"kakak"
bisikan hyeongjun pada telinga wonjin membuat yang lebih tua menoleh. saat ini minhee, wonjin dan hyeongjun sedang menonton film di ruang tengah. minhee yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya membuat hyeongjun penasaran. pasalnya minhee jadi lebih banyak tersenyum akhir-akhir ini.
hyeongjun senang, itu sudah pasti.
tapi alasan dibalik perubahan mood saudaranya itu yang membuat si bungsu jadi ingin tahu. wonjin juga menyadarinya, namun memilih diam dan cukup bersyukur dalam hati melihat perubahan minhee.
kembali pada hyeongjun yang duduk bersandar pada wonjin.
"minhee kenapa ya?" tanya hyeongjun berbisik pada wonjin.
wonjin yang tadinya fokus pada film di televisi mereka jadi ikut memperhatikan minhee yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya sembari tersenyum. wonjin melirik hyeongjun yang juga meliriknya.
"tanya aja," ucap wonjin ikut berbisik.
hyeongjun menggeleng, membuat rambut keritingnya bergerak mengikuti gerakan kepalanya. si bungsu kembali berbisik.
"minhee gak akan jawab,"
"yakin?"
hyeongjun mengangguk.
"minhee, hyeongjun penasaran kenapa lu senyum-senyum sambil liat hp" ucap wonjin tiba-tiba membuat hyeongjun dengan wajah terkejut dan sedikit panik menatap wonjin.
"kakak mah!"
wonjin tertawa geli melihat reaksi hyeongjun. tangan wonjin secara otomatis mencubit pipi si bungsu.
"lucu banget sih,"
minhee dengan mood yang sangat bagus jadi ikut tertawa melihat hyeongjun. ia berpindah ke samping hyeongjun hingga si bungsu kini diapit oleh minhee dan wonjin. minhee menunjukan layar ponselnya pada wonjin dan hyeongjun.
"gua chatting sama kak yunseong, terjawab gak penasarannya?"
hyeongjun menatap minhee dengan wajah terharu. ia memeluk tubuh tinggi minhee, ikut senang karena minhee bisa kembali bertemu dengan sahabatnya. wonjin mengusak rambut minhee pelan sembari tersenyum.
"minhee gak boleh sedih lagi ya," ucap hyeongjun masih sambil memeluk minhee. tangan minhee bergerak mendekap hyeongjun.
"iya, jun" jawab minhee.
"kalo ada apa-apa cerita. ada gua, hyeongjun, kak hyunbin sama kak jungmo juga" ucap wonjin membuat minhee tak bisa menyembunyikan betapa bahagia perasaannya saat ini.
"sorry ya gua sering gak cerita," ucap minhee.
"it's okay, kadang lu butuh waktu buat bisa terbuka kan soal masalah lu. yang penting lu inget ada tiga orang yang siap jagain lu," ucap wonjin lalu melirik hyeongjun yang kini menatap sebal wonjin. yang lebih tua tertawa lagi lalu kembali mencubit pipi hyeongjun.
"kalo yang ini bakalan nemenin lu nangis sampe pagi," lanjut wonjin dengan tawa yang tak dapat ia tahan. minhee ikut tertawa karena hyeongjun tentunya memberikan protes pada wonjin.
"kakaaaak!"
hyeongjun masih sibuk melepaskan diri dari wonjin yang mencubiti pipinya.
sementara itu minhee tak sengaja melihat sosok laki-laki mengintip dari balik etalase besar yang memisahkan ruang tengah dengan ruang makan. laki-laki itu menghilang setelah minhee hampir bangkit dari tempatnya untuk menghampiri sosok itu.
wonjin melihat minhee yang menatap sesuatu di belakangnya pun ikut menoleh ke arah yang minhee lihat, namun tak ada apapun di sana. wonjin berspekulasi, mungkin ada sesuatu yang muncul dan hanya bisa terlihat oleh minhee di sana.
minhee tak takut lagi. ia mulai terbiasa. namun kali ini ia merasa ada sesuatu yang jahat mengawasi mereka. sesuatu yang berbeda dari yang biasa terlihat olehnya. minhee tidak akan setakut ini jika tau bahwa dirinya lah yang sedari tadi terus ditatapi oleh sesuatu itu.
sayangnya bukan minhee.
tapi wonjin.
.
.
.
tbc
-godflex
KAMU SEDANG MEMBACA
• b r o t h e r • starship/pdx101
Randommoon hyunbin si anak tertua yang tak banyak bicara. gu jungmo yang tidak bisa dibantah. ham wonjin dan masa lalunya yang masih jadi misteri. kang minhee yang hanya ingin hidup tenang. song hyeongjun dengan sejuta mimpi. ini cerita mereka. 5 anak lak...