Chapter 5

7.7K 745 97
                                    

"Oh..God, Earth." New melengkungkan tubuhnya ke arah Earth ketika mulutnya pindah ke dada New dan menggigit putingnya. Dua jarinya bekerja keras di dalam lubang bokong New, ia memang sudah berencana untuk tidur bersama Earth untuk mengejar ketertinggalan poinnya dari Gun, ia hanya tidak menyangka pria ini akan sehebat itu.

Tangannya bergerak lihai di penis New. Bibir mereka begitu dekat namun tidak menyentuh. Tubuh New terasa hancur menjadi debu, atom. Gerakan jari dan pompaan tangan Earth membuat New mengerang hebat, semua otot terkencang.

Earth membiarkan New mengatur nafasnya terlebih dahulu, ia hanya duduk di seberangnya sambil memperhatikan tubuh menakjubkan milik New. New menyadari Earth yang menatap tubuhnya, jadi ia mulai menggodanya dengan membuka kedua kakinya, melebarkannya secara perlahan sambil mempelajari setiap ekspresi Earth. Ia kemudian menyandar pada papan kasur, menggerakan jari tangannya ke lubang bokongnya dan mengelus kejantanan Earth dengan telapak kakinya.

"Earth...masukan kejantananmu kesini." Godanya.

Earth menyentuh lutut New, mengecup betisnya dan mencari matanya, "Kau tidak tahu berapa lama aku menunggu momen ini." Ucapnya dengan nada yang rendah, New menelan ludahnya, menunggu apa yang akan ia lakukan selanjutnya dan ia menarik bokong New hingga tubuhnya terperosot ke bawah.

"Ahh..." New mengerang saat merasakan kepala dari kejantanan Earth di pintu masuk bokongnya.

Earth membungkukan punggungnya untuk mencium bibir New. Tangan besarnya mencengkeram pinggang New erat, ujung jarinya membakar kulitnya. Ia mulai menggerakan pinggulnya dan desahan New ditelan oleh Earth. New memeluknya lebih erat, mengepalkan jari-jarinya di rambutnya.

Bokongnya terasa menyakitkan namun menenangkan, dingin dan menegangkan. Earth melepaskan bibirnya dari bibir New dan membalikan tubuh New, dan ia mengerang keras saat kenikmatan menjalar di sekujur tubuhnya. Earth menari rambut New, dan dengan beberapa gerakan putus asa, dia menarik punggung New, menyampingkan wajahnya dan kembali mencium bibirnya.

Keduanya sampai pada orgasme mereka masing-masing, Earth masing menggerakan pinggulnya dan berhenti perlahan-lahan. Ia mengecupi punggung New berkali-kali sampai helaan nafas lembut keluar dari bibirnya.

***

Tay ingin tidur dengan tenang malam ini karena malam sebelumnya ia tidak mendapat tidur yang cukup karena mengedit video untuk tugas kampusnya. Ia ingin terlelap namun ia malah mendengarkan desahan dan erangan yang terdengar dari dalam kamar New. Ini pertama kalinya ia mendengar desahan yang terdengar begitu seksi di telinganya dan itu sangat mengganggunya.

Sekarang sudah jam 2 pagi dan dia terangsang karenanya.

Tay sudah menutupi telinganya dengan bantal, sudah mencoba mendengarkan ASMR untuk membantunya tidur tapi desahan yang tak kunjung berhenti itu terus mengganggunya. Ia mengintip ke arah selangkangannya dan menjedotkan kepalanya ke tembok.

"Oh, little Tay...aku itu straight, straight! Kenapa kau harus berdiri?!" Dia menggerutu pada kejantanannya yang tidak terkontrol itu.

Saat desahan New berhenti, Tay keluar dari dalam kamarnya untuk mengambil air minum dingin. Ia membuka kulkas, mengambil sebotol air dan meneguknya habis. Ia menutup pintu kulkas dan terkejut saat melihat seorang pria berbadan besar di depannya.

"Kau mengagetkanku!" Seru Tay.

"Apa kau terbangun?" Tanya pria itu.

"Aku belum tertidur." Tay menjawab sambil berusaha menyembunyikan celananya dengan tangannya.

"Oh, begitu. Kau teman serumahnya New, kan? Aku Earth, kami kuliah di kampus yang sama."

My Dearest Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang