Past 10 - Start

120 11 0
                                    

Aroma teh hangat yang begitu menyejukkan membuat hidung Aglaea mencari-cari dan berusaha menghirupnya lebih dalam.

Evelyn nampaknya sudah mulai membaik, tidak se-cuek kemarin-kemarin.

Diletakkan dua cangkir teh hangat tepat di meja kaca yang berdiri kokoh dihadapan Aglaea.

Aglaea menoleh dan tersenyum,
"thank you, Ev" ucapnya sebelum meraih cangkir tersebut dan meminumnya.

Evelyn membalas senyumnya,
"maaf Lea, soal... Kemarin" ia menundukkan pandangan nya.

Aglaea menggeleng pelan, ia menyentuh pundak sahabat nya itu.
"it's okay, semua orang pernah membutuhkan waktu sendiri"

Evelyn mengangguk dan menatap ke arah luar jendela yang begitu luas, pengelihatan nya fokus pada seorang pria tampan yang menyenderkan tubuhnya pada mobil sport yang terlihat mewah.

"supir barumu? "

Aglaea mengernyit kemudian mengikuti arah tatapan Evelyn, ia terkekeh.

"nope, he's my...friend" (?) jawabnya dengan agak ragu.

Tentu ia ragu, karena terkadang ia menganggap Kenneth ialah teman sekaligus super hero nya yang selalu membantu dirinya akhir-akhir ini. Tapi terkadang ia juga menganggap Kenneth ialah parasit dalam hidupnya, parasit yang baru saja masuk tapi menyebar begitu luas.

Aglaea menoleh ke Evelyn dengan tatapan tertawa geli,
"apa dia terlihat seperti seorang supir bagimu? " tanyanya.

Evelyn ikut tertawa,
"tidak, dia terlihat mapan. Habisnya tiap pengawalmu itu semuanya tampan-tampan Lea! Jadi aku kira dia termasuk supir barumu yang tampan" keluhnya dengan diiringi tawa geli.

"bahkan Linclon termasuk lelaki tampan versi dewasa, bagiku" tambahnya dengan mengingat sosok Linclon yang gagah.

Aglaea tertawa mendengar nya, benar apa yang dikatakannya sahabat nya. Terkadang ia juga bingung, kenapa tiap pengawal, supir, bahkan pelayan pria-wanita keluarga nya selalu tampan dan cantik.

"kenapa dia tidak ikut masuk kedalam, Lea? "

"akan seru bila ada seorang pria yang ikut bergabung, benar kan? " goda Evelyn dengan tawanya.

Aglaea mendengus kesal dan menggelengkan kepalanya,
"sayangnya dia itu... Ahh seperti apa ya menjelaskan nya padamu? "

Aglaea meletakkan cangkirnya ke meja kemudian menatap intens Kenneth dari kejauhan,
"dia pria yang bersifat ganda, atau mungkin lebih? "

Evelyn semakin mengernyit bingung.

"didepanku, dia seorang pria yang asik, perhatian, tapi juga menyebalkan. Tapi ketika bersama orang lain, selain aku dan kakakku, dia menjadi asing, pendiam, dan sulit untuk berbaur"

"aneh bukan? "

Evelyn terkekeh pada akhirnya,
"cinta, itu alasannya. Dia mungkin tertarik padamu Lea, aku mengenal orang yang sepertinya. Seseorang yang selalu menutupi sikap aslinya dari orang yang baru kenal"

"tapi aku kan juga baru kenal dengannya, Ev? "

"dan hal itu lah yang mencolok, dia bisa menunjukan sifat aslinya pada orang yang baru ia kenal. Berarti dia sudah percaya padamu, dia sudah merasa nyaman denganmu sampai-sampai ia tak sadar bahwa sifat aslinya itu keluar" titah Evelyn.

Aglaea menggeleng kepalanya,
"kita ganti topik saja, Ev"

Evelyn mengangguk dan melihat ke arah Aglaea,
"bagaimana kalau...Chris?, ya maksud ku hubungan mu dengan Chris? "

Death Kiss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang