40

1.5K 187 8
                                    

"Wonie mianhae"

Aku tersenyum dan membalas genggaman tangannya "Gwenchanha eonni, kenapa harus meminta maaf?"

Somi menatapku tak nyaman "Tentu saja aku harus minta maaf, aku sudah sering menyakitimu"

Aku mengangguk "Tak apa, lagipula kan eonni saat itu tidak tau aku kekasih Guan"

Somi mendengus "Aku benar-benar memarahinya habis-habisan setelah dia bercerita hubungan kalian yg sesungguhnya, tapi dengan bodohnya aku kembali mengikuti kemauannya yg gila itu, saat itu aku juga ingin membuat cemburu Daniel oppa karena itu aku menyetujuinya sedangkan Guan dia ingin membuatmu membencinya lalu melupakannya"

Aku terkekeh "Gomawo eonni sudah mau menjelaskan semuanya"

Somi tersenyum lembut dan dengan tiba-tiba memelukku "Semuanya akan aku lakukan untuk Guan, dia sahabat terbaikku dan saat ini dia hanya seorang pria yg jatuh cinta dan menyesal sekaligus"

Aku membalas pelukan Somi dan mengangguk.

Somi melepaskan pelukannya "Aku pulang dulu, jangan membenciku"

Ucapan Somi berhasil membuatku tergelak "Mana mungkin aku membencimu eonni" Ucapku menanggapi Somi.

Somi ikut tertawa dan kembali memelukku sejenak sebelum akhirnya pamit untuk pulang.

Aku ikut mengantar Somi sampai di depan pagar, aku yg masih diluar menunggu Somi benar-benar pergi mengernyit heran kala melihat mobil Guan "Apa dia yg menjemput Somi?" Gumamku.

Guan terlihat terburu-buru turun dari mobilnya dan berlari ke arah Somi, sejenak aku memperhatikan raut wajah Somi yg terlihat bingung dengan kehadiran Guan.

Somi dan Guan terlihat berbicara dengan serius, beberapa kali Guan menyentuh pundak Somi dan menekannya dan wajahnya terlihat frustasi.

Sedangkan Somi terus berbicara dan mendorong-dorong tubuh Guan pelan, terlihat seperti sedang memperingati seseorang atau sepasang kekasih yg bertengkar?

Guan menghela nafasnya, tangannya mengusap wajahnya kasar memalingkan wajah dari Somi dan aku terhenyak kala mata Guan yg menangkap presensiku.

Guan terkesiap, matanya membelalak. Aku yg tidak berani dan juga merasa tak nyaman takut Guan mengira aku mengupingnya akhirnya dengan cepat berbalik dan menutup pintu, tidak lupa menguncinya.

Aku menyandarkan tubuhku di pintu dengan kedua telapak tanganku yg aku letakkan di atas dadaku. Merasakan detak jantungku yg terdengar berdetak 2x lipat lebih cepat.

Kenapa aku masih segugup ini bertemu dengan Guan?

Apa karena Somi sudah menjelaskan semuanya yg sebenarnya terjadi, bagaimana Guan yg meminta Somi untuk membantunya membuatku melupakannya, dan membiarkanku benar-benar merasakan kebahagiaan.

Saat itu sesuai dengan apa yg dikatakan Somi, satu yg terlintas dipikiran Guan, yaitu dengan Guan yg terus bersama Somi akan membuatku membencinya, sampai akhirnya rumor tidak benar itu tersebar, mereka berdua berkencan.

Maupun Guan dan Somi tidak menyangka kalau kedekatan mereka akan menciptakan rumor kencan mereka berdua, awalnya mereka ingin membantahnya tapi Guan sadar sejak rumor itu beredar Guan bisa melihatku dekat dengan pria lain dan akhirnya Guan memilih membiarkan saja semuanya salah paham, aku tanya kenapa Guan melakukan itu? Lalu Somi menjawab 'Biarkan saja, kalau dengan cara itu bisa membuat Wonie melupakanku maka harus aku lakukan' aku terhenyak mendengar jawaban Somi yg menirukan kalimat Guan.

"Tapi karena kemauannya sendiri yg ingin membiarkanmu bersama Haruto dia juga yg merasa kesal dan terus mendeklarasikan kalau dia lebih baik dari Haruto yg hanya aku tanggapi dengan anggukan, semakin sering Guan melihatmu bersama Haruto maka semakin besar juga rasa Guan yg ingin kembali bersamamu Wonie, tapi sayangnya dia tidak cukup punya keberanian" Ucap Somi tadi yg membuatku menatapnya tak percaya.

Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang