Sungguh, rasanya aku ingin kembali ke rumah sakit kalau saja tau akan mendapatkan omelan panjang seperti ini dari Yuri dan Yujin. Bukan apa, tapi kepalaku semakin pening mendengar celotehannya yg tidak ada ujung.
Padahal sudah tidak aku dengar tapi tetap saja mereka berdua melanjutkan ucapan-ucapannya yg sama sekali tidak penting.
"Kamu tau, aku benar-benar akan membunuh pacarmu itu kalau kamu masuk rumah sakit lagi karena dia" Ucap Yujin dengan emosi yg masih belum stabil.
Aku menghela nafas sebelum menjawab Yujin "Hhh, aku sudah bilang bukan karena Guan" Sangkalku, yg mendapat pukulan di punggung dari Yuri.
"Kamu ini, sampai kapan akan membela pacarmu itu yg jelas jelas sama sekali tidak bisa menjagamu"
"Haisss, kalian curang! 1 lawan 2 sudah jelas kalian yg akan menang"
"Apa saat ini kita sedang ikut kompetisi debat?" Tanya Yuri dengan kesal.
"Kalau kalian terus mengomel sepanjang hari seperti itu, ini bisa dinamakan kompetisi debat" Jawabku dengan kesal.
"Ahh sudahlah tidak usah membahas itu, sekarang ada yg lebih penting" Ucap Yujin sembari mengibas-ngibaskan tangannya menyuruhku dan Yuri melupakan pembahasan yg sebelumnya.
Aku memutar kedua bola mataku dengan malas.
"Berhenti melakukan hal seperti itu kalau aku ingin bercerita Jang Wonyoung! kalau tidak aku akan mendoakan matamu itu juling!" Ucap Yujin setengah kesal tapi mampu membuatku tertawa dengan keras.
"Hahahahaa arasseo Yujinah, cepat aku akan mendengarkan ceritamu" Ucapku sembari memposisikan diriku senyaman mungkin untuk mendengarkan cerita Yujin.
"Wonieya, neo arra?" Ucap Yujin menggantung sembari menyipit-nyipitkan matanya yg memang sudah sipit.
Yuri menghela nafasnya dan berucap kesal "Cepat saja ucapkan Yujin! Ini berita yg sangat gempar disekolah!"
"Ada apa sih?" Tanyaku penasaran.
Yujin merapikan rambutnya dengan jarinya ke belakang telinganya sembari berucap "Kau tau, di kelas kita kedatangan murid baruuuuuu!!!!" Ucap Yujin antusias dan tak lama juga terdengar pekikan yg berasal dari Yujin dan juga Yuri.
"Kyaaaaaaaaa!!!!" Pekiknya dengan tangan mereka yg saling menggenggam dan meloncat-loncat heboh di kasurku, yg sempat membuat tubuhku terpental ke berbagai tempat di kasurku sedangkan aku hanya menatap mereka berdua dengan heran.
Tapi Yujin dan Yuri menghentikan kegiatannya setelah menyadari tidak ada respon positif yg aku berikan.
"Kenapa diam?" Tanya Yuri yg sudah kembali ke posisi semula.
"Kenapa kalian sangat heboh?" Tanyaku balik yg mendapat dengusan dari keduanya.
Yuri berucap dengan menggebu-gebu "Wonieya, dia pindahan dari Jepang dan dia sangat tampan!" Ucapnya semangat dan jangan lupakan matanya yg berbinar-binar cerah seperti saat Yuri menceritakan idol kesayangannya.
Aku menghela nafasku dan menatap mereka datar "Aku tidak perduli" Balasku yg membuat kedua perempuan di depanku ini menganga tak percaya.
"Tapi dia tampan!" Timpal Yujin lagi.
Aku memutar bola mataku malas "Guanku lebih tampan" Ucapku seraya sibuk memainkan Handphone yg sudah terbengkalai karena sibuk mendengarkan ocehan Yujin dan Yuri.
Yuri berdecak malas "Ck, otakmu itu selalu saja Guan. Kalau ada Jeon Jungkook juga dihadapanmu maka kamu akan tetap menjawab kalau Guan lebih tampan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔
Fiksi Penggemar"Guan apa kamu mencintaiku?" Tanyaku tiba-tiba dan memainkan jarinya yg bertautan denganku. "Menurutmu?" "Sepertinya tidak" "Kamu tau jawabannya" Jawabnya tidak perduli dengan perasaanku. Aku tersenyum miris dan menghentikan tanganku yg memainkan ja...