Halaman tiga belas

424 51 11
                                    

Kau yang memang gila atau dunia ini yang sedang memalsukan kewarasanmu?

Hari ini adalah hari ke 10 kematian Namtan dan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ini masih libur akhir tahun. Sebagian besar mahasiswa memilih pulang dan meninggalkan asrama mereka sedang sebagian kecil lainnya memilih untuk tetap tinggal karena beberapa alasan.


"Disini... Disini...." Tonmai mengangkat tangannya saat melihat Pang dari kejauhan.

Tonmai adalah satu dari sebagian kecil tersebut. Kemarin ia membuat janji dengan Pang untuk bertemu di belakang gedung asrama mereka.

"Ah, apa kak Tonmai sudah lama menunggu?" Pang mendudukkan dirinya disebelah Tonmai, kini mereka duduk beralaskan rumput hijau didepan danau kampus

"Tidak, lagipula aku suka disini"

"Begitu? Untunglah". Pang tersenyum

"Aku membuat nasi goreng". Tonmai memberikan sebuah kotak bekal pada Pang

"Untukku? Terimakasih"

Cih, nasi goreng ya.



















"Korn, cepat temui pak Singto!"

"Apa-apaan! Dia bahkan belum menyuruhku"

"Cepat!"

"Aku sedang makan, sialan!"

"Apa yang kau makan?! APA ITU NASI GORENG?!"

Korn menjauhkan telpon dari telinganya saat Wave berteriak

"Tidak, aku makan Tomyam"

"Bagus"

Tuuuuut

"Apa-apaan anak itu". Gerutu korn kesal sambil meletakkan handphonenya diatas meja

"Siapa?"

"Bukan urusanmu"

Oaujun yang sedaritadi duduk disana bersama Korn terkekeh pelan

"Kenapa tertawa?"

"Kau lucu"

Jawaban Oaujun itu ditanggapi dengan tatapan membunuh dari lawan bicaranya, duduk bersama di tempat makan khusus gifted class itu membuat Oaujun merasa sedikit lebih dekat lagi dengan Korn

"Anyeong hum-" Claire tiba tiba masuk dan menghentikan ucapannya saat melihat oaujun lalu melemparkan wai "Sawasdii kha"

"Anyeong ke sawasdii mu itu cepat sekali berubah. Dasar orang thailand"
Korn melirik Claire yang salah tingkah karena adanya Oaujun

"Seperti kau tinggal di bikini bottom saja". Claire duduk disamping Korn lalu menyeruput minuman soda yang memang selalu tersedia didepannya

"Omong-omong, Claire. Apa kau keberatan kalau aku makan disini?"

"Tidak. Tentu saja tidak, apa aku terlihat begitu? Aura negatif yang keluar dari tubuhku itu 100% ditujukan untuk Korn kak"

Oaujun terkekeh mendengarnya sementara Korn hanya bergumam kecil

"Ini". Claire mengeluarkan secarik kertas dan meletakkannya diatas meja "Pak Singto memberikan kertas kosong ini, katanya hanya kau yang boleh membacanya"

Korn mengambil kertas itu lalu mengeluarkan pulpen dari saku celananya. Pulpen itu memiliki dua sisi dimana satu sisinya merupakan sebuah senter kecil. Menyalakan dan mengarahkan senter itu pada kertas dan mulai membaca pesan yang tertulis disana

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GIFTED CLASS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang