Mengulang waktu

6 3 0
                                    

Begitu banyak hal indah yang aku temukan disini, tentang kedamaian dan cinta.

Tak banyak yang aku lakukan, aku hanya memilih pergi kepantai dan berkeliling kota yogyakrta

Ini. Begitu banyak hal berharga yang telah aku lewati didalam hidup ini. Aku memilih duduk

Sendirian sambil menunggu senja yang datang.

Kemudian aku teringat kembali kejadian Hanan menyatakan perasaannya kepadaku

Dan aku memilih pergi jauh darinya. Seandainya aku menjawab ia saat itu, mungkin aku

Bisa pacaran dengannya walaupun melakukan hubungan jarak jauh. Tapi apakah aku bisa

Mengulang waktu untuk kembali dan tentu aku tak bisa akan hal itu.

Waktu akan tetap berjalan setiap detiknya walau kita tak melakukan hal apapun.

Tak peduli apapun itu, waktu akan tetap berjalan meninggalkan kita.

Kadang waktu mengajarkan kita untuk tidak terlalu berlena akan semua hal karena semua akan

Berakhir nantinya.

Hari ini senja datang begitu awal dengan langit merah kekuning-kuningan yang begitu

Mempesona. Pergilah lebih lama gumamku berharap dalam hati.

Ya, jujur aku begitu rindu Hanan sekarang. Dia begitu jauh sekarang seperti langit senja yang

Begitu jauh.

Sudah hampir dua minggu lamanya aku tak menerima kabar apapun dari hanan. Perasaan

Pilu datang menyelimuti hatiku, entah mengapa aku begitu merindukannya. Senja apakah ia

Melihat senja juga disana walau dengan langit yang tak sama.

Tolong sampaikan padanya aku merindukannya gumamku dalam hati kecilku bahwa aku

Merindukannya. Waktu berjalan begitu cepat rasanya baru kemarin aku berada ditempat ini,

Namun aku harus segera pulang karena ayah dan ibu yang akan segera pergi lagi dan hari

Liburku pun akan kunjung selesai.

Minggu sore aku memilih untuk mengantar ibu dan ayah kebandara. Entah mengapa aku

Hanya ingin pergi dengan ayah sekarang.

sepertinya anak ayah kambuh lagi sifat manjanya “ kata ayah padaku yang sedari tadi

Hanya ingin memeluknya dan tak ingin pergi jauh-jauh darinya.

" ayah, ayah akan tetap sayang kan padaku " pintaku pelan sekali

Ayah hanya merekatkan pelukannya padaku,

"tak ada cinta yang melebihi cinta ayah padamu sa " kata ibu padaku

Ayah adalah cinta pertamaku dan sosok lelaki yang begitu menyayangiku sampai

Akhir hayatku.

Aku hanya mengekor ayah dari belakang mengikuti setiap langkah kakinya.

" bisakah ayah tidak pergi" permintaanku begitu kekanak-kanakkan

" sa, kamu kenapa" kata ayah padaku

"aku hanya akan rindu ayah"tangisku pecah dalam pelukkannya

" ayah tak akan lama sayang, hanya 2 minggu kok di Jakarta" katanya

Emmmm aku harus kuat ayah berjuang untukku.

Berat sekali ya Allah gumamku sambil menangis pelan sekali, ayah melambaikan tanganya

Dari kejauhan emmm ayah gumamku.

Aku memilih berpaling dan tak melihat kebelakang lagi begitu sulit bagiku.

Aku berjalan begitu lemah sekali sampai aku tak sadar menabrak sebuah tas besar sekali.

" maaf"kataku sambil menatap sang pemilik tas, astaga ia

Aku memilih bergegas pergi menjauh untuk tidak melihatnya, entah aku melihat orang yang

Atau berbeda aku tak tahu. Tapi dia sangat mirip bak pinang dibelah dua dengan Ali.



senja dipenghujung rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang