XIX. Warning

2.2K 573 93
                                    

"kak sibuk gak?" tanya minhee kala dilihatnya wonjin tengah duduk di depan meja belajarnya.

wonjin menoleh dan mendapati minhee berdiri di ambang pintu kamar. yang lebih tua mengisyaratkan adiknya untuk masuk. minhee ikut duduk di atas ranjang wonjin saat kakaknya kini merebahkan diri di atas ranjang. minhee menatap sekeliling kamar wonjin.

"liat apaan si lu?" tanya wonjin.

minhee kini duduk menghadap wonjin yang masih tak ingin beranjak dari posisi berbaringnya.

"gak ada," jawab minhee sembari menatap wonjin yang bingung. "kak, akhir-akhir ini lu pernah tidur terus bangun kayak tempo hari gak?"

wonjin awalnya tak begitu paham maksud minhee, namun setelah melihat wajah serius adiknya itu wonjin mulai menangkap arah pembicaraan mereka.

wonjin kini beranjak dari posisinya dan duduk berhadapan dengan minhee.

"sebenernya gua sempet kayak gitu lagi, pas di kampus"

minhee yang mendengar jawaban wonjin cukup terkejut. pasalnya jika di dalam rumah saja sudah cukup berbahaya, apalagi jika wonjin ada di luar rumah.

"terus gimana? lu gapapa?"

"ya gapapa, cuma gua rada kaget aja," jawab wonjin berusaha tenang karena ia dapat melihat dengan jelas bahwa minhee cukup serius meanggapi masalah ini, wonjin tak ingin memberatkan adiknya itu.

"jawab jujur deh kak, lu liat apa waktu belum bangun?"

wonjin tak langsung menjawab, ia menimbang-nimbang untuk mengatakan yang sejujurnya atau tidak. biarpun minhee terlihat cuek, namun wonjin tau adiknya itu tak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi pada saudaranya.

wonjin merasakannya. minhee mulai sedikit khawatir, terdengar jelas dalam intonasi bicaranya.

"gini, gua sempet liat sosok laki-laki tapi gua gak inget jelas mukanya" ucap wonjin.

"sama sekali gak inget?" tanya minhee memastikan.

"yang gua inget cuma dia berdiri terus lambain tangan ke gua, abis itu gua lari dan dia ngejar gua"

minhee menghela napas. jika dugaannya tak meleset, berarti laki-laki yang ia lihat beberapa hari lalu di rumah mereka itu sosok yang mengikuti wonjin. minhee akhirnya memutuskan untuk mengatakan apa yang ia lihat saat itu agar wonjin sedikit lebih waspada.

"waktu lu, gua sama hyeongjun kumpul di ruang tengah, gua gak sengaja liat ada sesuatu yang berdiri di belakang etalase," ucap minhee membuat wonjin kini sedikit terkejut pasalnya saat itu juga ia menoleh ke arah yang sama dengan yang minhee lihat.

"gua gak yakin itu apa, tapi gua ngerasa ini beda dari yang biasa gua liat," lanjutnya.

wonjin tak merasa takut sedikit pun, namun tubuhnya bereaksi setelah mendengar ucapan minhee. ia merinding.

"beda gimana, min?"

pandangan minhee sempat berkeliling sesaat sebelum menjawab pertanyaan wonjin. hawa kamar wonjin berubah dan minhee dapat merasakannya.

"gua belum pernah liat yang kayak gitu, tapi satu yang bisa gua pastiin-"

sebelum sempat menyelesaikan ucapannya, bunyi jendela kamar wonjin yang tertiup angin malam menarik atensi kakak beradik itu. entah kebetulan atau tidak, namun hal tersebut cukup memacu jantung wonjin maupun minhee.

"sesuatu itu punya niat jahat sama lu," ucap minhee.

kini keduanya dikagetkan dengan suara ketukan pintu kamar wonjin yang cukup keras, bersamaan dengan itu terdengar suara hyeongjun memanggil nama minhee. minhee menghela napas, melepas rasa tegang yang beberapa saat lalu terasa mengelilinginya.

"sana samperin dulu," ucap wonjin yang mulai terganggu dengan suara ketukan pintu itu.

minhee beranjak dengan malas untuk keluar dari kamar wonjin. ketika minhee membuka pintu, didapatinya sosok hyeongjun tengah menuruni tangga menuju lantai dasar.

"jun, ada apaan?" tanya minhee membuat hyeongjun menghentikan langkahnya dan menoleh.

"eh minhee nyari hyeongjun?" tanya si bungsu terlihat bingung.

minhee mengernyit, harusnya ia yang menanyakan hal tersebut pada hyeongjun. minhee melangkah mendekati hyeongjun yang masih berada di tangga.

"tadi ngapain ketok pintu kamar kak wonjin sambil teriak gitu?"

hyeongjun menatap minhee dengan tatapan terkejut.

"ih hyongjun aja gak tau minhee ada di kamar kak wonjin!" jawab hyeongjun.

tiba-tiba minhee teringat sesuatu. hyeongjun terbiasa tak mengetuk pintu, ia hanya akan memanggil nama si pemilik kamar dari luar dan kebiasaan itu sudah dilakukan si bungsu sejak tinggal di rumah ini.

lalu yang barusan itu, siapa?

saat minhee dengan terburu-buru kembali menaiki anak tangga untuk menghampiri wonjin, pintu kamar wonjin tertutup dan menimbulkan suara debam yang cukup keras.

minhee yang belum sempat masuk ke dalam dengan panik berusaha membuka pintu itu sembari mengetuk pintu kamar wonjin.

"kak! buka pintunya!" ucap minhee membuat hyeongjun yang kini berdiri di sisi minhee menjadi takut.

"minhee, ada apa?" tanya hyeongjun dengan suara bergetar.

"kak wonjin-"

"minhee tolong!!!"

.

.

.
tbc

-godfelx


• b r o t h e r • starship/pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang