🌹24🌷

8.5K 385 1
                                    

Pov Fadlan

Setelah pulang kantor aku memilih untuk membelikan orang tuaku makanan yang mereka sukai di salah satu cafe.

Aku pun bergegas kesana memarkirkan mobil ku dengan aman,sentosa.
Aku pun masuk ke kafe itu melihat banyak sekali pengunjung,kafe ini cukup di gandrungi,bukan hanya dari anak muda saja yang berkeluarga atau orang tua pun cukup ramai berkunjung di kafe ini.

Aku pun melangkah memasuki kafe,tak sengaja mata ku bertemu pandang dengan seseorang yang tengah asik berinteraksi di selingi dengan tawa,yaitu sahabatku aiman,aku pun ingin melangkah maju untuk hanya menegur saja,

Baru beberapa langkah,langkah ku terhenti melihat aisyah,wanita yang sempat bunda peluk

"Entah kenapa di saat aku melihat engkau tersenyum dan itu bukan karna ku,aku merasakan sakit hati" Batin fadlan

"Apa kah benar aku mencintai dia"

"Mungkin bukan aku yang terbaik untukkmu"

"Bukan aku yang harusnya membuat kau tersenyum"

"Tapi dia,dia yang mungkin lebih bisa membuatmu bahagia"

Tak ingin terlalu lama melihat peristiwa tersebut ,fadlan memilih meninggalkan cafe tersebut dan memilih untuk pulang,menetralkan perasaannya yang tak bisa lagi dia rasakan.

•••

"Assalamualaikum bun" Salam fadlan

"Walaikumsalam fad,eh tumben lesu gitu mukanya,kenapa?" Tanya bunda

"Gak kok bun aku cuman lelah aja, banyak kerjaan di kantor" Ucap fadlan ya dia harus berbohong walaupun gak semuanya,memang perkerjaan di kantor luar biasa,tapi bukan itu penyebabnya.

"Ya... bunda baru mau ajak kamu ke kafe biasa" Ucap bunda

"Gak sekarang bun,aku belum siap jika harus melihatnya lagi" Batin fadlan

"Besok aja ya bun gak usah hari ini" Ujar fadlan

"Oh ya kamu jangan tanda tangani ya yg laporan si siapa yg tadi itu" Bunda berfikir

"Aisyah bun" Jawab fadlan

"Nah itu,bunda suka deh sama anaknya" Ujar bunda

"Bunda kan baru kenal sama dia,kok udah suka aja,bunda tu jarang cepet akrab sama orang,lah ini malah meluk-meluk" Ucap fadlan

"Bunda rasa dia anak nya cia deh" Ujar bunda

"Cia...cia mana bun?" Tanya fadlan

"Temen SMA bunda ,habisnya mirip banget sama mata cia,dan mukanya hampir mirip sama cia waktu SMA" Jawab bunda

"Aku gak bisa juga bun gak tanda tangani pengunduran diri dia,dia kan mau focus skripsi" Ujar fadlan

"Ya tapi kan nanti dia bisa kerja lagi di kantor kamu,selesai skripsi" Ucap bunda

"Itu pilihan dia bun aku gak bisa berbuat apa-apa" Ujar fadlan

"Bunda pengen deh dia jadi mantu bunda,ni ya fad kalau dia bener anaknya cia,bunda jodohin kamu sama dia" Ucapan bunda membuat fadlan tersentak

"Dia sudah bahagia bun" Batin fadlan

"Eh kamu belum jelasin loh waktu bunda ke kantor kamu ngapa gusar gitu? " Tanya bunda

"Gak kok bun cuman kecapean aja" Ujar fadlan berbohong

"Bener? " Tanya bunda

"Iya"jawab fadlan

" Kok bunda ngerasa ada yg kamu sembunyikan ya"ujar bunda

"He..ehm gak ada kok bun" Jawab fadlan setenang mungkin

"Yaudah sana kamu istirahat,pasti capek kan kamu" Ujar bunda

"Iya bun" Jawab fadlan

"Bukan fisik bun yg lebih capek tapi hati bun,di saat fadlan udah mau buka hati eh fadlan malah nerima hal yg menghancurkan hati fadlan juga" Batin fadlan

"Lah katanya capek udah sana naik istirahat,udah makan belum? " Tanya bunda

"Belum bun" Jawaban fadlan membuat mamanya tertawa

"Ya udah kamu bersih-bersih bunda bikinin makan dulu ya" Ucap bunda

"Oke bun " Fadlan pun meninggalkan bundanya dan bergegas pergi ke kamar

Sesampainya di kamar dia langsung menghempaskan tubuhnya di kasur memejam kan mata dan begumam

"Kenapa gue bisa suka sih sama dia"

"Kenapa gue Lagi-lagi pada akhirnya gue yg sakit hati"

"Apa gue emang gak layak memiliki orang yg gue sayang "

"Astaghfirullah fad lo kenapa gak seharusnya loh ngeluh,kalau dia jodoh lo gak akan kemana"

"Gue bahagia kalau aisyah juga bahagia"batin fadlan

MY IMAM IS CEO ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang