Halaman Sembilan

1K 138 8
                                        

Hai!

-Oaujun

Bangkok, 3 Oktober 2018
18.45

Gelapnya malam mulai terlihat menggantikan cahaya senja yang mulai terbenam. Kota Bangkok, dari sudut manapun masih tetap ramai dengan gemerlap kehidupannya. Namun berbeda ditempat ini, gedung asrama Mahidol University. Keadaan disini sangat sepi sekarang kalau saja kalian tidak melihat dua orang tampan berjalan beriringan di koridor lantai dua gedung asrama tersebut. Yang lebih dewasa terlihat begitu terburu-buru hingga pria disebelahnya tidak bisa mengimbangi dan berada beberapa langkah dibelakangnya.


"Sebenarnya kita mau kemana?"

"Aula, Wave. Kau harus menemui teman-temanmu".

Ya, kedua orang tampan itu adalah Tonmai dan Wave.

Berjalan kembali, Wave tiba-tiba menarik lengan pria yang sedari tadi berjalan didepannya itu untuk berhenti.


"Ada apa Wave?".

Wave menunjuk poster iklan bimbingan les privat yang menempel pada dinding koridor asrama lantai 2 dimana mereka berada

"Kenapa poster itu bertuliskan 3 oktober? Bukankah ini bulan Juli?"

Juli?

Tonmai ikut membaca deretan huruf pada poster tersebut

Promo pendaftaran setengah harga berlangsung selama 3 hari dimulai hari ini! ayo segera daftarkan dirimu mulai hari ini, 3 Oktober - 6 oktober

Wave mengeluarkan handphonenya untuk memastikan

"Shiiaa... Ini memang bulan oktober"

"Tunggu, Jadi kau sungguh berfikir ini bulan Juli?"

Memasukkan kembali handphonenya kedalam saku celana, Wave memandang Tonmai

"Iya, sepertinya baru kemarin aku selesai ujian tengah semester"

Tonmai memegang bahu Wave, menghela nafas lalu menatap pria itu
"Apa yang sebenarnya terjadi padamu?"

"Hah?"

"Tidak, lupakan saja ya. Ayo jalan lagi". Tonmai menggenggam lengan Wave lalu mereka berjalan beriringan

Sial, kenapa pipiku panas ai sat!









"Apa yang Wave katakan? Dimana dia". Claire memburu Pang dengan pertanyaan saat pria itu menurunkan handphone dari telinganya

"Apa dia butuh pertolongan? Bagaimana keadaanya?". Mon yang berdiri disebelahnya juga ikut bertanya saat Pang terlihat tidak mengindahkan pertanyaan Claire

"Aku harus menemuinya sekarang". Memasukkan Handphonenya kedalam saku celana, Pang baru akan melangkah sebelum Punn memberinya tatapan seolah bertanya 'Ada apa?'

"Wave tidak tahu kalau Namtan sudah meninggal". Pang menatap satu persatu temannya "Dia bilang aku membual, aku akan menemuinya sekarang"

"Memangnya kau tahu dia dimana?". Jack bertanya

GIFTED CLASS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang