BAB 19

1.1K 35 0
                                    

[ jangan lupa vote sebelum baca 💜!! ]

Selepas kejadian itu Alana tak pernah menganggu mereka, khususnya Alea. Bukan hilang bagai ditelan bumi, namun saat bertemu Alea ataupun Al, ia tak pernah tersenyum sinis, malah menampilkan raut muka datar, seolah tak pernah kenal sebelumnya. Begitu memang lebih baik, tak pernah menyimpan dendam dan pura-pura tak mengenal.

Tapi, apakah itu semua tipu daya Alana semata? Apakah Alana sedang merencanakan permainan baru lagi? Entahlah, semoga saja tidak. Sudah cukup Alea tertekan pada masa putih biru, ia tak ingin tertekan kembali pada masa putih abu-abu ini. Biarlah itu menjadi kenangan buruk dalam masa SMA nya.

***

"Al!" panggil Alana.

Al yang sedang bermain ponsel lantas menoleh.

"Kenapa?"

"Alana udah nggak ganggu gue lagi ya?"

"Justru bagus dong! Mungkin dia udah tobat atau nggak abis di ruqyah, makanya dia berhenti bully lo!"

Alea mengangguk. "Semoga seterusnya nggak ganggu gue lagi deh, sampe lulus juga."

"Semoga aja. Tapi lo tenang aja, kalo Medusa itu ganggu adik kesayangannya gue lagi, gue bakal hajar dia!" Al mengacak rambut Alea gemas.

"Jangan gitu Al, entar suka lho sama Alana baru tahu rasa!"

"Idih jijik!"

***

Habis ini bakal lebih seru lagi, mungkin. Hehehe. Hohoho. Hahaha.

Jangan lupa pencet bintang nya, komen apa aja dah!

Sampai jumpa di part selanjutnya, hoho!!!

Xoxo

See you❤️

With love,

heyyycho

THE TWINS ✓ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang