AMPLOP MERAH

3 3 0
                                    


 Akhir pekanku hanya bersama ayah dan ibu, karena minggu depan mereka akan

Pergi kejakarta untuk melihat cabang kami disana, dan kata ibu mungkin cukup lama.

Aku sudah terbiasa dengan hal itu, terkadang kesendirian adalah teman terbaikku.

"bagaimana belajar nya sa"tanya ibu padaku

" lancar kok bu,,,,,,"jawabku

Ibu hanya tersenyum simpuh padaku entah apa yang ia pikirkan.

"salsa udah punya pacar "katanya

Pertanyaan itu sontak membuyarkan fokusku.

"salsa nggak peduli ahh buk" jawabku

Sekilas aku melihat raut muka ibu yang menahan senyum.

Apakah pertanyaan seperti itu penting untukku,…..

Aku harus tetap focus pada lombaku yang tinggal menghitung hari saja.

Aku banyak mendapat buku panduan oleh guru SMA ku yang top itu. Heheheeh

Namun tak bisa dipungkiri kalau memang sekarang seakan-akan aku menutup hati untuk

Semua orang disekitarku.

Semua rasaku sudah pergi jauh bersamanya.

 Hari ini awan menunjukkan keteduhannya padaku, cantic sekali.

Karena berapa hari ini hari terasa amat panas. Semilir angina sore menyapa hela rambut

panjangku.

 Tiba-tiba ada suara ketukan pintu,

"ya masuk saja" kataku

Ternyata bibi yang datang membawa roti coklat dan secangkir susu, namun ada sebuah amplop

Merah disana.

"dari siapa bi ?" tanyaku

"itu paket untuk nona" jawabnya

"kalau gitu bibi kedapur dulu non" jawabnya

Aku tak pernah membeli apapun di aplikasi belanja on line di hpku, dan aku tak pernah memesan

Paket sebelumya.

Perahan aku buka amplop merah itu, dan isinya adalah sebuah surat.

" BOLEHKAH AKU MENGENALMU"

Tanpa nama pengirim didalamnya, siapa ini tanyaku

Tiba-tiab terbesit didalam pikiranku apakah ini dari Hanan.


senja dipenghujung rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang