucapnya dan beberapa menit setelah itu aku benar-benar di buat takjub dengan gerbang depan mahidol university, bangunannya begitu megah dan sangat indah. Ku ambil beberapa lembar uang baht lalu membayarkannya pada supir taksi tadi sambil melangkah memasuki gerbang kampus. Oke, i'm ready.

Note : ini saya ngarang aja pake Mahidol, ini gak bener-bener Mahidol tetiba ada program Gifted nya ya, saya cuma pinjem nama awkwkwk

~Terimakasih sudah mampir~