Memori Rindu

10 0 0
                                    

Tak ada kata yang bisa dikatakan malam ini, hanya tangis yang sedari tadi menemaniku

Jam menunjukkan pukul 9.00 malam, tapi entah mengapa aku tak meresa ingin tidur sedikit pun.

Jauh lamunanku melayang entah kemana, ingin pergi jauh rasanya. Aku hanya ingin tau apakah

Ayah dan ibu akan khawatir padaku. Tapi apa aku hanya mampu terdiam didalam rumah penjara

Ini. Kapan waktu pagi tiba kataku, hanya sekolah dan semuanya yang membuatku nyaman

rasanya.

 Entah pukul berapa aku tidur semalam, rasanya baru saja aku memejamkan mata. Bibi

Sudah membangunkan ku, ya hanya bibi lah yang dari kecil mengerti diriku. Dia sudah jadi

Ibu dari aku kecil, menggantikan ibu yang hidup dengan dunianya saja. 

Perjalanan sekolah hari ini cukup menyenangkan tidak hujan, dan aku melihat matahari

Pagi hari ini. Aku sekarang siswa kelas 11 ips 1 disekolah favoritku, bukan karena aku ingin

Jadi seperti ayah dan ibu, aku sendiri yang menentukan dan tentu mereka sangat setuju.

Kata ayah dan ibu aku akan melanjutkan perusahaan kami katanya.

Bodoh soal itu, aku pengen jadi seorang sosiolog nantinya.

Dari jauh aku melihat seorang wanita dengan tas punggung doraemon, aku langsung

Tau itu aisyah, yeyeye betapa bahagia aku aisyah sudah masuk sekolah hari ini.

Kami banyak belajar hari ini, dan cukup lelah bagiku. Aku hanya ingin pulang karena kata

Bibi, hari ini ayah dan ibu pulang dari luar negeri. Emmm aku rindu mereka.

 Kelas hari ini terlihat sangat datar sekali, semua orang sibuk dengan dunianya masing-

Masing. Begitu juga dengan aku dan aisyah kami hanya focus dengan kami berdua saja.

Kawan sekelasku banyak menjuluki aku seorang wanita misterius, akutak peduli soal itu.

Memang aku terbilang wanita yang paling susah kumpul dengan kawn sekelas, menurutku itu

Suatu hl yang membosankan. Tapi tidak menurut Aisyah sahabatku, menurutnya aku orang

Yang berjiwa social tinggi, baik hati dan cantic katanya, itu sudah kadar alay dia emang.

Aku bergegas pulang, tak sabar rasanya. Tak ada yang paling sakit daripada merindu

Dan itu yang sedang aku rasakan sekarang. Apakah ayah dan ibu akan ambil cuti, karena apabila

Selepas dari perjalanan bisnis mereka, ayah dan ibu akan cuti untuk bersamaku beberapa hari

Senang sekali rasanya. Aku pulang kerumah, rumah masih kosong taka da seorang pun disini.

Kemana ayah dan ibu timbalku dalam hati.

 Bibi menyambutku dengan senyumnya,

"kemana ayah dan ibu bi" tanyaku

"tunggu saja, non" jawabnya singkat

Bibi langsung menyuruhku untuk makan siang, selera makanku belum ada sekarang.

Lama sekali aku tunggu ayah dan ibu diruang tamu, sambil memegang handphone

Aku tak tahan lagi rasanya, bergegas aku pergi kekamar, aku banting pintu kamarku

Kesal sekali rasanya, tapi apa yang bisa aku lakukan. Aku hanya bisa menangis terisak-isak.

 Bibi langsung datang dan memelukku, sambil berkata pelan tapi aku masih bisa

Mendengar. Ayah dan ibu melanjutkan perjalanan bisnisny seminggu lagi masih banyak

Urusan katanya. Tangisku tambah keras rasanya, kenapa tidak menelponku apakah

Tidak adakah rasa rindu sedikitku padaku.

Malam ini pekat sekali rasanya, aku hanya ingin melihat bintang tapi kemana

Semua bintang yang biasa aku lihat, semuanya tertutup awan hitam. Tak ada bintang

Tak ada ayah, tak ada ibu. Aku bisa apa, rasanya aku harus selalu kuat dan tampak

Tabah.aku hanya ingi mereka tau aku rindu mereka, itu saja.

 Rindu itu hanya kata, namun memiliki sejuta makna didalamnya.

Malam ini hanya melodi rindu menemaniku, aku dan rinduku yang tak terbalas.

senja dipenghujung rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang