Bab 2

991 113 11
                                    

Maafkan kalau ceritanya panjang dan annoying. Ini saya bikinnya tengah malam soalnya hehehe...

***

Jam menunjukkan pukul 18.30. Jack, Hiccup dan Merida sudah meninggalkan jejak kaki dari gedung Dreamworks Ent. Sebuah mobil Limousin mengantarkan mereka menuju gedung Disney Ent.

Di dalamnya, Jack dan Hiccup sudah rapi dengan jas dan pantofel hitam. Serta celana dan pantofel dengan warna senada. Wajah mereka tampan dan bersih. Rambut yang juga rapi. Mereka wangi.

Merida dengan dress biru malam yang melekat di tubuhnya. Lengannya panjang namun memperlihatkan dua bahunya. Dress nya panjang namun membelah hampir memperlihatkan paha mulusnya. Dia tidak mengenakan high heels. Hanya sepatu gadis pada biasanya namun terkesan manis, make up nya tipis nyaris natural. Tapi malam ini harus di akui cantik dan masih dengan rambut merah keriting yang berurai panjang se pinggang pun juga lebat.

Sayangnya kecantikannya hilang di mata Jack dan Hiccup. Gadis ini saking girangnya terlalu lincah. Untung Limousin ini tidak menghasilkan getaran lebih karena dia begitu hyper aktif. Ketidak sabarannya membuat dirinya seakan cacing kepanasan yang tak bisa diam. Posisi kursi mereka memang berhadapan, Jack bisa melihat jelas apa yang Merida lakukan.

"Merida, tak bisakah kau nanti saat di acara saja kau girang seperti ini?" Jack berkata malas.

Merida menoleh cepat kearahnya "kalau di acara nanti mungkin aku sudah lebih gila dari ini. Jujur aku tak bisa mengendalikan emosiku sekarang. Aku bahagia sekali!!!"

Huuuffttt!!!

Jack menyandarkan tubuhnya kekursi. I'm give up!

Di sebelahnya, Hiccup tengah bernyanyi pelan dengan suara cemprengnya.

"Today I don't feel like doin' anything...
I just wanna lie in my bad..
Don't feel like..."

Jack langsung memasang headseat saat Hiccup hendak memainkan nada tinggi. Ayolah, nada tinggi anak itu dapat menghasilkan pemecahan gendang telinga meski dengan suara pelan sekalipun. Sekurangnya penyumbatan pada alat pendengar.

Ok itu berlebihan. Hiccup memang tidak ahli dalam menyanyi, tapi dia hebat dalam Rap.

Masa bodo. Jack menatap ke luar jendela mobil. Terlihat beberapa bangunan mereka lewati dengan cepat.

Jack tak peduli. Tatapannya kosong tapi otaknya penuh tentang acara yang akan di hadirinya malam ini.

Aku harus bertemu gadis itu, semuanya harus di bicarakan agar masalah ini selesai.

Jack menyusun segala cara dalam otaknya sendiri. Tanpa dia sadari, senyumnya menyungging di bibir.

Kau harus bertanggung jawab dengam semua ini, Elsa. I hope I'll see you this night, girl.

***

Disney Entertaintmen. Ballroom

"Kalian sudah siap dengan tamu kita nanti?" tanya Elsa pada seluruh teman teman putrinya.

Suasana di Ballroom mulai ramai. Banyak juga para undangan yang sudah berdatangan. Para pekerja sibuk mondar mandir, sebaliknya para penata ruangan masih ada saja yang beradu argument tentang hiasan di sudut ruangan sebelah kanan.

"Of course I do, Elsa." Punzie mengacungkan jempolnya. Malam ini, rambutnya yang sangat panjang itu di anyam hingga sebatas betis. Itu masih terlihat panjang, bukan?

"Lalu bagaimana denganmu, darling. Kau akan bertemu kekasihmu." Cinderella menggoda Elsa. Mereka jadi terpengaruh untuk bersiul dan berdehem.

Love by MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang