BAB 16

830 33 1
                                    

[ Jangan lupa vote sebelum baca 💜!! ]

Alana menggeser layar ponselnya dengan senyum yang mengembang. Entah apa yang membuat gadis itu mengembangkan senyum nya.

Ia bangkit dari duduknya dan melangkah kan kakinya menuju kantin. Niat nya yang semula ingin ke kantin, tiba-tiba berubah karena di tengah perjalanan gadis itu tak sengaja melihat Kenan yang sedang bermain ponsel di bangku luar kelas.

Alana menghampiri Kenan. Kenan yang merasa ada seseorang di samping nya lantas mendongak. Ternyata Alana, gadis jalangkung itu.

"Ngapain lo kesini?" tanya Kenan to the point

"Gue pengen ngomong hal penting sama lo, nggak disini, tapi di taman belakang." Alana menaikkan sebelah alisnya.

"Kalo nggak penting gue sumpahin lo jerawat seumur hidup!" ketus Kenan.

"Kalo penting?"

"Bodo amat lah! Gue kasih lo waktu 5 menit harus to the point!"

"Oke."

Mereka berjalan bersama menuju taman belakang, tentunya Kenan yang di depan,  karena lelaki itu tak ingin berjalan sejajar dengan Alana.

Taman belakang.

"Buruan mau ngomong apa?" tanya Kenan buru-buru. Ia tak suka dekat-dekat dengan Alana, entah apa alasan logisnya.

"Kemarin Alea pergi sama lo?" tanya Alana memulai percakapan.

"Ngapain lo tanya begituan yang jelas-jelas nggak ada manfaatnya buat lo?!"

"Tinggal jawab aja apa susahnya sih?! Apa gunanya punya mulut kalo nggak dipake buat jawab pertanyaan orang?"

Kenan mencoba mengendalikan emosinya dengan cara menghembus nafas berkali-kali.

"Nggak. Kemarin gue pengen ajak Alea jalan-jalan, tapi dianya pergi ke rumah bibinya, katanya sakit."

"Nah! Itu dia yang jadi masalah nya. Alea udah bohongin lo. Dia nggak ke rumah saudara nya, tapi pergi ke Mall sama selingkuhannya!"

"Jangan asal nuduh bangsat! Mana buktinya!"

Alana menyodorkan ponselnya ke Kenan, di situ terlihat potret mesra Alea bersama seorang lelaki yang sedang berada di Mall. Emosi Kenan yang memang sudah tersulut sedari tadi, menjadikan ia tak bisa mengendalikan emosinya kali ini. Lantas Kenan menarik tangan Alana menuju kelas Alea tanpa menyelidiki kebenaran foto itu karena emosinya sudah memuncak.

***

10 IPA 1

Papan nama kelas Alea tercetak jelas di depan mata Kenan. Lelaki itu masuk tanpa mengetuk pintu dan itu jelas mendapatkan tatapan bingung dari murid-murid karena wajah Kenan nampak memendam amarah yang siap meledak.

Langkahnya terhenti di depan meja Alea. Gadis itu tersenyum lebar pada Kenan, namun lelaki itu tak membalas senyum manis itu melainkan diam dengan wajah merahnya.

"Ikut gue!" Kenan menarik kasar tangan Alea dan gadis itu hanya menurut saja.

Alea sadar bahwa di belakang Kenan ada Alana. Gadis itu nampak menyembunyikan ketakutan nya. Apalagi saat ini Al sedang ikut ulangan susulan dikarenakan ia demam waktu itu.

Lagi-lagi Alana tersenyum miring pada Alea.

Ini belum ada apa-apanya Alea Caraka Baskara, gue bisa buat permainan yang lebih seru daripada ini. Tunggu saja!

Kenan membawa Alea ke taman belakang sekolah. Beberapa teman Alea mengikuti dari belakang, bahkan murid-murid yang lain mengikuti mereka juga.

Kenan melepas cekalan tangan Alea. "Gue kira lo orangnya setia, ternyata apa? Lo bahkan berhenti begitu aja karena kembaran lo nggak suka sama hubungan kita dan selama ini gue berusaha nggak kehasut omongan cewek jalangkung ini, kenyataannya lo emang bener-bener permainin perasaan gue begitu aja. Lo itu sama aja kayak jalang di luar sana! Cari korban buat pelampiasan hanya karna selembar uang merah."

"Ma-maksudnya?" tanya Alea gugup.

"Biar semua yang disini tahu kalo lo itu bukan gadis baik-baik! Gue kasih tahu buat lo-lo semua," tunjuk Kenan kepada murid-murid yang menonton adegan drama ini. "Gadis polos yang manis ini, tak lebih dari seorang jalang. Dia selingkuh sama cowok lain di belakang gue! Ini buktinya!" Kenan menyodorkan ponsel Alana yang berupa foto Alea bersama seorang lelaki di sebuah Mall.

Alea tentu saja kaget, ia tak menyangka bahwa Kenan mengambil kesimpulan secepat itu. Kenan telah merobek kepercayaan di hati Alea.

"I-itu salah paham Kenan! Aku nggak ada niat selingkuh sama cowok lain!" jelas Alea dengan air mata yang mengalir. Gadis itu mencoba sekuat tenaga menahan air matanya agar tak menetes, namun sia-sia, cairan bening itu terus menetes bersama sepotong kenangan indah dirinya bersama Kenan.

"Alah! Ngaku aja lo! Emang dasarnya jalang nggak mau ngaku kalo maen belakang sama cowok lain!"

Kenan mengguyur Alea menggunakan seember air kotor. Entah itu kebetulan atau tidak, air kotor itu ada di sebelah pot bunga. Tak jauh dari tempat mereka beradu mulut.

Alea tak menjawab perkataan Kenan. Bahkan sebagian besar murid kelas 10 memenuhi taman belakang sekolah karena mendengar sebuah pertunjukan drama yang sangat hebat.

Mereka yang memang dasarnya tak menyukai Alea, lantas melontarkan berbagai hinaan dan makian.

'Jalang nggak pantes sekolah di sini!'

'Di kasih ati malah minta jantung!'

'Udah dikasih yang ganteng minta yang lebih, dasar nggak tahu diri!'

'Kalo bosen sama Kenan mending buat gue aja!'

Bahkan Caca dan Sila tak berani ikut campur dalam hal ini. Mereka takut di kira sok pahlawan atau yang lebih parah lagi mereka di musuhi oleh mereka semua. Mereka hanya bisa berdoa agar Al segera datang dan membasmi mereka semua.

Bughhh

Bughhh

Bughhh

Suara pukulan di bagian rahang, pelipis, dan sudut bibir, terdengar saling bersahutan. Lelaki dengan paras tampan menghajar Kenan secara membabi buta. Bahkan tanpa ampun walaupun Ketua OSIS sudah memisahkan mereka, tetap saja lelaki itu terus melayang kan tinju ke wajah mulus Kenan.

"Bajingan! Bangun lo!"

***

Kalian pasti udah tahu kan siapa orang yang ngehajar Kenan, jadi tetap STAY  bersama si Kembar dan tunggu part selanjutnya.

Doakan semoga cerita ini cepet tamat, Aminn...
Karena aku ingin buat cerita baru. Jujur aku udah bosen sama cerita ini. Tapi masih tetep lanjut kok sampe tamat.

Segini dulu note authornya,
Xoxo.

See you!!!

THE TWINS ✓ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang