sunyi

5 3 0
                                    


 Semenjak kejadian itu aku hanya memilih menjauh dari Hanan, dan begitu juga

Dengan Hanan aku melihat perubahan ya. Aku tak pernah mengerti mengapa hal ini terjadi.

Aku benci hal ini, tapi apa yang bisa aku perbuat.

 Namun satu yang harus aku tahu, aku tak mungkin seperti ini terus.

Sudah hampir satu minggu, aku tak menerima pesan apa-apa dari Hanan, dan aku pun

Sudah mulai terbiasa lagi.

 Hari-hari aku lalui berat sekali, tapi aku mulai terbiasa akan hal itu. Aku tak peduli lagi

Sekarang. Aku hanya focus dengan sisa pembelajaranku di SMA ku ini.

Minggu depan kami sudah mulai ujian semester ganjil dan aku akan mempersiapan banyak hal

Itu.

 Hari ini kelasku ramai sekali perbincangan, dan tentunya musuh bebuyutanku

Menjadi ketua geng ya. Malas sekali

" Apa Hanan akan ke Amerika " kata seseorang dari kejauhan

" yaelah dia kan anak orang kaya, dan bakalan jadi seorang ilmuwan nantinya" lanjutnya

Aku tahu mereka mengejekku, karean mereka tak pernah senang aku dekat dengan Hanan.

Aku kembali kerutinitasku, aku kembali kesudut perpustakaan kesukaanku.

Aku tak belajar disana, aku hanya merenung jauh sekali.

Satu pesan masuk di hp ku, aku tak peduli sama sekali.

Kapan semua ini akan berakhir, kenapa berat sekali.

Aku tak sekuat itu, aku tak mampu dan aku tak paham semua ini.

 Aku tak tahan lagi rasanya, aku hanya ingin pergi sekarang pergi jauh sekali.

Aku keluar dari perpustakaan dengan tangan lunglai, dan hentakan kaki yang begitu lemah.

Tiba- tiba Hanan menyeretku ketaman belakang sekolah, aku hanya memilih diam tak memulai

Berkata apa-apa.

 "aku mintak maaf sa, tak seharusnya aku menghindar jauh darimu aku hanya bingung"

katanya padaku

 "lebih baik kita seperti ini, menjadi dua orang yang tak saling mengenal" kataku

 jangan , sa katanya

" untuk apa, aku bukan siapa-siapa untukmu" kataku

" apa yang harus aku lakukan" katanya

" pergi jauh dariku" kataku

" sa,,,,,,,,,,"katanya

Aku beranjak pergi, tapi tangan hanan keburu menahanku.

" aku mencintaimu, jujur aku tak ingin pergi sa. Tapi apa yang bisa aku lakuakan

Kata-katanya membuatku tak tahan lagi, "

" semua sudah berubah, aku tahu akan berat untukmu. Pergilah tak mengapa

Kataku,"

Aku berlalu pergi jauh dari pendangan Hanan, aku juga cinta dia. Tapi aku tak ingin mengambil

Resiko lebih jauh untuk jatuh cinta dengannya.

Bulir air mataku jatuh tak tertahankan, berat rasanya apalagi saat Hanan bilang Dia cinta padaku

Sesak sekali rasanya, tapi apa dayaku aku hanya bisa pasrah. Biarlah tetap seperti ini.

Satu minggu yang berat aku lalui dengan mata pelajaran yang cukup menguras otakku

Tapi tak mengapa itu cukup mengalihkan perhatianku.

Riuh kemiru semua siswa begitu bahagia sudah selesai ujian hari ini, tapi aku tak peduli

Akan hal itu. Hampir sekitar 6 bulan lamanya Aisyah taka da kabar jauh disana, aku sangat rindu

Dia.

 Aku hanya memilih untuk pulang hari ini, aku tak peduli kawan-kawankku mau apa.

Capek sekali,

Hari ini hari yang sangat panjang dan melehahkan untukku, aku capek sekali.

Sore ini disudut jendela kecil kamarku, aku duduk dengan secangkir the hangat dan roti kacang

Kesukaanku. Hari ini aku melihat senja, tapi tak sebahagia hari-hari sebelumnya.

Senja hari ini tanpa sangat berbeda.

 Dua orang yang membuatku jatuh cinta sama-sama memiki keindahan senja mereka

Masing-masing. Tapi aku lupa seindah apa pun senja dia adalah penanda datang nya malam

Yang gelap dan menakutkan. Aku hanya bisa menangis sendiri, aku selalu gagal dan akan

Tetap gagal.

          Â


senja dipenghujung rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang