24

1.3K 153 22
                                    

Saat Taehyung kembali dari urusannya di lantai satu, ia datang bersama seorang pria yang tadi Yoongi lihat berada di lobby—membawa tangga lipat serta perkakas—dan rupanya dia hendak memperbaiki air conditioner yang rusak. Yoongi mengernyit lalu mematikan penyedot debu untuk kemudian menghampiri Taehyung yang tengah memantau dari jarak tidak jauh.

"Dia bisa memperbaikinya?"

Taehyung menoleh sebentar lalu mengangguk. "Tadinya aku memintanya memanggil seseorang yang benar-benar bisa untuk pekerjaan ini, tapi katanya dia juga pernah memperbaiki air conditioner di apartemen sebelah."

"Kulkasnya kosong, belum ku isi bahan makanan," Taehyung berkata lagi sambil menyodorkan kantong plastik berisi sebotol air mineral dan sebungkus roti.

"Kau membelinya?"

Taehyung menggeleng cepat, menunjuk pria yang berada di atas tangga.

"Dia yang berikan. Makan saja, tidak beracun kok," lalu terkekeh kecil.

Yoongi tidak bicara lagi setelah itu, ia kembali menyalakan penyedot debu dan menyibukkan diri. Sebelum ini Yoongi sudah merapikan dua ruangan yang merupakan kamar tidur, sungguh berdecak tak habis pikir karena barang-barang di dalamnya begitu kentara adalah barang baru semua dan belum pernah digunakan sebelumnya. Taehyung pasti tidaklah sering berada di sini atau bahkan menginap meski hanya semalam.

Tiga puluh menit berikutnya, Yoongi mendengar sorakan Taehyung yang mana sebab air conditioner nya telah berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kedua lelaki beda usia itu berbincang ringan dan di akhir pembicaraan mereka terlihat Taehyung memberikan tip dalam bentuk lembaran uang. Terdengar Taehyung beberapa kali mengucapkan terima kasih dan pria itu membalasnya dengan membungkuk sopan.

"Kalau anda butuh bantuan lain saya berada di lobby. Oh, dan kunci mobil anda ada di ruangan saya, jika anda membutuhkannya saya bisa mengantarkannya kemari"

"Ah, ya, aku akan mengambilnya nanti"

Lalu pria itu membungkuk lagi sebelum dia mengundurkan diri. "Saya permisi tuan muda."

Yoongi terdiam beberapa saat ketika mendengar kalimat barusan yang ditujukan pada Taehyung, namun yang ingin ia pertanyakan sekarang lebih mengacu pada kunci. Sejak kapan bocah berandalan itu punya mobil. Seingat Yoongi, ia tidak pernah melihat Taehyung mengendarai benda berjalan itu selama ini.

"Hell, sejak kapan kau punya mobil? Kukira yang kau tahu hanyalah mengendarai dua kakimu itu"

Taehyung mendengus lalu duduk di salah satu sofa, memainkan ponsel ditangannya tanpa sedikitpun niat menatap Yoongi. Perlahan merebahkan tubuhnya dan memandang keluar jendela dengan pandangan kosong. Gerimis terlihat jelas di luar sana, langitnya tanpa bintang, dan yang terjadi selanjutnya Taehyung termenung.

Sudah berbulan-bulan apartemennya tidak berpenghuni, Taehyung sendiri tidak ingat kapan terakhir kali ia berada di sini. Yang ia tahu, ini adalah kali kelima dirinya duduk di sofa yang sama dan kembali termenung. Bedanya, ini merupakan pertama kalinya Taehyung melihat pemandangan hujan di balik kaca jendela apartemennya, pertama kalinya juga Yoongi datang bersamanya. Perhatian Taehyung lalu teralihkan pada pemuda pucat yang sempat meledeknya.

"Hyung, kenapa tiba-tiba kamu mengajakku kemari?"

"Untuk membersihkan apartemenmu tentu saja"

Bukan jawaban perihal itu yang Taehyung mau. Ia juga tahu jika apartemennya memang butuh sedikit pembersihan setelah sekian lama ditinggal. Namun, setidaknya Yoongi punya alasan yang cukup jelas. Karena, meskipun Yoongi sudah lama mengetahui soal apartemennya, ia tidak pernah sekalipun mengungkit soal datang kesini atau untuk sekedar tahu lokasinya.

PARADOX WHISPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang