Past 03 - Pertemuan

177 15 0
                                    

Kerja keras bagai kuda, begitulah ibaratnya. Menjadi model tidaklah semudah dan sesantai yang mungkin kalian bayangkan. Aglaea sering kelelahan akibat aktivitas nya yang berlebih, dan waktu istirahat yang kurang.

Namun hari ini mungkin tak akan menjadi melelahkan baginya, karena sore ini, tidak maksudnya saat ini juga dia sedang duduk di sebuah cafe mewah yang sudah menjadi tempat dia dan kekasihnya bertemu.

Seperti yang dikatakan Chris, bahwa sore ini ia akan mengajak Aglaea berkencan.

Aglaea berkutat pada ponselnya, menunggu kedatangan Chris. Sesekali ia melihat wajahnya melalui camera ponsel, jaga-jaga bila ada sesuatu diwajahnya atau rambutnya.

Chris mengirim pesan beberapa menit lalu, bahwa dirinya sedang mencari parkir untuk mobilnya.

Aglaea melamun dan meletakkan ponselnya dimeja,
Apa aku tanyakan lagi mengenai kapan Chris berniat menemui orang tua ku? Atau...

"Lea! "

Aglaea mengerjap dan melihat ternyata kekasihnya itu sudah datang dihadapannya.

Sambil menarik kursi untuk duduk, Chris meminta maaf karena telah membuat Aglaea menunggu.

"pesan apapun yang kau mau, sayang. Kau tau? Pemilik restoran ini ialah sahabat dekatku" ucap Chris.

Aglaea tak tertarik dengan sahabat Chris, ia justru membicarakan Evelyn.
"Chris, kau tau sahabat ku Evelyn? "

Chris menganggukkan kepalanya,
"kenal, dia teman sma ku"

Aglaea nampak berpikir keras, ia menduga mungkin Evelyn menyukai Chris sejak lama dan sebelum dirinya menjadi kekasih Chris.

"kenapa? "

Lagi-lagi suara Chris mengacaukan lamunan Aglaea.

akhirnya Aglaea memberanikan diri untuk bertanya. "Chris, apa kau sempat berpikir kalau Evelyn suka padamu sebelum..sebelum kita berkencan? "

Chris yang sedang meminum wine nya sampai sedikit tersedak,
"kau bicara apa sayang? Apa yang terjadi denganmu? Kenapa kita malah membahas Evelyn dan bukannya membahas--"

"keseriusan mu padaku" potong Aglaea dengan tatapan serius.

Chris membanting gelasnya di meja dengan kasar,
"cukup Aglaea! Aku pikir kau bukan wanita kepala batu, dan aku pikir kau wanita yang cerdas! Tapi nyatanya apa? Kau terus saja membahas hal itu, padahal aku sudah mengatakan kalau aku masih fokus dengan karir ku"

Aglaea memajukan sedikit badannya,
"justru karena aku seorang wanita yang cerdas dan tidak mau dipermainkan, aku meminta kejelasan Chris! "

Keduanya hening seketika, kemudia Aglaea melanjutkan ucapannya.

"kalau kau fokus dengan karir, mengapa kau menjadikan aku sebagai kekasih mu? "

Chris menghela nafasnya gusar,
"tentu saja karena aku menginginkanmu, Lea"

Aglaea masih tak paham, mengapa Chris mengencani dirinya jika dia fokus hanya pada karir?

"aku masih muda dan belum siap menikah, tolonglah jangan membuat ku pusing. Aku ini pulang kerja, mengertilah! "

Aglaea mengernyit,
"apa menurutmu jika kau menikah, maka masa menyenangkan mu hilang? Aku bisa mengurus kehidupan ku sendiri Chris, kau tidak perlu khawatir. Aku hanya ingin--"

"cukup Lea, cukup. Aku lelah berdebat tiap harinya hanya karena hal sepele"

"sepele katamu?! Ini mengenai keseriusan mu padaku, aku tidak meminta kau menikahi ku cepat-cepat. Hanya bertemu orangtua ku dan mengatakan hubungan kita pada mereka, aku tidak suka jika hubungan kita tersembunyi Chris! Aku tidak bisa membohongi mereka terus-menerus! " oceh Aglaea.

Death Kiss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang