Chapter 13

6.8K 665 55
                                    

Pesta yang diadakan oleh Mike di rumahnya dihadiri oleh seluruh murid dari berbagai jurusan, bahkan ada beberapa orang yang wajahnya tidak Gun kenali. Mike memang dikenal sebagai playboy yang punya banyak teman karena hobi anehnya dan kepribadian yang ramah.

Gun masuk ke dalam rumahnya dengan santai, sementara White terlihat terkejut dengan rumahnya yang besar. Selain itu, di dalam sana juga terdapat beberapa pasangan yang saling meraba-raba sambil berciuman di sofa, kumpulan pria yang meminum bir menggunakan ember.

"Wow, buas." Ucap White. Ia menepuk ke samping tanpa melihat, "Hei, Gun. Aku--oh, maaf, maaf. Kupikir kau temanku." White dengan cepat meminta maaf pada orang yang sudah ia sentuh bahunya.

Ia kemudian pergi mencari Gun dan New yang sudah menghilang entah kemana. Ia melihat New yang sudah bergabung dengan perkumpulan pria yang sedang minum bir tadi, sementara Gun berada di dapur dan sedang menikmati segelas martini.

"Kau! Karena kau menghilang begitu saja, aku jadi salah menyentuh orang!" White protes, ia menarik martini Gun dan meneguknya.

"Oh, itu dia." Gun menoleh saat mendengar suara Mike, pria itu berjalan ke arahnya dan merangkulkan tangan kanannya pada bahu Gun dan tangan kirinya pada bahu White. "Kalian berdua ikut aku."

"Mau kemana?" Tanya White.

"Bermain game." Jawab Mike sembari menyeret mereka menjauhi dapur, "Kalian akan suka permainan ini."

Mereka masuk ke dalam suatu ruangan yang berisi banyak mesin permainan. Ditengah ruangan terdapat billiard, karpet bulu besar dan ruangan ini juga memakai wallpaper kedap suara.

Saat melihat Off beserta teman-temannya dan wanita-wanita seksi, Gun tahu ini adalah sebuah ide permainan yang buruk. Mood bermainnya hilang saat melihat Off duduk di samping Trina, kampus bintang yang terkenal karena kecantikan dan tubuh indahnya.

"Aku tidak ingin main." Kata Gun, ia kemudian membalikan tubuhnya namun Mike menghentikannya dan memaksanya untuk duduk.

"Hanya sebentar saja, nong." Kali ini Lee menepuk punggungnya.

"Ok, permainan yang akan kita mainkan sekarang adalah permainan truth or dare. Jika salah seorang dari kita diminta untuk mengatakan kejujuran namun ia menolak, maka ia harus meneguk bir. Begitu juga jika menolak tantangan yang diberikan." Gunsmile menjelaskan.

Saat permainan ingin di mulai, pintu ruangan terbuka dan menampilkan wajah familiar. Pria berwajah campuran yang tampan itu menunjuk ke arah Gun sambil tersenyum, Gun tersenyum membalasnya.

"Hei, Gun."

"Hei, Justin."

Mendengar nama Justin membuat Off menatap ke arah keduanya dengan intens, ia ingat itu adalah nama dari pria pertama yang tidur dengan Gun di malam liburan keluarga mereka. Ia menjilat bibirnya dan bergerak dengan gusar saat Justin duduk di samping Gun. Samping kirinya adalah Mike dan samping kanannya adalah Justin, Off sungguh tidak menyukainya.

"Kenapa kau bisa ada disini?" Justin bertanya padanya.

"P'Mike berteman dengan kakakku. Kalau kau?"

"Mike sepupuku."

"Oh begitu."

"Kau mengenalnya?" White berbisik padanya.

"Hmm, kami pernah pergi berlibur bersama." Jawab Gun.

"Mulai permainannya, Gunsmile." Singto memberi tanda, kemudian Gunsmile memutar botol bir kosong yang ada ditengah-tengah mereka. Botol berhenti berputar dengan mulut yang menunjuk ke arah Justin.

My Dearest Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang