Bagian 10

4 3 0
                                    


Bagian terberat dalam hidup seorang anak adalah perpisahan, satu minggu setelah

Kejadian pahit itu. Aku tak penah lagi melihat seuntai senyuman sedikitpun dari sahabat karibku

itu. Senyum yang dahulu adalah penyembuh lukaku kini telah hilang dan sirna entah kemana.

 Tak ada kabar dari ibu Nabila yang pergi jauh entah kemana, keputusan dari ayah Nabila

Pun sepertinya sudah bulat untuk bercerai. Kini hari-hari aisyah  jalani tanpa sosok ibu

disampingnya. Langit yang sedang aku tatap hari ini masih sama, namun tidak dengan perasaan

hatiku.

 Aku ibarat katak dalam tempurung, tak ada keberaniaan untuk keluar dan tak ada yang

 Bisa aku lakukan. Hari ini sekolah ramai sekali, acara tahunan sekolahku yang diadakan setiap

 Bulan april digelar hari ini. Akan ada pertukuran siswa dari sma kami dengan sma lainnya dari

 Pulau jawa. Ada 5 orang siswa yang akan melakukan pertukaran pelajar dari siswa kami.

 Aku tak begitu tertarik karena itu setiap tahun selalu dilakukan, riang binar kerumunan

Siswa meramaikan acara disini, begitu banyak pertunjukan dilakukan tapi tak menarik

Perhatianku sedikitpun, aku panitia di acara ini tapi aku tak peduli sedikitpun. Pikiranku selalu.

Terpaku pada Nabila yang dari tadi sudah pulang duluan, katanya dia capek. Membosankan

Sekali.

 Semua panitia heboh dengan sosok anak lelaki yang datang kesekolahku kali ini, katanya

Dia seorang anak pengusaha tunggal dari Yogyakarta, ayah dan ibunya adalah seorang

Pengusaha properti yang namanya sudah terkenal. Aku tak peduli sedikit pun

Saat dia naik kepanggung acara, semua siswi perempuan berteriak sekuat-kuatnya.

Astaga alay sekali gumamku, dia memperkenalkan dirinya semua mata tertuju padanya.

Semua orang sibuk berbincang tentang dirinya, dan begitu banyak pembicaraan

Tentangnya. Dia adalah hanan al habbi siswa asal Yogyakarta  salah satu siswa favorit yang berhasil

Menjadi ranking satu oliempiade matematika tingkat Nasional tahun lalu. Membosankan sekali

Ingin sekali aku kabur dari acara yang membosankan ini.

salsa apakah kamu tau, dia hanan akan masuk kelas ipa satu dan tentu akan menjadi pesaing

mu kelak kata Rio berbisik pada

"apa peduli ku" jawabku tak peduli

Kapan acara ini selesai gumamku, aku ingin segera pulang rasanya capek sekali.

Pukul 4.00 sore aku sampai dirumahku, kurebahkan tubuhku diatas kasur nyaman sekali.

Apa istemewah ya dia gumamku dalam hati.

 Sekarang aku tak peduli sedikitpun entah mengapa semenjak dia pergi jauh dari hidupku

Hatiku seakan-akan tertutup untuk semua orang. Sakit rasanya, dia sosok yang mengajarkan aku

Tentang sebuahkeindahan kini pergi meninggakan luka dan menghapus semuanya

senja dipenghujung rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang