Gadis berusia 22 tahun yang sedang asik berkutat dengan ponselnya itu, menunjukan ekspresi senangnya.
Senang? Tentu saja, bagaimana tidak? Saat ini Leonid yang tak lain adiknya yang paling lucu menurut nya tengah melakukan chat dengannya.
Bagaimana sekolahmu? Apa kau senang di sekolah barumu? - Aglaea Thwaites
Benar sekali, Leonid Thwaites telah dipindahkan dari sekolah lamanya yang terletak di Saint Petersburg. Leonid saat ini duduk di bangku SMA kelas 12, letak sekolah barunya kini berada di Seoul.
Nampaknya adiknya pun juga ikut tertarik dengan dunia luar, dia bahkan kini meninggalkan kerajaan Thwaites dan terbang ke Seoul. Sendirian.
Menyenangkan! Di Seoul sangat berbeda dengan Saint Petersburg! - Leonid Thwaites
Aglaea terkekeh mendengar nya, ia bisa sangat membayangkan betapa riangnya wajah sang adik.
Leonid begitu tertarik dengan Seoul, semenjak dirinya mendengar musik-musik k-pop dan melihat beberapa masakan yang berasal dari Seoul.
Namun kesenangan Aglaea hilang menjadi bingung ketika layar kaca ponsel miliknya berubah latar. Seseorang menelfon dirinya, bahkan nomornya belum Aglaea tambahkan di kontak. Siapa dia?
Aglaea yang selalu menjaga dirinya dari orang-orang asik, apa lagi dirinya seorang model. Ia mematikan sambungan nya.
Drrtt
Drttt
Lagi-lagi ponselnya dihubungi oleh nomor tersebut, merasa geram Aglaea menyuruh Linclon yang berdiri disampingnya untuk mengangkat.
Biasanya seseorang macam itu akan ragu bila yang mengangkat nya ialah seorang pria dewasa seperti Linclon.
Linclon pun dengan sigap menjawabnya,
"halo, selamat siang. Ada perlu apa?"Aglaea menepuk keningnya, merasa jengkel dengan Linclon.
Seharusnya kau itu menggertak nya!! Bukan bicara formal dan sopan seperti itu Linclon!!!Aglaea sengaja menyuruh Linclon untuk menyalakan-speaker nya agar dia pun juga dapat mendengar nya.
"Selamat siang, saya ada perlu dengan bosmu. Aglaea Thwaites. Tolong berikan ponselnya padanya"
Belum sempat Linclon menjawab, pria disebrang sana sudah berucap lagi.
"jangan sembunyikan dirimu, Aglaea. Aku tau kau berada disekitar sana, apa kau masih ingin terus menyuruh pengawalmu yang bicara padaku? "
Aglaea tetap bergeming, ia memperhatikan sekitar. Nampaknya orang itu benar-benar tau kondisi dan posisinya saat ini.
"dengar tuan--"
"Kenneth Hilton. Apa itu cukup? "
Aglaea terkejut, kemudian ia meraih ponselnya dari genggaman Linclon.
"Kenneth?! " pekiknya.
Pria disebrang sana tertawa,
"kau kejam Aglaea, bahkan setelah berhari-hari kita berbincang, kau masih tak mengenal suaraku"Aglaea meremas ponselnya dengan geram,
"berhenti mengawasiku Kenneth! "Kenneth menghembuskan nafas kecewa, ketika sambungannya dimatikan secara sepihak oleh Aglaea.
Aglaea menyimpan ponselnya didalam tas kecil miliknya, kemudian memerintahkan Linclon untuk mengantarkan nya ke mansion Evelyn.Sudah beberapa hari ia tidak mendapat kabar mengenai Evelyn, bahkan produser mereka juga mengatakan kalau Evelyn mengambil cuti untuk beberapa bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Kiss
RomanceMenjadi seseorang yang mencolok tidaklah menyenangkan bagi Aglaea Thwaites. Wajah nya yang kental dengan darah Rusia, nama keluarga nya yang terlahir menjadi bangsawan, membuat Aglaea merasa dirinya selalu celaka. Benar apa kata kedua orangtua nya...