Bab 4

916 96 4
                                    

Maafin ya kalau kurang di pahami tulisannya. Saya juga masih belajar soalnya hehehe...

***

Harusnya aku yang menang dalam adu argumen dengannya.

Kenapa aku selemah ini?

Kata kata gadis itu benar benar menusukku bak duri es. Dingin. Namun sakitnya menghujam.

Jangan salahkan dia dan fans nya..

Fansku juga melakukan hal itu..

Itu hanya hiburan, faktanya terbalik dari itu semua..

Gadis Sinting!!

BUG!!

ADUH!!

AAA..

Dengan sigap, Jack langsung menangkap gadis yang tak sengaja di tabraknya. Hampir saja dia jatuh. Tapi... Sadar Jack dalam posisi memeluk pinggang gadis itu.

Jack langsung mengajaknya berdiri.

"A.. Are you okay?" tanya Jack masih setengah terkejut. Gadis di depannya jadi canggung. Apa karena orang ramai di sini, tapi mereka tidak peduli.

"Em... Yeah, I'm fine.." gadis itu tersenyum. Baru tersadar kalau laki laki yang menolongnya ini..

"Jack?"

Jack juga akhirnya sadar kalau yang di tolongnya itu..

"Kau.. Rapunzel? Hei, Nice to see you here"

Punzie. Ya, itu Punzie. Dia membesarkan bola matanya. "Kau... Kenal aku?"

"Oh tentu saja.. Siapa yang tidak kenal artis fenomenal dari film "Tangled" ini." goda Jack.

Punzie tertawa "kau bisa saja."

"Tapi jujur ku akui film mu memang bagus. Dulu termasuk salah satu list film favoritku."

"Kalau sekarang?"

"Yaaa... Aku sudah jarang menonton tapi.. Aku masih suka film nya."

Punzie tertawa. "I'm only joking, man. Film itu memang sudah lama sekali. Tapi terima kasih kau sudah suka pada film ku itu." kali ini dia tersenyum sambil menatap Jack.

Dia tidak bisa menahan kekagumannya. Punzie... Cantik, ramah, dan bersahabat sekali. Jack tersenyum di buatnya.

Hingga mereka tersadar kalau...

"Eh, sebentar, handphone ku berdering" Punzie mengangkat teleponnya.

Jack sungguh terpikat. Jujur, dia tak bisa lepas pandang dari Punzie sekarang. Gadis bergaun merah muda, dengan rambut di anyam sampai betis. Wajahnya natural namun cantik dan bersih.

She's like a angel who life in this world.

"Kau datang malam ini juga... Tidak keberatan... Baik lah, aku juga tak masalah... Sampai ketemu... Dah."

Punzie mengakhiri panggilannya lalu menatap kearah Jack.

"Oh iya, Jack, apa kau melihat Elsa? Sudah lama dia meninggalkan teman temannya." tanya Punzie sambil melihati sekitarnya. Barangkali dia melihat gadis itu di sekitar sini.

Kenapa harus mencari gadis itu? Aku sudah senang jika hanya kita saja. Jack menggerutu dalam hati.

Tapi dia tidak boleh terlihat kesal. Nanti di kira Punzie akan berpikir macam macam.

"Tadi.. Aku liat dia di balkon." tunjuk Jack kearah balkon.

"Ok, thank's Jack." Punzie menepuk bahunya lalu berbalik menuju balkon.

Jack termenung. Punzie menepuk bahunya.. Seketika dia sadar.

"H..hei Punzie!" panggil Jack. Panzie berbalik kearahnya dan mentapnya.

"Ya?"

Jack tidak tau harus bilang apa tapi...

"You look so beutiful tonight." pujinya lalu tersenyum.

Punzie tersipu dan mengaitkan rambutnya ke belakang telinga.

"Thank you, Jack." ucapnya terakhir lalu menuju balkon.

Jack masih menatap punggungnya yang menjauh. Dia tersenyum.

This is love.

***

Jangan lupa di vote!! Kasih sedikit bintangnya... Gratis kok hehehe...

Love by MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang