Part 7

251 31 3
                                    

"oi ten, kau membawa bekal makanan?" tanya taeyong tiba-tiba

"ya aku membawanya" ten terlihat sedikit bingung dengan pertanyaan taeyong

"keluarkan" ten hanya menuruti apa yang diperintahkan taeyong tanpa tau maksud tayeong. Sesaat setelah ten mengeluarkan kotak bekalnya, taeyong langsung merebut kotak bekal itu

"ini adalah bayaran karena kau sudah membuatku dituduh beberapa orang di pagi hari yang indah ini" ucap taeyong sambil melenggang meninggalkan doyoung dan ten yang masih melongo

-

-

Setelah ten mengetahui penyakit yang dideritanya, ia seringkali berkunjung ke rumah sakit untuk membicarakan banyak hal dengan dokter yang menanganinya

"maafkan saya, saya terburu-buru jadi tidak sengaja menabrak anda" ten membungkuk meminta maaf karena ia tidak sengaja menabrak seorang dokter

"tidak apa-apa, lain kali hati-hati ya. Tunggu apa kita pernah bertemu?" tanya dokter yang ditabrak ten dan ternyata itu adalah ayah taeyong

"ne, anda beberapa kali menyapa saya saat di ruangan dokter Zhang" ten tersenyum seakan tak punya beban

"kelihatannya kau satu sekolah dengan putraku, apa kau tau seorang pelajar bernama lee taeyong?" tanya dr. Lee pada ten

"TAEYONG, a...ah maaf saya terlalu kaget, saya pikir taeyong berbohong saat dirinya bercerita mempunyai ayah seorang dokter, ternyata anda ayah taeyong hehe, saya satu kelas dengan taeyong dokter" jelas ten yang membuat dr. Lee sedikit terkejut karena ia tidak menyangka bahwa taeyong menceritakan bahwa dia memiliki ayah yang profesinya sebagai dokter

"apa kau dekat dengannya?" tanya dr. Lee sedikit menyelidik entah apa maksudnya

"ne, kami sangat dekat bahkan taeyong sempat makan malam bersama keluargaku dokter" jawab ten tanpa ragu

"baiklah, kau akan menemui dr. Zhang kan?" dr. Lee sedikit memperhatikan ten dari mulai ekspresi wajah dan lainnya

"ne, kalau begitu saya permisi" ten akhirnya meninggalkan dr. Lee untuk bertemu dengan dr. Zhang di ruangannya

"padahal dia masih muda, haaaaah penyakit itu terlalu kejam" ternyata dr. Lee sudah mengetahui apa yang terjadi dengan ten

-

-

Semenjak pertengkaran taeyong dengan ayahnya, taeyong sekarang banyak menghindari ayahnya, ia seringkali keluar rumah jika ayahnya ada di rumah atau mengurung diri di kamar untuk main game, seperti halnya sekarang suasana hening menyelimuti saat jam makan malam, taeyong asyik dengan makanannya meskipun ayahnya sudah beberapa kali mencoba membuka obrolan namun taeyong hanya menjawab seadanya.

"apa kau mempunyai teman dekat di sekolah?" tanya lee teuk sambil meletakan sosis di piring makan taeyong

"ne" singkat taeyong sambil memakan sosis pemberian ayahnya

"bagaimana dengan ten? Apa kau berteman dekat dengan ten?" kali ini taeyong dibuat terkejut oleh sang ayah

"ne" taeyong kembali melanjutkan makannya

"apa kau menyukainya? Ku dengar kau sudah akrab dengan keluarganya sampai sempat ikut makan malam di rumahnya?" taeyong langsung terbatuk-batuk

Taeyong menyudahi acara makan malamnya tanpa menjawab pertanyaan sang ayah, ia bingung harus menjawab apa, ia masih bingung dengan perasaannya sendiri

-

-

Valentine days memang hari yang dinanti-nanti oleh para anak remaja sama halnya dengan ten, ia memang tidak memiliki pacar namun ia selalu mendapat banyak coklat dari teman-temannya dan itu yang selalu ia nantikan.

1 Litre Of Tears | TaetenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang