BAB 14

801 34 0
                                    

[ jangan lupa vote sebelum baca 💜!! ]

Kenan yang tengah mengunyah keripik kentang dengan di temani chat bersama Alea, tiba-tiba ponselnya menerima pesan dari nomor tak dikenal.

+62×××
Hallo Kenan Algibran! Siap untuk permainan baru?

Kenan
Siapa?

+62×××
Dangerous

Kenan
Bahaya? Apa yang bahaya nying?!

+62×××
Permainan baru akan segera di mulai Kenan, lo nggak bisa lari lagi karena lo udah terlibat dalam permainan bahaya ini. See you in the next game!

Kenan
Lo siapa anjing?!
P
Woi!
Mati aja lu!

Kenan memijit pelipisnya. Siapa orang yang mengirim pesan tersebut? Dan apa yang orang itu perlukan dari dirinya?

Kenan mencoba melupakan peneror itu. Tapi pikiran nya masih terpaku pada kata permainan baru. Sebenarnya apa yang orang itu rencana kan dan mengapa pula ia harus terlibat dalam aksi peneroran ini?

Ia membaringkan tubuhnya ke ranjang. Menutup mata dan pergi ke alam bawah sadar. Semoga saja orang itu hanya iseng, atau sekarang ia sedang bermimpi di teror orang asing.

***

Suara bisik-bisik saling bersahutan terdengar di koridor lantai 2, tepatnya koridor anak kelas 10. Alea yang lewat merasa terganggu karena bisikan tak jelas itu, jangan lupakan tatapan para teman seangkatannya yang menatapnya sinis atau bisa jadi menatapnya karena mengagumi kecantikan dirinya.

Alea hanya menganggap semua itu angin lalu saja. Toh dirinya tak sedang dibicarakan bukan? Semoga saja tidak.

Hari ini ia berangkat tanpa Al karena kembaran nya sedang demam, mungkin kena karma karena menganggu orang berpacaran kemarin. Hahahaha.

Saat langkahnya memasuki kelas, semua pandangan mata tertuju pada dirinya. Seperti primadona sekolah saja, baru juga datang, tatapan memuja sudah di layangan kan di mana-mana.

"Gosip lo pacaran sama Kenan udah kesebar!" kata Caca dengan diiyakan oleh teman-teman nya.

"Itu kan emang fakta kalo gue pacaran sama Kenan," jawab Alea santai.

"Lo di jelek-jelekin sama seangkatan, katanya lo ganjen, suka terbar pesona sama cowok ganteng dan lain sebagainya lah," jelas Cinta dengan tatapan khawatir.

"Kalo Al tau bisa di habisin tuh orang yang nyebar gosip. Btw, Al kemana?" tanya Sadam, cowok berkulit putih yang sering dijuluki bule, bule Ciliwung maksudnya.

"Al sakit," jelas Alea. "Kalian tahu siapa biang penyebar gosip?" tanya Alea kepada mereka semua.

"Nggak tahu Le, tapi kita percaya disini yang ganjen itu Kenan, bukan elo, buktinya aja kemaren Kenan nyamperin lo ke kelas. Ya kan?" Mereka semua mengangguki perkataan Cantika.

Alea melangkah menuju bangku nya, ia mendudukkan bokongnya dan menenggelamkan kepalanya di atas meja. Alea teringat, kejadian di koridor tadi, tatapan sinis itu ternyata di tujukan padanya karena gosip ia berpacaran dengan Kenan.

Apakah itu ulah Alana? Alea bertanya-tanya dalam hati. Ia tak ingin langsung menuduh tanpa adanya bukti. Tapi, tunggu, ia teringat akan Alana yang berbicara dengan Kenan di taman belakang. Pasti Alana tahu bahwa dirinya berpacaran dengan Kenan. Apakah ini awal dari permainan yang Alana maksud? Jika itu benar maka ini akan menjadi mimpi buruk bagi dirinya. Apakah Alea perlu memberi tahu hal ini kepada Al? tentu iya! Namun gadis itu justru berpikiran lain, ia tak akan memberi tahu masalah ini karena ini hanya masalah sepele atau Al yang akan tahu dengan sendirinya.

THE TWINS ✓ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang