BAB 7

1.2K 54 1
                                    

[ jangan lupa vote sebelum baca 💜!! ]

Sudah 15 menit Alea berdiri di depan cermin, ia terus saja memutar-mutar tubuhnya layak nya seorang penari. Dengan berbalut overall hitam dan dalaman kaos putih lengan panjang, serta rambut yang di cepol asal, tak mengurangi kecantikan yang terpancar dalam diri Alea. Ia sangat tidak percaya diri jika bertemu Kenan nanti, takut Kenan akan minder jika berjalan bersama nya.

Satu hal lagi yang membuat Alea takut, kali ini bukan masalah penampilan, melainkan Al. Pasti Al tak mengizinkan dirinya untuk pergi bersama lelaki yang baru di kenalnya beberapa hari. Ia terpaksa berbohong kepada Al dengan alasan pergi ke mall bersama Caca dan Sila.

Jam menunjukkan pukul 7 malam, pasti saat ini Al tengah menonton pertandingan Liverpool vs Chelsea di ruang tengah. Ini adalah waktu yang tepat untuk Alea mengendap- endap pergi menuju pos satpam karena ia menyuruh Kenan menunggu di sana. Kurang selangkah lagi menuju pintu, suara khas milik Al menyeruak ke dalam telinga Alea. Alea berbalik menghadap Al dengan tubuh gemetar.

"Lo mau kemana?" Al memicingkan mata curiga.

"Mau pergi ke Mall bareng Caca sama Sila. Udah izin Mama, tenang aja," kata Alea dengan menahan rasa gugup. Kebetulan sekali orang tua mereka sedang pergi bersama kedua adiknya, yaitu Leo dan Nayra.

"Kenapa jalan lo ngendap-ngendap tadi? Dan juga kenapa lo nggak ngasih tahu gue kalo mau keluar?"

"Lo kan orangnya nggak suka diganggu kalo nonton bola, makanya gue nggak ngasih tahu lo kalo gue mau keluar," jawab Alea sesantai mungkin.

"Yaudah hati-hati."

Alea bernafas lega, untung saja Al tidak curiga dengan kepergiannya.

***

Nafas Alea tersengal-sengal akibat berlari dari rumah menuju pos satpam komplek. Ia takut Al malah menguntit nya dari belakang. Melihat keberadaan Kenan lantas ia mempercepat langkah sembari melempar senyum.

"Ayo Kenan buruan jalan!" nafas Alea masih tersengal-sengal akibat berlari tadi.

"Lo nggak pa-pa kan?"

"Gue nggak pa-pa, tadi ada anjing ngejar gue, terus gue lari-lari deh," bohong Alea agar Kenan tak curiga bahwa ia belum memberitahu Al akan kepergian nya dengan Kenan.

Kenan memakaikan helm ke kepala Alea. Tujuan mereka adalah ke taman di mana taman tersebut sangat ramai bila malam Minggu seperti ini, karena banyak anak muda yang berpacaran.

"Malam ini lo cantik banget deh, gue jadi makin suka nih sama lo, kalo lo udah suka belum sama gue?" Kenan mencoba menggoda Alea di tengah perjalanan. Alea tersenyum malu dari balik kaca helm, namun Kenan tetap bisa melihat senyum manis Alea dari kaca spion. Alea hanya membalas dengan kata 'Ha?' saja agar Kenan tak curiga bila ia menahan senyum dan sekarang pipinya pasti sangat merah.

Sesampainya di taman, Kenan menggenggam tangan mungil Alea, mereka duduk di bangku taman dengan memakan cotton candy yang baru di beli saat memasuki area taman.

Tak banyak pembicaraan di antara mereka berdua, hanya ada suara Alea yang tengah mengunyah cotton candy. Ada banyak uneg-uneg yang ingin Kenan keluarkan, namun ia urungkan setelah Alea selesai makan.

Alea yang merasa dirinya tengah di perhatikan Kenan, lantas menolehkan kepalanya ke arah Kenan. Dan benar saja, Kenan sedang memperhatikan dirinya sedari tadi.

Lantas Kenan berujar, "Gue suka sama lo sejak pertemuan kita di kantin. Sekarang lo udah punya pacar belum apa belum? Lo selama ini udah pernah pacaran belum? Atau sekarang lo lagi suka sama seseorang? Kalo omongan gue barusan salah semua, boleh gue jadi yang pertama buat berlabuh di hati lo?"

Alea membisu. Ia tak tahu harus menjawab apa. Mereka sama-sama menyukai satu sama lain, namun apakah Kenan adalah pilihan yang tepat bagi dirinya? Dan jika Al mengetahui hal ini, akankah ia menyetujui hubungan mereka?

***

Cast untuk Kenan masih dirahasiakan. Semoga bayangan muka Kenan di pikiran kalian sama dengan diriku:-

THE TWINS ✓ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang