BAB 5

1.6K 87 1
                                    

[ jangan lupa vote sebelum baca 💜!! ]

"Alea cantik ya," ujar Kenan kepada Aksa dan Kenzo.

Mereka kaget atas perkataan yang di lontarkan Kenan.

"Lo suka sama Alea?" Aksa memicingkan matanya sedangkan Kenzo masih berpikir keras, entah apa yang dipikirkan lelaki berambut ikal itu.

"Iya, doain deh niat gue buat PDKT sama Alea terlaksana. Semoga bisa cepet-cepet official."

"Lo sama aja cari masalah sama si Al, menurut gue nih, si Al itu overprotektif sama si Alea, buktinya kemarin Alea mau pergi ke toko buku sama si Caca, udah mau berangkat, malah si Al nyetop motor si Caca, alhasil Alea perginya sama si Al. Gimana nasib lo kalo PDKT sama Alea? Mau ajak Alea keluar pasti nggak di bolehin sama si Al." kata Kenzo panjang lebar.

Sudah 15 menit ia merenungi kata-kata Kenzo di tepi lapangan basket, dibawah rindang nya pohon. Tapi itu semua tak menyulutkan niat Kenan untuk PDKT dengan Alea. Ia sudah bertekad bulat untuk berteman baik dengan Al dulu tentunya, agar mudah untuk mengajak Alea ke luar rumah bersamanya. Saat ia akan bangkit menuju kelasnya, matanya menangkap sosok gadis cantik dengan rambut di gerai sedang berjalan di seberang lapangan basket, kemudian Kenan menghampiri gadis tersebut.

"Hai Alea," sapa Kenan dengan senyum yang mengembang.

"H-hai, Kenan ya?"

"Ah, masih inget aja lo sama gue. Apa jangan-jangan di otak lo cuman ada gue doang ya? Kenan, Kenan, Kenan. Iya kan?" Alea yang tengah digoda Kenan seketika wajahnya terasa panas, lebih tepatnya pipinya. Kenan yang mengetahui gadis itu sedang menahan malu lantas terus saja menggoda Alea.

"Pipi lo kok merah sih? Lo alergi sinar matahari?" tangan Kenan menyentuh pipi Alea, seketika pipi nya mirip kepiting rebus, sangat merah!

Oh Tuhan, selamatin jantung gue, rasanya mau copot, batin Alea sambil menahan senyum agar tak berteriak-teriak seperti orang gila.

Andai saja kejadian ini terjadi di rumahnya, maka ia tak segan-segan untuk memukul lengan Al, bahkan mengguncang-guncang tubuh sang kembaran saking senengnya.

"Malam Minggu nanti, bisa keluar nggak? Gue mau ngajak lo jalan nih, gimana? Sekalian gue minta id line Lo biar gampang kalo hubungin," pinta Kenan.

"Mau, mau banget!!" Alea langsung memberi tahu id line nya kepada Kenan.

"Tapi, gue harus izin sama kembaran lo dulu, entar dikira gue nyulik anak orang lagi."

"Enggak usah Kenan, entar bisa gue kok yang ngasih tahu Al kalo gue mau jalan sama lo malam Minggu nanti." Kenan Mengangguk kesenangan dalam hati.

THE TWINS ✓ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang