Past 11 - Perubahan

118 10 0
                                    

Kedua lensa biru yang begitu indah itu terbuka secara perlahan, gadis pemilik lensa memperjelas pengelihatannya.

"...."

Ia tidak berkata apapun, mengusap-usap wajahnya dengan sebelah tangannya, dan ketika sadar ia mencari-cari sesuatu.

"kemarin... "

"Kenneth..."

"Kenneth?!! " pekikan yang cukup keras, menusuk telinga Linclon yang berada di depan kamarnya.

"selamat pagi nona, apa nona sudah bangun?"

"tadinya aku ingin membangunkan nona, tapi ternyata nona sudah bangun"

"sarapan pagi sudah siap, nona"

Aglaea menggeleng kepalanya, kemudian ia tertawa geli dengan dirinya sendiri.

"benar, itu mimpi Lea! That's a dream!" ucapnya pada dirinya sendiri.

"nona, kau baik-baik saja? "

Aglaea berdecak kesal,
"Linclon! Kau terlalu berisik! "

"maaf nona"

Aglaea mendengus kesal, ia membuka selimut yang membungkus nya selama bermalaman. Menurunkan kedua kakinya dan mengangkat bokongnya agar ia berdiri sempurna, sambil membuka tirai kamar ia menikmati cahaya pagi di Kanada.

Senyuman Aglaea tanpa sadar terukir, ia begitu senang hari ini. Entah kenapa.

Begitu selesai membasuh diri, mengenakan pakaian yang pantas. Aglaea menuju ruang makan menggunakan lift yang tersedia di mansion miliknya, bersama Linclon yang berdiri di belakangnya.

"nona, kemarin nona Giovanni meninggalkan pesan melalui surat untuk nona" ucap Linclon sambil menyondorkan secarik amplop dan kartu undangan.

Pintu lift terbuka, mereka keluar bersama. Aglaea melangkahkan kakinya sambil membuka amplop tersebut,

Dear, Aglaea Thwaites

Lea, apa keadaanmu sudah membaik? Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu dan keluarga mu. Sejujurnya kemarin aku datang ke mansionmu ingin mengundang mu ke acara ulang tahun ayahku yang diadakan malam ini di Le Germain Hotel. Aku harap kau bisa datang, oh ya ngomong-ngomong pria yang mengantarkan mu pulang itu tampan dan sexy sekali hahaha. Siapa dia? Kekasih barumu?

Aglaea tak percaya dengan yang dikatakan Giovanni—produser nya. Ia sampai menutup mulut nya sendiri dan membulatkan kedua matanya.

"k-kemarin Giovanni datang? I-itu berarti...."

Aglaea menoleh ke arah Linclon,
"Linclon! Apa yang terjadi padaku kemarin?! " suara pekikan yang cukup nyaring di pagi hari.

Linclon mengerjap, kemudian ia berdehem dan menjawab dengan tegas.

"kemarin sewaktu perjalanan pulang dari rumah nona Evelyn, anda pingsan nona. Tuan Kenneth yang membopong nona sampai ke kamar nona, memangnya nona lupa? "

Aglaea semakin tak percaya, ia bahkan berteriak kencang.

"itu semua... Yang-yang kemarin... Kejadian kemarin bukanlah mimpi?!!" teriaknya.

Suaranya mengecil karena ia bergumam,
"itu artinya... Kenneth mencintai...ku? "

Linclon mengernyitkan dahinya, bingung dengan tingkah nonanya yang aneh dipagi hari ini.

Oh god!—bahkan Aglaea tidak begitu menyangka kalau kakak dari kekasihnya mencintai dirinya. Hal konyol apa lagi yang akan terjadi, huh?

Aglaea merasa dirinya harus segera menghubungi Kenneth, menanyakan dan meminta penjelasan untuk lebih jelas lagi.

Death Kiss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang